4. Dalbert Flygan

273 28 5
                                    

18 Juni 2020

_____________________☆

Sinar mentari pagi masuk lewat celah jendela menusuk mata cantik Lia yang sedang tertidur dikasur yang sangat empuk dan wangi meskulin.Tubuhnya menggeliat dan mengerjapkan mata berkali kali.

"KYAAAAA!!"

Lia meringkuk memeluk lututnya sendiri.Dimana dia?Seperti diistana tapi bukan istana kerajaan bundanya.Kasur yang ditidurinya juga berbeda,kasur miliknya berwarna biru dan abu abu.Sedangkan kasur ini berwarna hitam bahkan seluruh gradasi warna kamar ini berwarna hitam.

"Huh!Semoga saja yang menggantikan bajuku bukan laki-laki itu."Gumam Lia.

Kleek

Pandangan Lia terarah ke pintu yang baru saja terbuka dan melihat seseorang masuk seperti pelayan disini sambil membawa napan ke arah Lia seraya tersenyum.Lia menatapnya dengan bingung.Wanita itu menaruh napan yang berada ditangannya dimeja kecil disamping kasur.

"Makanlah!"Suruhnya, kemudian menunduk hormat dan berlalu keluar.

Lia mendengus kesal.Menatap langit langit kamar dan kembali memutar otaknya.

Dia sedang duduk dengan tenang walaupun hatinya gelisah dihalte depan sekolah ditengah tengah badai hujan menunggu Melia untuk menjemputnya.

Tiba tiba saja ada seseorang yang ingin menculiknya dan dia berhasil kabur tetapi orang itu tetap mengejarnya.Dalam larinya dia merasakan ada sosok yang juga mengikutinya tetapi Lia tidak memusingkan itu karena auranya bukanlah orang jahat.

Saat berlari dia terjatuh karena akar pohon bonsai ditrotoar jalan,untung saja dia memiliki kekuatan yang bisa menyembuhkan luka.Dia tidak sadar akan arah yang dia tuju.Saat hendak menyebrang ada truk dari arah berlawanan mungkin karena badai hujan supir truk itu tidak melihat dia dan tinggal 1 metir lagi dia akan tetabrak.

Pasrah dan memejamkan mata dia merasakan ada sosok yang memeluknya dan beraroma yang dia kenali saat berlari tadi.Karena penasaran dia membuka matanya dan bertabrakan pada manik mata berwarna merah yang bersinar itu yang sedang menatap matanya tajam.

Lia meringis mengingat kejadian yang baru saja dialaminya.Apa jangan jangan Lia sekarang berada diistana laki laki yang memiliki mata berwarna merah itu.

Kleek

Badan Lia mematung saat melihat seorang pria yang memakai jubah warna hitam dengan mahkota emas dikepalanya,hidung yang mancung,tubuh tegap,rambut panjang sampai punggung,kulitnya yang putih pucat,nyaris semuanya terlihat sempurna tanpa kekurangan sedikitpun.

Lia kembali menatap orang itu dan betapa kagetnya Lia saat menatap mata itu.Ya mata itu yang kemarin Lia lihat.

Tubuh tegapnya dan kaki jenjangnya berjalan menghampiri Lia yang sedang memeluk lututnya sendiri.Dia bergerak mengambil piring yang sudah disiapkan pelayan istana tadi dan menyodorkannya ke arah Lia sambil menatap Lia datar.

Lia mengambil piring itu dan meletakkan dipahanya.

"Makan,nanti kau sakit."

Lia menatap pria itu.

"Jangan menatapku."

"Lo yang nyelamatin gw?"Tanya Lia sambil menyuap makanan ke mulutnya,karena perutnya sudah sangat lapar.

"Makanlah dulu."

Lia mengangguk,hanya dalam lima menit dia telah berhasil menghabiskan makanannya.Setelah minum Lia berniat untuk mandi dulu karena badannya sudah sangat lengket.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang