SMA KEBERBAKATAN OLAHRAGA
Koridor yang ramai menunjukkan aktivitas seperti biasanya. Rara berjalan menuju kelas dengan percaya diri.
Ia dapat melihat dan mendengarnya sangat jelas, tatapan dan umpatan yang mereka lontarkan, namun itu tidak membuatnya menundukkan pandangannya.
Hebatnya tidak ada seorangpun yang berani menyentuhnya, bahkan umpatan mereka langsung terhenti saat melihat gadis itu datang.
___KANTIN
"Terima kasih ...." ucap seorang siswi pada pelayan kantin.
"Makanlah dengan baik dan tetap sehat," ucap pelayan kantin, pada salah satu siswi yang mengantri makan siang.
"Terima kasih," ucap Rara berjalan pergi.
Ia yang baru saja selesai mengantri makan siang, Rara melihat Kara dan Lea duduk pada bangku di ujung sana, mereka melambai padanya. Rara yang membawa makan siangnya langsung menghampiri mereka.
BRAK!
PRAAANG!Baru beberapa langkah ia berjalan, seseorang menabraknya hingga menumpahkan makan siang pada seragam sekolah itu.
Wadah berbahan Stainless steel jatuh menyentuh lantai, menimbulkan suara nyaring, mengejutkan semua orang yang berada di kantin.
"Akh ...." Rara melihat pada seragamnya yang kotor. Semua orang tercengang melihatnya.
Bukan karena siswi itu adalah Rara, namun mereka dibuat tercengang dengan siapa yang sudah menabrak gadis itu. Seorang siswi dengan ikat rambut di pergelangan tangannya.
"Maaf."
Rara melihat Inka di hadapannya. Ya, seseorang yang mengatakan maaf itu adalah Inka. Rara menatapnya sengit, jiwanya seperti sedang terbakar sekarang. Gadis itu dengan entengnya meminta maaf setelah membuat pakaiannya kotor.
Aby dan teman-teman yang melihatnya sejak awal, mereka memang melihat ketidaksengajaan di sana. Namun Inka tidak menunjukkan rasa bersalah sedikitpun.
Rara mendorong bahu itu hingga membuat Inka hilang keseimbangan. Aby yang berada di sana bersama yang lain langsung baranjak dari duduknya, namun Rama menahannya.
"Jangan berlagak polos, aku tau kau sengaja." Sekarang terlihat jelas, betapa buruknya Rara dalam mengendalikan emosi.
"Aku tidak percaya, akhirnya ada seseorang yang berani menyentuh Rara."
"Putri direktur yayasan juga bisa melakukan itu rupanya."
"Ini akan menjadi sejarah perundungan yang paling keren. Rara si penindas akhirnya tertindas oleh putri direktur yayasan, ha ha!"
Seorang siswi merekam kekacauan itu.
"Ayo! Kenapa diam saja?" tantang Rara menghampiri Inka. Ia menunggu pukulan dari gadis itu.
"Kau tidak akan memukulku karena takut terlihat buruk!" Rara kembali mendorong bahu itu. Tidak adanya perlawanan dari Inka membuatnya semakin geram.
Inka tersudut pada meja. Ia benar-benar tidak berniat untuk mengotori tangannya hari itu. Teman dari keduanya langsung menghampiri Rara dan Inka untuk melerai mereka.
"Rara cukup." Kara menatap Inka sinis, menahan lengan menariknya mundur.
"Inka," panggil Rama di dekatinya. Aby, Zifa dan Ian juga berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY Season 1 : NightMare (END)
RomantikArunika Anindia Pamungkas, Inka sebutannya. Atlet renang dari Yayasan Keberbakatan Olahraga, seorang gadis dengan karakter yang rumit. Dia ditakdirkan hidup dengan hati yang beku. Ini bukan tentang kisah cinta yang pilu, melainkan tentang rumah den...