18 Agustus 2020
___________________________
"Ada apa bunda?" Teriak Lia sambil berjalan menghampiri Wulan yang berada jauh dari tempat area bermainnya.
Dari seberang sana Wulan tampak tersenyum sambil mengubah posisinya untuk jongkok dan merentangkan kedua tangannya.Lalu ketika Lia sudah hendak sampai langsung saja Wulan membawa Lia kedalam dekapannya.
"Apa Lia mau memiliki kekuatan?" Bisik Wulan ditelinga Lia.Gadis kecil itu hanya menjawab dengan anggukan serta matanya yang berbinar.
"Mau ikut Bunda?"
Lia lagi-lagi menjawab dengan anggukan saja.Wulan mengangkat tubuh mungil Lia melakukan telepati ke sebuah tempat.
Dari seberang sana Melia dan Rina melihat tubuh Ratu Wulan menghilang bersama Lia,mereka sejenak saling pandang.bergegas turun dari ayunan berlari memasuki istana untuk menghampiri kedua orang tua mereka.
"Ayaaah ibuuuu.." Teriak cadel Rina saat memasuki pintu singgasana,sedangkan Melia sudah duluan berada di sana karena melakukan telepati.
"Ingin menyusul Lia?"Sepertinya raja Ainsley sudah mengetahui tujuan mereka.
Melia dan Rina menyengir lebar dan kemudian mengangguk.Orang tua mereka menanggapi dengan senyuman maklum lalu membawa mereka menyusul Lia dan ratu Wulan.
***
"Kita dimana ini, bunda?"Lia bertanya,matanya melihat ke sekeliling.Mereka berada ditempat lapang yang dilapisi dengan dinding air berwarna kehijauan.
Pertanyaan Lia tidak dijawab,bundanya malah menggiringnya berjalan untuk lebih masuk lagi ke arah seperti trowongan.Lia hanya diam di gandengan bundanya.
Langkah mereka terhenti tepat disebuah lubang berisi kawah yang sangat panas.Lia dapat merasakannya,karena uapnya saja sudah sangat panas yang saat mengenai kulit.
Lia menoleh ragu kepada bundanya."Ini kawah apa bunda?" Tanya Lia beriringan dengan meneliti kawah panas itu.
"Kawah keabadian sayang."
"Untuk apa bunda?"
"Untuk mu."
Lia terbelalak kaget.Tidak!dia tidak ingin diceburkan di kawah panas itu.Detik kemudian setelah mengetahui tujuan kesini adalah itu.
Lia melepaskan genggaman tangannya dari bunda Wulan dan berlari keluar trowongan.Ditemani dengan derasnya air mata.
***
"Apakah hal ini harus diungkap sekarang?" Lia bertanya kepada semua orang yang berada di kamarnya,di kerajaan Hutgy.
Tampak hening.Lia kembali berdehem,memang termasuk tidak sopan tetapi mau bagaimana lagi.
"Kenapa kemarin tidak Dalbert saja yang menyembuhkan luka bakar Rina?" Melia bertanya,dia duduk disamping kanan Rina berbaring.
Dalbert hanya diam dan menarik Lia lebih rapat ke tubuhnya.Melia memasang ekspresi muak saat melihat itu.Kemudian Melia kembali memandang sang kakak yang bersandar di dinding pintu.
"Kenapa tidak kau saja yang menyembuhkan Rina kemarin,dan kita tidak perlu membawanya ke sini?"Tanya Melia seiring menunjuk nunjuk Alanda dengan jari telunjuknya.
"Tidak sudi.Kulit ku yang suci ini tidak boleh terkena yang macam-macam." Semua orang yang berada di sana melengo tidak percaya,terkecuali Dalbert.Dia hanya memasang wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
FantasyAmelia Wulan Lesyantion Drey. Seorang putri mahkota dari kerajaan vampire dunia atas, yang bernama Hutgy. Memiliki takdir sulit, tidak menggoyahkan semangatnya untuk membalas dendam. Hari-harinya di penuhi keseruan bersama ketiga sahabatnya dan satu...