2. Mate

368 32 5
                                    

23 Mei 2020

Ayo bermain teka-teki.

_____________________________

"Ini surat kontrak kerja yang harus di tanda tangani pak." Kata nya, kemudian seketaris yang memiliki jenis kelamin laki-laki itu membungkuk hormat, kemudian berlalu keluar dari ruangan Presdir.

Pria yang sekarang adalah Presdir itu hanya duduk tenang dan berekspresi datar. Mengambil surat kontrak kerja dan menandatanganinya. Kemudian bangkit dari duduknya untuk membawa langkahnya mengambil jasnya dikursi sofa.

"Cepat sekali kau ingin pulang." Suara bass itu membuat pria itu membalikkan badan seraya memasang jas maroon miliknya.

"Selalu saja aku berbicara dengan patung." Kesal sahabatnya itu. Sudah tak terhitung tahunnya mereka bersahabat. Mau di dimensi manusia atau dimensi lain.

"Apa kau tahu dimana mate ku?"

Mendengar pertanyaan itu, sahabatnya hanya terkekeh sambil memijit pelipisnya pelan. "Kalau aku tau,sudah ku katakan dari awal."

"Mungkin saja kau tidak ingin memberitahu ku. "Jawab laki-laki itu, lalu mengambil koper serta kunci mobilnya. melangkahkan kakinya keluar ruangan, karena jam kerja sudah habis.

"AKU TIDAK MENGETAHUINYA!"

Teriakan sahabatnya itu terdengar jelas walaupun dia sudah sedikit jauh dari ruangannya. Saat berjalan dikoridor sesekali dia menganggukkan kepala saat karyawannya menyapa.

Hanya mengangguk? Pria ini mempunyai sifat dingin dan sangat kejam, tetapi juga memiliki hati sangat baik. Contohnya, seperti karyawan wanita yang hamil muda dibolehkan cuti sampai melahirkan hari ke 40. Gajinya juga tidak bakalan dipotong dan mendapatkan Dana untuk proses persalinannya.

Dan seperti karyawan yang baru terkena musibah, dibolehkan cuti serta hari kembali masuk ditentukan sesuka hati karyawan itu.

***

Dia mengendarai mobilnya diatas rata-rata. Sudah tidak sabar untuk sampai kerumah dan kemudian mengunjungi ibunya. saat sudah sampai langsung saja dia berlari dari garasi mobil menuju pintu rumah. Satpam rumah saja bingung dibuatnya.

Hanya beberapa detik saja dia sudah berpakaian layaknya orang bangsawan, caranya hanya sekedar memutar-mutar badannya.Kemudian dia berlari keluar kamar menuju sebuah tempat lapang yang tertutup dibelakang rumahnya yang seperti istana.

hanya dia yang boleh memasuki tempat itu. Tempat yang bukan hanya dikunci menggunakan gembok saja, tetapi juga dikunci menggunakan energi kekuatan milikinya.

Sayap yang menawan berwarna gradasi hitam-silver sedikit demi sedikit keluar dari punggung kekarnya. Setelah sayapnya keluar seutuhnya, dia langsung mengepakkan sayapnya dan membawa dirinya terbang menuju dimensi atas, tempat tinggal keluarganya.

Ia mendarat tepat di depan istana kerajaan bangsanya, para pengawal penjaga gerbang istana membungkuk hormat saat melihat kedatangan nya. Menanggapi dengan senyuman tipis, pria itu langsung berteleportasi ke dalam istana.

"Ibu aku datang..." Dia berteriak dan sedikit mempercepat jalannya untuk menuju kamar ibunya. Dia kembali berlari menuju singgasana setelah mengetahui ibunya tidak berada dikamar.

"Apa kau melihat ibuku?" Tanyanya dengan wajah datar kepada pengawal yang berada didepan pintu singgasana.

"Ibu pangeran sedang berada dibelakang istana." Jawab Prajurit itu seraya membungkuk hormat.

"Terima kasih."

"Iya pangeran." Prajurit itu kembali membungkuk hormat.

"Pangeran kita memang sangat sopan walaupun kita hanya rakyat rendahan." Prajurit yang disampingnya berkata, badannya lebih berisi dan berotot dari prajurit yang menjawab pertanyaan dari pangerannya tadi.

"Benar,saya sangat membanggakannya."

"Begitupun saya."

***

"Ibuuuuu..."

Dia memeluk erat ibunya dari belakang, ketika berhasil menemukan ibunya yang berada di taman belakang istana. Dirinya memang sangat bersikap dingin terhadap orang lain, tetapi tidak dengan ibunya.Sikapnya berbanding berbalik, sangat manja!.

"Aku tahu tujuan mu kesini nak."

Dia melepaskan pelukan dan berpindah posisi ke depan ibunya. "Apa ibu sudah mengetahui keberadaan mate ku?"

Ibunya tersenyum lembut dan mengusap pelan kepala putranya. Sekarang tinggi tubuhnya sangat kalah dengan putranya itu. Dia menarik putranya untuk duduk disebuah kursi pohon yang terletak sekitar 5 meter dari mereka berdiri.

"Ibu mengetahuinya."

Mata pangeran ganteng itu membesar dan bersinar merah terang. "Benarkah?Kasih tahu aku ibu!"

"Tidak bisa."

Wajah ganteng itu kembali cemberut seperti anak kecil. Menghela nafasnya pelan dia kembali memohon. "Ibu ku mohon beri tahu aku. Aku sudah lelah menunggunya dan mencarinya."

Jawaban ibunya hanya gelengan kepala dan menatapnya lembut.

"Berjuang lah. Ibu yakin kamu bisa."

Mendapatkan semangat dari ibunya,dia tersenyum dan menguatkan tekadnya agar gigih mencari matenya. "Apakah dia cantik ibu?"

Ibunya terkekeh pelan

"Rahasia."

"Yah ibu."

"Dia sangat cantik, bahkan paras cantiknya tidak bisa dikalahkan oleh wanita manapun didunia."

Manik mata merahnya kembali berbinar dan semakin semangat untuk mencari matenya itu. Dia akan bisa menggantikan tahta ibunya dan bersenang-senang dengan istri cantiknya.

"Berjuang lah sayang. Ibu sudah sangat lelah mengurus kerajaan ini. Walaupun umur ibu belum tua, tapi ibu merasa sudah sangat lelah dan jengah. Dan lindungi istrimu nanti."

Dia mengangguk dan kemudian memeluk ibunya erat. "Besok aku mulai menjelajahi dunia."

"Ayo masuk.Makan malam akan segera dimulai." Ajak ibunya sambil menggandeng lengan kekarnya.

_______________________________________

Ada yang bisa nebak si dia siapa?

Amelia♡.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang