15 September 2021
___________________𓃩
Dalbert terdiam sejenak, lalu mengangkat kepalanya, beralih meletakkan dagunya di sebelah kiri pundak Lia. "Apa sebenarnya darah ku yang kau butuhkan untuk mendapatkan kekuatan?"
Lia terdiam mendengar perkataan dari Dalbert, otak nya berputar mengingat memori dimana bunda Wulan dan ratu Aura menyusun rencana untuk mengelabui musuh.
"Ada apa menyuruh ku kemari bunda?" Tanya Lia dengan nada penasaran, sedangkan Dalbert yang berada di sebelahnya hanya diam dengan tatapan datar.
Ratu Wulan tidak menjawab, ia hanya tersenyum lembut, lalu membawa badannya bangkit dari singgasana. Detik kemudian kepulan asap muncul tepat di samping wanita itu, sedikit demi sedikit perawakan seseorang terlihat bersamaan dengan hilang nya kepulan asap.
"Ibu?" Kaget Dalbert, ternyata orang itu adalah ibu nya. Ratu Aura.
Kedua wanita itu turun dari singgasana dengan langkah kaki yang sama. Kemudian berhenti tepat di depan Lia dan Dalbert.
"Bagaimana dengan camping mu? Apakah menyenangkan?" Tanya ratu Wulan.
"Biasa saja." Jawab sang putri yang membuat bunda nya terkekeh.
"Benarkah? Mengapa jadi biasa saja?"
"Aku tidak punya alasan untuk itu."
"Baiklahh baiklah.." Kata ratu Wulan dengan lembut seraya mengusap pucuk kepala lia.
Lia menggembungkan pipinya, "Ada apaa bundaa menyuruhku kesiniiiii?" Ulang nya dengan nada malas, karena kaki nya sudah penat berdiri.
Ratu Aura yang mengetahui kaki gadis itu sudah pegal, membuka suara. "Apa sebaiknya kita bicara di ruang tengah istana saja?"
Ruang tengah istana tempat rapat untuk membicarakan sesuatu. Terdapat meja dan kursi di situ, ratu Aura menyarankan agar Lia bisa duduk di sana.
"Tidak usah." Ujar ratu Wulan.
Melihat Lia membungkukkan badannya, yang kemungkinan mulutnya akan mengeluarkan keluhan, membuat ratu Wulan langsung melanjutkan bicara nya. "Kau jangan sampai terminum darah Dalbert!"
Lia menegakkan badannya, "Maksud bunda?"
"Aku melihat kau terbunuh di masa depan. Hal itu terjadi karena kau tidak berhasil mendapatkan kekuatan, sebab terminum darah Dalbert. Besok adalah hari dimana kau terjebak dalam situasi itu, yang mengharuskan mu meminum darah Dalbert." Kata Ratu Aura.
"Aku tidak paham." Ucap Dalbert.
"Darah yang berada di tubuh Lia tidak bisa tercampur dengan darah dari bangsa manapun terkecuali darah manusia. Karena, jika tercampur sebelum Lia memiliki kekuatan, usaha ku membuat nya mempunyai kekuatan akan sia-sia." Jelas bunda Wulan.
"Jadi bagaimana? Apakah situasi itu bisa di hindari?" Panik Lia, melihat nya membuat Dalbert bergerak memeluk kekasihnya itu. Menenggelamkan seluruh wajah Lia di dada bidangnya.
"Situasi itu tidak bisa di hindari, karena bagian dari skenario hidup mu yang sudah di tetapkan oleh dewa. Kita hanya bisa menyusun rencana untuk mengelabui musuh." Ujar ratu Aura.
"Apa itu?" Tanya Dalbert dengan tangannya yang terus mengelus kepala Lia.
"Berpura-pura lah terminum darah Dalbert, jika kekuatan mu nanti sudah sempurna dan hidup mu abadi, aku akan mengangkat mu menjadi Ratu dunia Hutgy. Pada hari pelantikan itu, aku yakin dia akan datang. Di saat itulah kau bisa membunuhnya." Kata ratu Wulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
FantasyAmelia Wulan Lesyantion Drey. Seorang putri mahkota dari kerajaan vampire dunia atas, yang bernama Hutgy. Memiliki takdir sulit, tidak menggoyahkan semangatnya untuk membalas dendam. Hari-harinya di penuhi keseruan bersama ketiga sahabatnya dan satu...