BAGIAN 13 : Pesta kembang api

152 71 127
                                    

"Apa kau pernah berpikir ingin menyembuhkan seseorang? Dari rasa sakit bak tusukan pedang."

- ABY

***
KEDIAMAN DIKA

Seorang pria berada di ruang tamu dengan TV yang menyala dan laptop di atas meja. Dika tampak sedang mengerjakan sesuatu dengan kaca mata yang ia kenakan. Wajahnya menoleh, mendengar suara pintu yang diketuk.

04.50 pm. Seorang gadis berdiri di depan pintu rumah. Pintu itu dibuka, Dika melihat Sarah yang masih dengan seragam sekolahnya.

"Ada apa?" tanya Dika. Pria itu tampak meninggalkan kacamatanya.

Sarah langsung menerobos masuk menuju sofa. Gadis itu duduk membawa semua kegelisahan. Melihat itu, Dika ikut duduk di dekatnya.

"Aku hamil," ucap Sarah saat itu juga.

Matanya tercengang, Dika tampak terkejut mendengar pengakuan kekasihnya. "Kau yakin?" tanya Dika, menatap Sarah sangat serius.

"Kenapa aku tidak yakin? Aku sudah melakukan tes kehamilan!" balas gadis itu.

Sarah mencoba membuka tasnya untuk mengambil tespek yang ia gunakan. "Tidak ada?" Sarah terus mencari, mengeluarkan semua yang ada di dalam, gadis itu mulai cemas.

Dika memperhatikan Sarah yang tidak bisa menemukan sesuatu yang ia cari. "Apa?" tanya Dika.

"Tespek yang aku gunakan, aku menyimpannya di tas."

"Dimana kau menggunakannya?" tanya Dika.

"Di toilet sekolah," jawabnya. Sarah malah terkejut dengan jawabannya sendiri, langsung berpikir jika ia pasti sudah tidak sengaja meninggalkannya di sana.

Dika bangun dari duduknya, menghela napasnya karena kecerobohan Sarah.

"Mungkin saja kau meninggalkannya di sana atau mungkin seseorang juga memergokimu! Kau ini ceroboh sekali, Sarah!"

Melihat Dika yang mengomel, Sarah ikut bangun dari duduknya. "Itu tidak penting, masalahnya sekarang adalah, apa yang harus kita lakukan? Aku masih ingin tetap bersekolah, Dika!" balas Sarah balik mengomel.

Pria itu membisu. Sekarang otaknya seketika tidak bekerja, ia sangat bingung sampai tidak bisa memikirkan sesuatu.

"Gugurkan," kata Sarah.

"Kita pergi sekarang juga." menarik lengan Dika.

"Tidak!" tolak Dika, menepis tangan yang mencoba membawanya pergi.

Sarah menatap Dika yang tampak gugup. "Apa?" tanya Sarah, gadis itu mulai mengkhawatirkan keputusan Dika.

Dika menatap Sarah gugup, pria itu tampak tidak begitu yakin dengan apa yang akan ia ucapkan.

"Aku ingin kau memeriksanya sekali lagi," pinta Dika.

Sarah melihat Dika bingung, dan kembali duduk pada sofa, menopang kepalanya sangat lelah.
___

YAYASAN FAJAR

Sore menjelang malam, Inka turun dari mobilnya menuju halaman Yayasan yang sudah didekorasi. Gaun broken white yang menutupi lututnya, menyempurnakan penampilan Inka malam ini. Terlihat meja dan kursi yang tersusun rapi, dengan lampu taman yang tampak redum di bawah langit sore. Semua orang berkumpul di sana untuk acara malam ini.

Inka duduk pada salah satu kursi yang tersedia, membalas sapaan mereka yang menyapanya. Sembari menikmati makanan yang dihidangkan di atas meja, gadis itu menunggu Aby yang belum juga datang.

WHY Season 1 : NightMare (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang