BAGIAN 19 : Dia tau

92 49 77
                                    

"Uang di atas segalanya."

***
KEDIAMAN INKA

Inka menarik kursi dan duduk untuk sarapan pagi, ia memperhatikan ibu yang tengah menikmati selembar roti tawar dengan selai kacang. Inka tidak bisa berhenti berpikir tentang semua yang Rama katakan. Bagaimana bisa ibu menyembunyikan hal sebesar ini? Wanita itu sangat tangguh, dari sorot matanya. Bahkan dari cara dia menoleh.

"Ada apa Inka? Ada yang ingin kau katakan?" tanya Yana, mendapati Inka yang sedang memperhatikannya.

Inka memalingkan pandangannya dari ibu, "Hanya sedang tidak berselera," ucap Inka. Gadis itu beranjak tanpa menyentuh makanannya.

"Aku pergi," pamit Inka meninggalkan meja makan.

Yana melihat Inka yang berjalan pergi, wajah lelah itu mencuri perhatiannya.

Yana menoleh pada Aji yang sedang menikmati sarapannya. "Kau bertengkar lagi dengannya?" tanya Yana curiga..

Ibu seketika membuat napsu makannya hilang, terlihat dari helaan napas malas itu. Aji menyudahi sarapannya tanpa menghiraukan ibu, dan pergi meninggalkan meja makan.

"Aku pergi," pamit Aji sambil menyandangkan tasnya.

Teguh yang berada di sana hanya memperhatikan komunikasi yang tidak berjalan baik itu. Bibi melirik canggung sembari menyiapkan segelas air untuk Yana.

"Bi, bisa tinggalkan kami sebentar." Pria itu meminta.

"Baik pak," turut bibi, pergi meninggalkan ruang makan.

Yana melihat Teguh curiga. "Ada apa?" tanya wanita itu. Ia melihat tatapan mengintimidasi dari Teguh di hadapannya.

"Beberapa minggu yang lalu, aku melihatmu di rumah sakit," ungkap Teguh.

Teguh POV

Ia yang baru saja keluar dari ruangan sebuah rumah sakit, melihat istrinya yang sedang berbicara dengan seorang perawat wanita. Mereka sepertinya sedang membicarakan hal yang sangat penting.
___

Seseorang menahan lengan dengan cepat.
Itu Teguh, ia menahan lengan perawat lawan bicara istrinya 1 menit yang lalu.

"Maaf, boleh aku bertanya sesuatu?" Izin Teguh dengan sopan.
___

Teguh pergi ke bagian informasi. Perawat wanita itu mengatakan, jika Yana mempunyai tanggung jawab atas seorang pasien bernama Lily.

"Boleh aku minta data gadis ini?" tanya Teguh pada pegawai yang bertugas sembari menunjukkan ID Card-nya, yang menjelaskan bahwa ia juga seorang dokter. Teguh mendapatkannya dengan mudah.

Author POV

"Kau mengalami kecelakaan saat sedang bersama Inka, dan membuat seseorang terluka parah sampai koma bertahun-tahun," ungkap Teguh, mengartikannya sesuai informasi yang ia dapat.

Yana terkejut mendengarnya, Teguh rupanya sangat penasaran tentang itu.

"Kejadian itu hanya selang beberapa hari sebelum diagnosis Inka," kata Teguh.

"Kau diam saja karena kau yang sudah menyebabkan kekacauan ini, Yana." Wanita itu mulai menghindari tatapannya.

"Tindakan apa yang sudah kau lakukan untuk pemulihan Inka?" tanya Teguh.

"Tidak ada." lontar pria itu, melihat istrinya yang membisu.

"Kau sudah melukai putrimu dan gadis itu selama bertahun tahun." Teguh yang terus menyudutkannya.

WHY Season 1 : NightMare (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang