15. KYURARA.

68 11 0
                                    

Ada beberapa hal saya ubah untuk kisah Contramande Series ini demi jalan cerita lebih logis, tapi karena belum sempat full edit tolong teman-teman bantu saya dengan cara beritahu kalau ada keanehan ya. Misal rentang usia, atau kok nggak sama dengan di cerita si A atau B alurnya. Karena ya itu tadi, jarak pembuatan yang terlalu jauh (sempat hiatus) dan juga jujur saja draft hilang, saya sampai lupa mau dibawa kemana semua cerita ini hahahahah.
.
Oleh sebab itu saya putuskan untuk menyelesaikan dl Contramande Man dan Fight lebih dulu, editnya nanti. Karena saya yakin banyak sekali lubang dalam keterkaitan satu crita dengan yang lain. Mianata 🙏. .
.
Sekali lagi trima kasih banyak atas dukungan kalian. Slamat membaca. Kita sudah hampir menjelang ending. ;) (peluk diri saya sendiri).

🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆

Saat aku keluar dari kamar mandi, ruangan ku sudah sepi. Kutemukan sebuah surat bertuliskan tulisan tangan Bryan di atas meja rias. Isinya adalah :

'Maaf tapi sepertinya kita harus membatalkan semua rencana hari ini. Ada masalah penting harus ku selesaikan. Aku sudah meminta bik Asmi untuk mengurus semua keperluan mu, jika membutuhkan sesuatu jangan sungkan meminta tolong padanya. Dan tolong jangan pergi keluar dulu hari ini. Oh satu lagi ada sedikit hadiah kecil untukmu. Dibalik selimut.
Jangan menungguku pulang.
Makanlah yang teratur.
Dari yang bakal merindukanmu sepanjang sisa hari'.

~ B ~

Aku tak bisa mencegah diriku untuk tersenyum. Bayangan kejadian semalam berputar cepat dalam benakku. Awalnya aku sempat bertanya-tanya apakah ini semua kesalahan? Maksudku, akhirnya dari banyak pria dan laki-laki itu justru seorang Bryan Contramande.

Namun, aku kembali teringat niatan awal ku menceritakan segalanya pada Bryan saat masih berada di dalam Akademi Musik kemarin malam. Itu karena aku ingin lebih jujur serta terbuka mengenai perasaanku.

Apakah aku jatuh cinta padanya?.

Entahlah.
Sungguh aku sendiri tidak paham apa yang sedang terjadi disini.

Namun yang jelas, sekarang, aku merasa amat bahagia.

Membuka selimut yang rupanya sudah ditata rapi, mungkin oleh Pelayan. Aku menemukannya di sana. Sebuah kotak kecil berwarna merah dengan pita ungu muda. Segera kuambil benda tersebut untuk membuka isinya dengan tidak sabar. Tertegun sewaktu menemukan sebuah jam tangan mewah senilai satu mobil sport import sebagai kado di dalamnya.

Aku segera duduk di tepian ranjang, meraih ponsel di dekat lampu meja, tempat mengisi baterainya semalaman. Ku putuskan untuk menghubungi pria itu. Aku tahu dia bermaksud menunjukkan kasih sayangnya, tapi ini terlalu berlebihan.

Herannya, ponselnya mati. Lantas saat mengambil jam tersebut dari dalam kotaknya, aku menemukan sebuah memo kecil terpasang di bagian belakang benda itu.

'Harus kamu pakai. Kalau tidak aku nanti merajuk'.

Sontak aku tertawa. Astaga. Bagaimana bisa di satu momen dia begitu dewasa tapi di kesempatan lain sangat kekanakan.

Akhirnya kuputuskan untuk menerima kado ini dengan senang hati. Memakainya pada pergelangan kanan tanganku. Tepat saat itulah pintu diketuk dari luar, terdengar suara bik Asmi memanggil jadi aku memintanya masuk dengan sopan. Beliau bilang kalau sarapan pagi sudah siap.

[COMPLETED] CONTRAMANDE FIGHT! :#03.CONTRAMANDE SERIES(BRYAN STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang