Ellyana POV
138 jam yang lalu ....
RUANG DIREKTUR
Seorang wanita menutup jendela yang terbuka. Malam hari di ruang direktur Yayasan Keberbakatan Olahraga. Yana bersama sekretarisnya (Lala) sedang bersiap untuk pulang. Terdengar pintu yang diketuk, seorang pria muncul dari pintu yang dibuka.
"Inka tidak ada di rumah?" tanyanya pada Kim yang baru saja tiba, sembari menyiapkan tasnya.
Kim adalah supir pribadi keluarga Pamungkas, berusia 40-an dengan perawakan tegas dan gagah, pria itu bekerja dengan setelan jas.
"Ya, Inka tidak menjawab panggilan teleponku," jawab Kim pada atasannya itu.
Yana mengeluarkan ponselnya membuka kontak dan mencari sebuah nama. Ia terlihat akan melakukan panggilan telepon dengan ponsel yang diletak pada salah satu telinga.
*Ponsel berdering*
Tepat di malam ponsel Inka berbunyi, itu adalah panggilan telepon dari Yana yang sedang berada di ruang direktur, dan saat itu juga terdengar suara teriakan dari panggilan yang diangkat, sangat kuat seakan dapat merusak pita suaranya.
"Inka, Inka apa yang terjadi?!" tanya Yana, dari ponsel yang tergeletak di tepi kolam.
Kim dan sekretarisnya, juga mendengar langsung suara teriakan itu samar-samar. Mereka saling menatap waspada sekarang.
"Temukan Inka, dia ada di sini!" perintah Yana pada Kim dan sekretarisnya.
___Mereka berpencar untuk mencari Inka di lingkungan sekolah yang sangat luas. Suara langkah kaki yang terburu-buru memenuhi pendengaran mereka di malam yang sunyi.
Di waktu menjelang tengah malam dengan cahaya lampu yang redup bu Lala menyusuri gedung olahraga seorang diri. Sesekali langkahnya meragu melihat pada sekeliling gedung yang gelap.
Wanita itu tersentak saat ujung sepatunya tiba-tiba menyentuh sesuatu. Ia berhasil menemukan ponsel milik Inka yang tergeletak di pinggir kolam, wanita itu langsung mengambilnya tanpa ragu-ragu.
Dari ujung sana Kim dan Yana menyalakan lampu.
Betapa terkejutnya bu Lala yang berada tepat di tempat Inka berdiri sebelumnya. Ia melihat lantai dan ponsel yang bernoda darah juga seorang gadis yang tergeletak di bawah sana. Mata itu terbelalak, tubuhnya seketika membeku.
"A. Ada seseorang di sini!" ucap wanita itu gugup, ia sangat ketakutan hingga menjatuhkan dirinya ke lantai. Bu Lala terduduk lemas.
Yana dan Kim segera menghampiri wanita yang tampak syok akan sesuatu. Betapa terkejutnya mereka dengan apa yang baru saja mereka lihat, Yana pun mengenali wajah gadis itu. Yana segera memalingkan pandangannya dari tubuh yang bersimbah darah, sementara sulit bagi Kim untuk berpaling.
Lily, murid kelas 8C Bidang Keberbakatan Renang. Gadis yatim piatu berprestasi, tidak ada murid di sekolah yang tidak mengenalnya. Lily hanya memiliki seorang nenek yang sudah pikun namun tidak tinggal bersama.
Yana berpikir sangat keras apa yang harus ia lakukan, ia tidak ingin kejadian ini mengotori nama Yayasannya. Dalam situasi yang sangat genting dengan cepat Yana mengambil keputusan.
"Bu Lala," panggil Yana berlutut untuk wanita yang sangat syok itu.
"Lupakan apa yang kau lihat, pergilah! Pastikan Inka sudah berada di rumah." Yana membantu wanita itu bangun. Ia hanya sedang berusaha tetap tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY Season 1 : NightMare (END)
RomanceArunika Anindia Pamungkas, Inka sebutannya. Atlet renang dari Yayasan Keberbakatan Olahraga, seorang gadis dengan karakter yang rumit. Dia ditakdirkan hidup dengan hati yang beku. Ini bukan tentang kisah cinta yang pilu, melainkan tentang rumah den...