Chapter 6

1.1K 194 17
                                    

┏━━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━━┓
Werewolf
┗━━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━━┛

-flashback-

Edmund berniat kembali ke kamarnya sampai ia melihat Lyane berjalan sendirian di koridor kastil. Reflek, Edmund bersembunyi di balik salah satu pilar. Walau penerangannya minim Edmund dapat melihat jelas raut waspada di wajah Lyane ketika ia menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum berjalan cepat ke kamar Corin.

'Seorang Lady pergi ke kamar Pangeran di jam segini? Apa yang akan-' sadar apa yang baru saja ia pikirkan, Edmund menggelengkan kepala, mengusir pikiran seperti itu.

'Bukan urusanmu Ed.' Batinnya pada diri sendiri.

Ketika Edmund ingin berbalik, Lyane sudah keluar dari kamar Corin. 'Entah apa yang mereka lakukan, tapi itu sangat cepat— sudahlah, bukan urusanmu!' Batin Edmund lagi.

Niat Edmund untuk kembali ke kamar dan tidur ia urungkan saat melihat Lyane berjalan ke ruang senjata dan keluar membawa busur dan panah, juga mengenakan mantel.

'mencari tahu apa yang akan ia lakuan tak salah kan? Toh juga aku takkan bisa tidur nyenyak dengan rasa penasaran.'

Rasa ingin tahu Edmund mendorongnya masuk ke ruang senjata dan mengambil pedang juga mantel, mengikuti Lyane yang ternyata pergi ke istal.

'Mari kita lihat apa yang akan dia lakukan, mungkin aku bisa menangkapnya jika ia berbuat kejahatan.' Pikir Edmund.

Edmund membiarkan Lyane jalan bersama kuda putihnya lebih dulu, lalu ia menyusul dengan kudanya, Philip. Philip sempat merengek ketika Edmund membangunkannya, namun pada akhirnya, ia setuju untuk ditumpangi Edmund dan mencari tahu tujuan Lyane.

Edmund mengikuti Lyane memasuki hutan, namun segera masuk ke balik semak semak saat Lyane menoleh ke belakang.

"Siapa disana?!" Edmund berusaha sebisa mungkin agar tidak menimbulkan suara.

Ketika suara tapak kuda milik Lyane terdengar, Edmund dan Philip keluar dari persembunyian.

"Jika saya boleh bertanya, mengapa yang mulia mengikuti Lady itu?" Tanya Philip.

"Kau tak boleh bertanya." Jawab Edmund, pandangannya terfokus ke Lyane yang tengah mengikat kudanya di pohon besar sebelum berbelok memasuki bagian hutan lebih dalam.
Edmund mengikat Philip di pohon tepat bersebelahan dengan kuda milik Lyane.

"Kau jangan kemana-mana." Pesan Edmund sebelum berbelok, meninggalkan Philip bersama Snow.

Mata Edmund terkesiap saat melihat pemandangan indah di depannya. Di tengah hutan ini terdapat danau yang dikelilingi bunga peony. Pantulan langit gelap bertabur bintang dan bulan purnama penuh pada air danau menambah keindahan segalanya.

Bagai terhipnotis, Edmund berjalan dan duduk bersandar di sebelah seorang gadis yang tengah menikmati pemandangannya juga.
Dua benda langit yang terang, terlihat seperti dua bulan yang berdekatan mengalihkan perhatian Edmund.

"fenomena alam apa ini?" Tanya Edmund.

Si Gadis menjawab tanpa memalingkan wajahnya, "konjungsi dua planet besar, Tarva dan Alambil, akan berpapasan dengan jarak hanya satu derajat dari satu sama lain. Kejadian langka yang hanya terjadi sekali dalam dua ratus tahun."

"Tidakkah mereka akan bertabrakan?" Tanya Edmund saat konjungsinya akan dimulai.

Si Gadis terkekeh, "tentu tidak, penguasa di atas langit sangat mengenal langkah dansa mereka sehingga tidak akan bertabrakan."

𝐀𝐫𝐫𝐨𝐠𝐚𝐧𝐭 -𝘌𝘥𝘮𝘶𝘯𝘥 𝘗𝘦𝘷𝘦𝘯𝘴𝘪𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang