29.Kantor Dalbert

69 12 18
                                    

8 April 2021

_______________𓃤

Alanda melepas jas casual nya, meletakkan nya di atas meja.Lalu Berdiri di samping Dalbert dan Lia yang sedang berpelukan.Melipat tangannya di atas dada,Alanda menghela nafas nya panjang sambil menatap kedua pasangan itu tidak suka.

"Ingin berapa lama?"

Melepaskan pelukannya,tangan Dalbert masih erat memeluk pinggang Lia dari samping.Gadis itu hanya menatap sekitar dengan canggung,Dalbert menatap Alanda dengan ekspresi bertanya.

"Kau lupa?Hari ini adalah hari peresmian penanaman saham yang akan di nobatkan menjadi saham termahal di dunia.Dan kau menghancurkan itu semua!!Rencana yang sudah lama kita susun."Ujar Alanda marah.

"Memilih untuk menyelamatkan siapa itu?"

"Ibu kembar."Sahut Melia.

"Nah iyaa itu."

Dalbert mengingat-ingat sejenak,"Ah..aku melupakan nya."

"Sial!"Umpat Alanda,kemudian membawa badannya untuk duduk kembali di sofa, mencoba menstabilkan emosi nya.

Melia dan Vera terkekeh bersamaan saat melihat Alanda yang begitu frustasi.Rina yang berada di sebelah Melia hanya berekspresi datar,sedangkan Lia yang berada di samping Dalbert memilih bungkam.

"Bagaimana keadaan ibu kami?"Tanya Adesya yang membuat semua orang di sekitar terfokus kepadanya.

"Dia tidak sadarkan diri,Ratu Wulan membawanya ke istana bidadari."Jelas Melia.

"Apakah boleh kami di bebaskan?,Aku ingin melihat ibu."Pinta Milka dengan kepala menunduk takut.

"Iya pergilah,ibu kalian pasti membutuhkan nya"Kata Lia sambil tersenyum lembut,lalu mengalihkan perhatian nya ke arah Dalbert.

"Lepaskan mereka!"Pinta nya.

"Aku tidak menyetujui nya!"Cegat Rina tiba-tiba.

Semua mata tertuju ke arah Rina,Lia membawa langkahnya menghampiri gadis itu.Memegang kedua pundaknya dengan erat,"Kau mengkhawatirkan ku?"

"Tentu saja!."

"Aku tidak ingin,Karena aku kau melakukan hal yang salah."

"Itu tidak salah Lia!Bahkan mereka hampir membuat Vera mati."

"Tapi itu bukan keinginan mereka Rina!."Geram Lia.

"Aku tahu.Tapi mereka melakukan nya walaupun tidak ingin?"

Lia menghela nafas nya panjang, melepaskan tangannya dari pundak Rina.Kemudian kembali menegakkan punggung nya,"Dalbert, lepaskan lah mereka!"Suruh Lia tanpa mengalihkan pandangannya dari Rina.

Rina melotot tak terima."Lia..!"

"Rin percayalah pada ku!"Mohon Lia dengan tatapan sendu.

"Baiklah.."Rina mendesah lalu memaksakan seulas senyum di bibir nya

Kegembiraan tidak bisa di sembunyikan dari wajah kedua kembar itu saat mendengar ucapan dari Rina tadi.Setelah nya,Dalbert bergerak melepaskan tali tidak terlihat yang mengikat mereka.Usai itu,Adesya dan Milka bergegas bangkit dan berdiri tepat di depan Lia.

"Terima kasih atas kebaikan mu putri."Kata Adesya sambil membungkuk hormat di ikuti dengan Milka di sebelah nya.

Lia tersenyum senang."Ini bukan apa-apa,pergilah! Mungkin ibu kalian sudah sadar."

Adesya mengangkat kepalanya,dengan mata berkaca-kaca ia berucap,"Maafkan kami berdua yang telah ikut membantu laki-laki sampah itu untuk membunuh mu."

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang