BAGIAN 21 : Langit mendung

76 47 68
                                    

"Aku ingin menjadi rumahmu untuk pulang dan bercerita. Aku ingin menjadi orang yang kau cari saat kau terluka."

- SADAM

***

Ia menanti hari dengan kekhawatiran. Seperti hanya akan ada rasa sakit saat ia memutuskan untuk bertahan hidup. Apa kau percaya? Dari banyaknya penderitaan, terselip sebuah kebahagiaan di masa depan. Itu tidak berlaku bagi mereka yang memutuskan untuk menyerah.

KEDIAMAN INKA

Keluarga itu tampak sedang disibukkan dengan sesuatu, menyiapkan barang-barang dan beberapa lembar pakaian. Inka sekeluarga berencana menghabiskan akhir pekan di rumah lama mereka setelah sempat tertunda.

"Aji!" panggil Inka memberikan susu kotak pada adiknya.

Aji menerimanya dan langsung menuju ke mobil. Bocah itu bahkan tidak menoleh, Inka juga tidak memperdulikannya.

"Dasar anak nakal," cibir Inka.
___

RUMAH LAMA KELUARGA PAMUNGKAS

Teguh memarkirkan mobilnya di halaman rumah, Inka keluar dari mobil sambil menurunkan gitarnya, sementara Aji tidak pernah lupa dengan laptop gamenya. Yana melihat Teguh yang tampak sedang menerima panggilan telepon dari seseorang,

"Baiklah, aku akan ke sana sekarang." Menutup panggilan telepon.

Teguh harus mendadak pergi ke Yayasan siang itu, tidak terlihat sesuatu yang tergesa-gesa, nampaknya itu hanya urusan biasa dan ia akan segera kembali.

Mereka membiarkan ayah pergi, dan melanjutkan aktivitas rencana awal untuk menghabiskan waktu di rumah lama mereka. Sembari menunggu Teguh kembali, Yana langsung menuju dapur untuk menyiapkan makan siang.

Wanita itu mengambil bahan di kulkas, lalu memilah dan memotong-motong bahan tersebut, sesekali ia menengok Inka yang sedang berpiknik di luar rumah dengan gitarnya.

Gadis dengan dress putih lengan pendek berkerah V yang menampakkan dada seputih salju, ia tengah menikmati awan teduh di siang hari.

Yana melihat putrinya yang tampak bosan, ia ingin segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa menemani Inka.

*Air mengalir*

Yana mencuci tangannya pada keran, melihat Inka sekilas, dan bergegas mengambil sesuatu, tampak sebuah bingkisan kecil nan cantik di pegangnya.

Belum sempat melangkah keluar, Yana melihat Inka beranjak meninggalkan halaman. Gadis itu membawa kardigan nya dan mengenakannya sambil berjalan pergi. Nampaknya Inka akan berkeliling, namun Yana tidak berniat mencegahnya.

"Padahal aku berniat untuk minta maaf padanya." Yana mengambil langkah kembali.
___

TOKO SERBA ADA

Seorang gadis memasuki toserba, matanya mulai meneliti jajanan yang ada. Inka tampak sulit menentukan apa yang ingin ia beli. Perhatiannya teralihkan saat ia melihat Sadam yang sedang berjalan sendiri di luar sana. Inka bergegas mengambil random minuman kaleng dan membayar barang di kasir, lalu pergi menghampiri Sadam.

WHY Season 1 : NightMare (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang