Spin Off AFTER
Bisa dibaca terpisah
DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU KARENA SEBAGIAN PART DI PRIVATE.
Diego Saviola- diumurnya yang belum bisa memiliki KTP, dirinya harus mempertanggung jawabkan perbuatannya yang sangat fatal dengan menikahi adik s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lidi up!
Ada yang nungguin?
Makasih banyak ya yang udah setia baca dan kasih VotMen di ceritaku🙏🏼
Happy Reading
SPAM VOTE DAN KOMEN YA...
. .
Suara hentakan kaki menyapa telinga Diego bertepatan dengan pintu kamar yang di buka. Menengok ke arah kasur, ternyata istrinya lah yang menendang-nendang kasur dengan kondisi tertidur.
Rintihan kecil terdengar begitu saja ketika tubuh istrinya yang sedang tidur tak menampakan rasa nyaman. Kakinya yang tertutup celana training panjang sedari tadi menendang kasur, mencari posisi nyaman.
Diego berjalan mendekat. Duduk di samping ranjang tepat di samping perut Lily. Keningnya berkerut melihat sesuatu yang tak beres tengah menimpa istrinya. Benaknya menerka, apa jangan-jangan ini efek gara-gara tidur sampai maghrib? Ia mengguncang bahu Lily. "Ly, bangun ... udah Maghrib nih."
"Ngengh ... sakit Di ... pegeel," keluhnya.
Dugh! Dugh!
Kaki Lily kembali menendang kasur.
Diego menghela napas panjang. Istrinya mengeluh kesakitan dengan mata masih terpejam. Balik sana balik sini, tendang sana tendang sini. Huh .... "Ya udah bangun dulu, salat abis itu baru gue pijit." Melihat jika waktu Maghrib hampir habis akhirnya Diego dengan terpaksa menarik kedua tangan Lily agar duduk.
Lily berdecak kesal. Muka bantalnya masih tampak jelas. "Masih ngantuk Diego! Capek! Badan sama kaki gue pegel semua!" semburnya.
Lily yang masih sebal karena tidurnya di ganggu mau-mau saja mengalungkan kedua tangannya di leher Diego, disusul kakinya mengapit pinggang. Dengan sekali bangkit tanpa tumpuan kasur Diego membawa Lily ke kamar mandi.
"Berat badan lo berapa sih? Ringan banget, nanti makan yang banyak."
Gelengan kepala terasa di pundak Diego karena Lily menumpukan dagunya disana. "Nggak mau. Nanti gendutan malah nggak bisa gerak."
"Kata siapa? Lo itu kurus banget tau? Sampe di kira anak SD sama ibu-ibu komplek pas arisan."
Lily yang tadinya menyangga dagu di pundak Diego beralih menggigit pundak suaminya.
"Awss!"ringisnya."Sakit pundak gue!" ucapnya dengan suara tertahan.
Lily melepas gigitannya, membuat Diego menghela napas lega. "Ya makannya jangan nyuruh gue gendutan, belum tau aja kalo badan gue gendut pasti lo udah meleng ke yang lain."
