Chapter 11

1K 154 8
                                    

┏━━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━━┓
New Acquaintance
┗━━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━━┛

Pagi ini, saat sarapan, Cor menceritakan petualangannya dari Tashbaan bersama kuda bicara dari Narnia bernama Bree, dia juga menceritakan pertemuannya dengan gadis pemberani bernama Aravis yang juga sedang melarikan diri bersama kuda betina—yang juga bisa bicara— bernama Hwin. Raja Lune memberi usul untuk mengajak Aravis tinggal di Anvard, sudah lama tidak ada Lady—selain Lyane— yang tinggal di Anvard sejak sang Ratu meninggal, Lyane pun hanya sesekali menginap di Anvard semejak ulang tahunnya yang ke empat belas.

Setelah sarapan, Raja Lune memerintah enam pengawal untuk menemani Cor menjemput Aravis, awalnya Cor keberatan namun sepertinya ia harus terbiasa dengan hal seperti itu karena sekarang ia adalah putra mahkota. Kemarin Raja Lune bercerita panjang, bagaimana penasihat tinggi kepercayaan nya berkhianat dan menculik Cor untuk dikirim ke Calormen.

Dahulu sekali, saat Cor dan Corin masih berumur sebelas bulan, ada seekor centaur yang meramalkan bahwa salah satu dari mereka akan menyelamatkan Archenland dari bahaya besar, tentu saja Raja dan Ratu saat bahagia, namun tidak dengan Lord Bar yang saat itu menjabat sebagai penasihat tinggi kepercayaan Raja Lune. Ia melakukan kesalahan yang membuat Raja Lune terpaksa memecatnya, tapi tidak ada tindakan lain yang ditimpakan kepadanya, dan pria ini masih diperbolehkan tetap tinggal di Archenland.

Tidak lama setelah itu, terbongkar rahasia bahwa Lord Bar telah disuap Tisroc (raja Calormen) untuk mengirimkan banyak informasi rahasia ke Tashbaan. Jadi, setelah ia mendengar salah satu dari Cor atau Corin akan menyelamatkan Archenland, dia memutuskan Cor harus disingkirkan. Lord Bar berhasil menculik Cor dan membawanya berkuda menyebrangi Winding Arrow menuju pantai. Dia telah menyiapkan segalanya dan sudah tersedia kapal dengan para pendukungnya di sana, menunggu kedatangannya, lalu dia berlayar di lautan sambil membawa Cor serta. Tapi Raja mengetahuinya, walaupun terlambat, dan berusaha mengejar pengkhianat itu secepat yang dia bisa. Lord Bar sudah berada di tengah lautan ketika Raja mencapai pantai, tapi belum hilang dari pandangan. Raja pun bertolak dengan kapal perangnya dua puluh menit kemudian.

Saat itu terjadi kejar-mengejar yang megangkan. Mereka mengejar kapal Bar selama enam hari dan berhadapan denganya dalam peperangan pada hari ketujuh. Pertempuran laut dahsyat terjadi, berlangsung dari jam sepuluh pagi hingga terbenamnya matahari. Pihak Raja akhirnya berhasil menguasai kapal itu. Tapi Cor sudah tidak ada disana. Lord Bar sendiri terbunuh dalam pertempuran. Tapi setelah melihat dia sudah pasti akan terkalahkan, Bar memberikan Cor kepada salah satu kesatrianya dan mengirim mereka dengan sekoci kapal. Dan sekoci itu tidak pernah terlihat lagi.

{⋆⌘⋆}

Lyane mendapat panggilan untuk segera ke aula utama, disana sudah ada Corin, Raja Edmund dan Ratu Lucy yang siap menyambut kedatangan Cor, mereka terlihat seperti nenunggu Lyane, entahlah, mungkin hanya Lyane yang merasa terlalu percaya diri, namun setelah mereka menyadari kehadiran Lyane mereka baru beranjak keluar dari istana. Di luar sudah ada Raja Lune yang sedang mencuci tangan sehabis berkeliling di kandang anjing istana bersama para pemburunya.

Lyane memperhatikan rombongan yang datang, hanya ada satu perempuan diantara rombongan itu, Lyane menebak bahwa perempuan itu adalah Aravis, gadis pemberani yang kemarin Cor ceritakan. Setelah mereka sampai, Cor turun dari kuda dan membantu Aravis turun —walau sepertinya itu tidak perlu—. Mereka berjalan mendekat, Raja Lune membungkuk, menghormat untuk menyapa Aravis ketika dia menjabat tangan gadis itu.

"Lady," katanya, "kami menyambut kedatangnmu sepenuh hati. Kalau istri tersayangku masih hidup, kami akan bisa mengadakan penyambutan yang lebih baik walau saat ini hati kami terbuka sama lebarnya. Dan aku sangat menyesal mendengar berbagai nasib buruk yang kau alami dan betapa kau harus pergi dari rumah ayahmu, meski untuk yang satu itu sepertinya bukan sesuatu yang membuatmu sedih. Putraku Cor telah menceritakan kepadaku tentang petualangan bersama kalian dan semua keberanianmu."

𝐀𝐫𝐫𝐨𝐠𝐚𝐧𝐭 -𝘌𝘥𝘮𝘶𝘯𝘥 𝘗𝘦𝘷𝘦𝘯𝘴𝘪𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang