5. Rumah Diego

386 95 4
                                    

SEBELUM BACA, YUK TEKAN BINTANGNYA DULU😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEBELUM BACA, YUK TEKAN BINTANGNYA DULU😉

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YAH SAYANG🤗

PLEASE JANGAN JADI SIDER 🙏🤭

❤️🧡💛💚💙💜🖤💖

BERANI SPAM KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF?

HAPPY READING

_______________________________

(Aku berharap kalian pas baca ini langsung pencet Bintang /Vote ,kan cukup satu klik langsung berubah. Karena kalian mungkin terlalu sayang jari kalian untuk merangkai kata di kolom komentar😁 So please give me VOTE🙏)__author yg maksa.


Tap Tap Tap

Digeo berlari menuruni anak tangga yang menghubungkan lantai 2 dengan lantai 1 cafe.

"Mau kemana Di?" tanya Raka menghentikan langkah Diego.

"Pulang lah, Mas. Nanti jangan lupa di cek lagi pintunya sebelum tidur." pesan Diego sebelum berlalu.

"Beres, ini juga mau nge-cek."

Setelah itu Diego keluar dari cafe dan menaiki motor gede miliknya yang berwarna hitam.

Memacu motonya dengan kecepatan tinggi, Diego kembali menurunkan laju kendaraannya ketika melihat siluet gadis bersepeda sudah hilang di telan gang yang sedikit remang-remang karena lampu jalan yang terhalang rimbunnya daun pohon pinggir jalan.

Masih dengan keadaan motor yang berjalan pelan, Diego mengikuti sedikit jauh di belakang gadis itu. Ketika gadis itu berhenti di depan rumah yang terlihat sederhana, Diego menghentikan motornya di dekat pohon mangga yang letaknya sedikit jauh agar tidak ketahuan.

Matanya tetap mengawasi gadis yang sekarang berjalan masuk ke dalam rumah dengan kondisi gelap. Rumah yang tadinya gelap detik itu juga berubah terang setelah lampu dinyalakan. Tak lama gadis itu muncul kembali dan menuntun sepeda ke dalam rumah.

Semua tak terlihat lagi ketika pintu tertutup.

3 menit sudah Diego tak beranjak dari tempatnya. Tangannya yang ingin menyalakan kunci motor urung saat sebuah mobil Avanza hitam berhenti di depan rumah Lily.

Kening Diego mengernyit saat dari dalam mobil keluar 2 orang pria berprawakan tinggi besar dengan perut sedikit buncit.

Kedua pria itu mengetuk pintu dan tak lama muncul si pemilik rumah.

"Mau ngapain mereka?" Gumamnya penasaran.

Dari gelagatnya, Lily dan dua pria berpenampilan preman itu sedang adu argumen. Terlebih ketika salah satu preman tersebut menjemput pria buncit di dalam mobil lalu masuk ke dalam rumah.

LIDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang