26.Teror

65 9 38
                                    

5 Maret 2021

Vote&Komen💜

____________________

AAAA ADA HANTUUUUUUUUUUUUUU

Lia membuka matanya pelan,menggeliat kan badannya yang terasa remuk itu.Setelah mengumpulkan nyawa nya sedikit lama,Lia membawa badannya untuk bangkit.

"Vera kenapa?"Gumam nya sendiri.

"Ck!Si Dalbert ga ngebangunin gw"Umpat Lia saat melihat bajunya yang tak terganti.

Memakai sendalnya,setelah itu Lia berjalan keluar kamar dengan langkah gontai.Menuruni tangga menuju dapur,berniat mengambil minum karena dirinya merasa sangat haus.

Membuka pintu kulkas,Lia mengambil sekaleng minuman soda dan langsung membuka tutupnya.Meneguknya dengan pelan dan tenang.

"Uhukk..uhukk"Lia tersedak,kaleng minumannya terlempar jauh ke belakang.Lia membawa pandangannya ke depan setelah berhasil berhenti dari sedakannya.

"Bibi?Ngapain bibi disini malem-malem?"Bingung Lia serta kaget melihat pembantunya.

"Dan juga kenapa bibi ngelempar minuman aku?"

"Arghh,aghhksksk"Nafas Lia tercekat,bibi itu tiba-tiba saja mencekik lehernya dan mendorong badannya hingga menempel dinding.

"Aku akan membunuhmu-HAHAHA"Ujarnya tertawa sumbang,matanya berkilat merah menandakan bahwa orang itu sedang di kuasai.

Badan Lia kaku tidak dapat bergerak,karena cekikan itu disertai dengan energy kuat yang menandingi kekuatan Lia.Memejamkan mata menikmati rasa sakit di lehernya,memilih untuk menyerah.Mungkin ini akhir hidupnya.

"Berani nya kau menyentuh putriku!"

Lia membuka setengah matanya saat cekalan lehernya tidak terasa lagi,"Bundaa"Gumam Lia,setelah itu kembali menutup matanya.

"Aarghhhh"Erangan sang bibi ketika bunda Wulan memenggal kedua tangannya.

"Jangan bunuh dia bunda"Gumam Lia pelan,dirinya sudah tidak sanggup membuka mata.

Bunda Wulan acuh dengan ucapan Lia,dia bergerak mengincar kepala si Bibi.Dengan hitungan detik,kepala sang Bibi terbelah menjadi dua.Setelah itu bunda Wulan melenyapkan mayat sang bibi dari hadapannya.

"Bunda apa kau membunuhnya?"

"Iyaa,bunda membunuhnya"Sahut bunda Wulan,lalu berjalan mendekat ke arah putrinya yang terduduk lemas.

"Bunda dia memiliki 3 anak,apa kau tidak kasihan?"

"Bunda tidak peduli"

"Kamu hanya memiliki kekuatan dasar sayang,tidak mungkin bisa mengalahkan musuh.Minum lah darah manusia lebih banyak lagi,agar keabadian mu muncul dan juga pernikahan mu bisa di percepat"Kata bunda Wulan seraya mengusap-ngusap pucuk kepala Lia dengan kasih sayang.

"Bunda tahu darimana aku sedang dalam bahaya?"Tanya Lia pelan,yang masih tidak bisa membuka matanya.

"Kalung yang bunda berikan kala itu mempunyai fungsi,yaitu bisa mendeteksi keadaan jiwa mu.Jika kau terancam bunda bisa merasakannya"Jelas bunda Wulan.

Lia mengangguk ngangguk kan kepala nya mengerti."Bunda,mau kah kau mengantar aku ke kamar?"Pinta Lia.

"Tentu saja"

Baru saja bunda Wulan hendak membawa Lia berteleportasi,terhenti karena dia merasakan sesuatu yang mencakar punggungnya.Bunda Wulan berbalik,betapa terkejut nya ketika melihat banyak makhluk aneh berkeliaran di rumah Lia.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang