23 Juli 2020
________________________
Seluruh pasukan dibawah kepemimpinan Raja Adrey sudah bersiap menghalau para sekutu pemberontak.Portal sudah terpancar mengelilingi istana.
Para sekutu pemberontak sekarang jauh sangat hebat daripada sebelumnya,karena mereka bersatu dari kalangan kaum manapun yang tidak menyukai Raja Adrey menjadi Kaisar Hutgy.
Ratu Wulan bersama Ratu dari kaum lain membuat sebuah pasukan untuk melindungi para anak-anak beserta rakyat Hutgy yang tidak memiliki kekuatan.Serangan demi serangan mulai berdatangan,gerbang istana sudah mulai goyah karena dorongan pemberontak.
Dari bawah sana tampak langit mulai menggelap seolah mendukung peperangan ini.Kilatan petir mulai menyambar dihiasi dengan angin yang begitu kencang.
Serangan musuh tiba-tiba menghancurkan gerbang emas istana.Sebagian prajurit ada yang tertimpa akibat tidak sempat menghindar.
Para Raja menganga kaget,serangan bukan berasal dari musuh tetapi dari hembusan angin entah punya siapa.Apakah ada seseorang yang sangat kuat membantu mereka?
Bibir Raja Adrey mulai memucat sebab terkurasnya energi serta kekuatannya.Raja lain sudah memulai serangan kepada musuh.Raja Adrey masih berdiam diri ditengah tengah peperangan dengan tangan memegang dada.
Ratu Wulan yang melihat itu ingin sekali menghampirinya,tetapi Ratu Alenka mencegahnya.Bagaimanapun nyawa Ratu Wulan juga terancam.
Gelak tawa yang begitu menggelegar terdengar dari atas portal kerumunan para Ratu dan rakyat Hutgy. Mereka serentak menengadahkan kepala untuk mengetahui asal dari suara itu, ternyata para kaum penyihir penghianat. Mereka yang tidak setuju Raja Adrey menjadi Kaisar nomor satu di Hutgy.
Ratu Pressilia, ratu dari kaum penyihir, memandang sengit para rombongan penghianat itu. Tangannya bergerak keatas, mulutnya merapalkan sebuah mantra. Kilatan benang merah api keluar dari jari-jari lentiknya mengarah pada gerombolan penyihir itu.
Tawa sumbang dari penyihir kembali terdengar saat serangan Ratu Pressilia meleset.
"Mata mereka berkilat merah, itu pertanda mereka sedang dikuasai seseorang dari kegelapan." Kata Nadia, adik dari Raja Adrey.
"Ya benar.Kaum penyihir bawahan juga tidak bakalan kuat seperti itu,sampai bisa menghindar dari serangan sang Ratu."Sahut salah satu wanita rakyat Hutgy,wajahnya tampak tidak seperti ketakutan.Ada sesuatu gairah pemberani yang dirasakan Ratu Wulan pada wanita itu.
"Aarghhh."
Erangan keras itu membuat arah pandang semua orang teralih,yang mulanya fokus kepada musuh sekarang berbalik arah kepada raja Adrey yang sekarang sudah terpapar tidak berdaya ditanah.
Ratu Wulan keluar menembus portal kemudian berlari kencang menuju ketengah tengah peperangan dimana raja Adrey berada.Sesampai di sana dia terdiam sejenak,Raja Adrey yang sudah sangat lemah hanya bisa memandang Wulan.Dengan air mata yang senantiasa mengalir dipipi cantiknya,ratu Wulan berlari menuju depan medan perang mengabaikan Raja Adrey.
"WULAN KU MOHON JANGAN!!"Pekik keras raja Adrey,karena situasinya sekarang sangat berbahaya.
Wulan tetap berlari maju kearah depan medan perang seolah olah tidak mendengar teriakan raja Adrey.Matanya berkilat biru dihiasi dengan tetesan lembut air mata miliknya.
"Ayo bangun yang mulia."Raja Rakana membantu raja Adrey berdiri.
"Aku akan tetap bergabung dengan peperangan Rak."Ucap Adrey lemah setelah Rakana membantunya duduk ditepi bawah pohon tidak jauh dari peperangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
FantasyAmelia Wulan Lesyantion Drey. Seorang putri mahkota dari kerajaan vampire dunia atas, yang bernama Hutgy. Memiliki takdir sulit, tidak menggoyahkan semangatnya untuk membalas dendam. Hari-harinya di penuhi keseruan bersama ketiga sahabatnya dan satu...