3. Hemat Mode On

446 101 5
                                    

SEBELUM BACA, YUK TEKAN BINTANGNYA DULU😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEBELUM BACA, YUK TEKAN BINTANGNYA DULU😉

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YAH SAYANG🤗

PLEASE JANGAN JADI SIDER 🙏🤭

❤️🧡💛💚💙💜🖤💖

Happy Reading
_

_______________________________

"Bangsul lo."

"Ya kayak lo tuh."

"Hahaha...."

Suara gelak tawa anak laki-laki yang sedang berbincang di Warung Bu Sur terdengar sampai di tempat Lily berdiri.

".... Masuk. Nggak. Masuk. Nggak. Masuk. Nggak." Lily berdecak setelah selesai komat kamit menimang antara masuk ke dalam warung atau tidak untuk bertanya dimana letak si Red pit yang bodynya tidak kelihatan dari tempatnya bersembunyi.

Meski jawaban akhir dari komat kamitnya adalah 'Nggak', mana bisa Lily pulang tanpa si Redpit. Hish! Sekarang ia menyesal karena setuju si Red pit di titipkan ke Busur. Eh, tapi kalo tadi pagi di tinggal di depan sekolah pasti sudah raib di ambil orang.

Setelah menyiapkan mental bak ingin turun ke medan perang, Lily berjalan memasuki halaman luas samping sekolah yang ia tahu sebagai daerah teritorial Geng Sceluster.

Otak kecilnya sempat bertanya-tanya, mengapa geng Sceluster memilih warung samping sekolah sebagai markas geng sementara anggotanya saja ia ketahui sudah puluhan. Apa muat?

Nggak usah di pikir Lily! Di otak lo itu kan mayoritas penuh dengan money, money, and money.

"Eh! Ada mantannya Farhan tuh."

"Ckckck. Ngajak balikan nih pastinya."

"Cup! Kalo si Lily ngajak balikan Farhan, lo kudu traktir gue seminggu."

"Nggak bakal. Paling dia mau nganter barangnya yang dulu sempet Farhan kasih pas pacaran. Kalo bener, lo kudu bayarin amer gue nanti malem."

"Lo liat noh, si Lily melirik gue terus. Mau nembak gue kali."

"Pede gila lo."

"Mata lo di benjet nyet, orang bener Si Lily liat gue."

"Ada apa woy! Brisik amat!" teriak seseorang dari dalam.

"Ada kunjungan mantan coy!" balas cowok yang sedari tadi mengggibahi Lily dan menjadikan gadis itu sebagai bahan taruhan.

"Mantannya siapa?!"

"Farhan!"

"FARHAN?! MBA BOY DONG!"

"Betul betul betul!"

LIDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang