9. Balasan Bagi Suami Jahil

388 93 2
                                    

SEBELUM BACA, YUK TEKAN BINTANGNYA DULU😉

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YAH SAYANG🤗

PLEASE JANGAN JADI SIDER 🙏🤭

🚦⚠️🚦

Data off? Pencet bintang aja nggak papa meski nanti aku dapet notif telat. Tapi kalo Pas On data Allahamdulillah langsung ke kirim notif

Kalo data On tp kalian males kasih Vote, fiks kalian emang pelit 😭

❤️️🧡💛💚💙💜🖤💖

______________________________

Sehabis salat subuh, Lily langsung keluar kamar sambil membawa pakaian kotor miliknya dan Diego menuju halaman belakang rumah tempat biasa mencuci baju.

Hal ini ia lakukan karena kemarin saat dirinya akan mandi ia tak menemukan pakaian kotor satupun di ember pakaian kotor yang biasa di letakkan di kamar mandi. Seingatnya, ia belum mencuci baju dan saat ia tanya Diego pun cowok itu tidak mencuci baju sama sekali.

Saat ia tanya pada ibu mertuanya, Raya menjawab jika dirinyalah yang mencuci baju miliknya dan Diego. Langsung saja, Lily melarang keras apa yang dilakukan mertuanya itu. Ia 'kan menantu disini, bukannya membantu tugas Raya malah membuat wanita itu kerepotan dengan mencuci pakaian anak dan menantunya.

Oleh karena itu, Lily akan membuat jadwal tugas baru, yaitu mencuci baju selepas salat subuh.

Jangan tanya dimana pembantu, karena pembantu yang biasa bekerja disini sedang sakit. Oleh karena itu, semua tugas rumah tangga Raya kerjakan sendiri dibantu Lily, sedikit.

Lily sebenarnya kasihan terhadap Raya, ia sudah menjadi menantu tapi di rumah pekerjaannya hanya membantu memasak sarapan saat pagi hari saja. Sementara, setelah pulang sekolah dirinya langsung bekerja di kafe Diego sampai malam hari. Setelah itu tidur.

Menantu tidak berguna. Kata seperti itulah yang melabeli Lily saat ini.

Lily memasukan semua pakaian ke dalam mesin cuci lalu memencet tombol on agar mesin menggiling.

Untuk pakaian putih, Lily mencucinya manual dengan tangan karena jika di campur takut terkena lunturan dan warnanya tidak secerah sebelumnya.

"Di?!" panggilnya sedikit berteriak saat netranya tak sengaja menangkap bayangan Diego sedang lewat dari kaca.

Beberapa detik kemudian Diego muncul. Cowok itu berjalan mendekat ke arahnya. "Ada apa?" tanyanya.

"Mandi sana, bajunya nanti bawa sini lagi yang kotor, mau gue cuci sekalian," titahnya. "O-iya, baju kotor yang di kamar mama tolong bawa sekalian sama embernya, mau gue cuci sekarang," pesannya pada Diego sebelum duduk kembali di jejengkok (tempat duduk dari kayu kecil dan rendah).

"Oke."

Sedetik kemudian tangan cowok itu bergerak melepas kaus yang melekat di badannya. Lily yang sedang duduk sambil mengucek baju tentu saja tidak tahu. Setelah berhasil melepas kausnya, Diego menggulung kaos tersebut lalu melempar begitu saja ke arah ember yang berisi busa di depan Lily.

PLUK!

PRATT!

Lily reflek memejamkan mata saat gumpalan busa sabun muncrat dari ember ke wajahnya. Setelah mengusap wajahnya dari busa, ia menatap Diego tajam mengetahui kalau cowok itu sedang mentertawainya.

LIDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang