Revenge

28.Arman musuh?

28 Maret 2021

Panggil Lia,jangan thor thor thor(◠‿◕)..
Ahh Lia sedang berusaha melawan malas,3 hari baru selesai 1 chapter´¯'(>▂<)´¯'·...

__________________________

"Kau yakin tidak ada penghianat di antara kita?"

"Dewa akan mengutuk kita semua kalau ini benar adanya."

"Benar,Dewa akan mengutuk kita jika berbuat hal yang melanggar aturan kehidupan.Tetapi tidak terjadi apa-apa saat ini,ITU BERARTI TIDAK ADA PENGHIANAT DI ANTARA KITA!!"

Bentakan itu membuat dua malaikat yang berucap tadi terkejut bukan main, malaikat pencatat amal baik dan buruk.Para malaikat lain yang berada di barisan belakang juga terheran-heran.

"Ada seseorang yang berniat mencoreng nama baik kaum kita,pastikan hal ini tidak akan tersebar!"Lanjutnya dengan nada sedikit tenang.

"Aku juga berfikir seperti itu."Timpal malaikat penurun hujan.

"Baiklah,sekarang kita kembali untuk mengerjakan tugas."Malaikat pencatat amal buruk mengintruksi.

Semua malaikat membubarkan barisan untuk kembali mengerjakan tugas,hanya tersisa satu orang yang memilih untuk duduk di kursi yang berada di pojok ruangan rapat itu.

Kau pikir menyelamatkan dia bisa menghentikan ku?

Hahaha.

Seharusnya kau lebih memperhatikan anak mu yang malang itu,Wulan!.

Kembar sialan!bisa bisanya mereka berdua tertangkap

Mulai sekarang aku tidak akan mengganggu kalian lagi...

...Karena rencana ku sudah terpenuhi

Kabar baik akan datang kepadaku nanti-HAHAHA!!

Sakit hati ku akan terbalas

Waktunya tidur panjang.......

***

Ting.. tong.. ting.. tong..

Tok..tok..tok..tok..

Rina bergegas membawa langkahnya menuju ke arah pintu depan, meninggalkan Vera yang sedang sibuk menyiapkan sereal untuk Adesya dan Milka sarapan.Saat Rina membuka pintu,arah pandang ketiga gadis di belakang nya itu ikut terfokus untuk mengetahui siapa yang datang.

"Haiii,lama ga ketemu.Boleh kan gw masuk?"

Tidak ada angin,guntur ataupun hujan.Rina langsung menyerang Arman,serangannya tepat mengenai perut lelaki itu.Arman memegang perutnya sambil menatap Rina bingung,serta tersorot ekspresi menahan sakit.

Melihat itu,Vera memberhentikan aktifitas menyuapi si kembar.Kemudian membawa kedua kakinya menghampiri Rina yang sudah ingin bergerak menyerang Arman kembali.Untungnya,Vera berhasil mencegat sahabatnya itu.

"Rin lu kenapa?"Tanya Vera panik,kedua tangannya masih kuat mencekal kedua tangan Rina.

Manik mata Rina berubah menjadi hijau pekat,dengan sorot mata membunuh.Menghempas kasar cekalan dari Vera,gadis ini membawa langkahnya menghampiri Arman, mencekik kuat leher lelaki itu.

"Kalian bertiga bekerja sama kan?"Tanya Rina penuh penekanan.

"Ma-maksud l-l-lo?"Tanya balik Arman dengan susah payah,wajah nya sudah memerah padam.

"KAU KESINI UNTUK MENYELAMATKAN KEMBAR ITU KAN?KAU ANAK BUAH DARI SI PENGECUT SAMPAH ITU!"Teriak Rina penuh emosi, semakin kuat mencekik leher Arman.