LIDI

24. Pajak Keluar Rumah

Assalamualaikum semua?

Gimana kabarnya, sehat?

Jam berapa kalian baca part ini?

Udah makan belum?

Lauknya apa?

Setor Vote dulu bisa lah🤩

Jangan lupa sumbangin komen untuk part ini ya😉

Btw maacih banyak udah mau vote dan komen ceritaku. Aku berharap setiap yang baca bisa menghargai karyaku dengan vote dan komen, bisa nggak?

Ey! Sebelum baca, sebutin beda yang paling kalian sayang dan paling di jaga?



Happy Reading

:

Up next part setelah vote dan komen >100

1x klik bintang di pojok kiri ya sayang, mudah kan?😊🙏

:

Jam istirahat pertama kali ini Disya, Lily, dan Crystal memilih untuk tidak keluar kelas. Ketiganya kompak membawa bekal masing-masing setelah semalam mereka janjian untuk membawa bekal saat berangkat sekolah. Lily dan Disya memilih makan di meja Crystal setelah membalikan kursi jadi menghadap ke belakang.

"Sial, gue tadi pagi kesiangan jadi nggak sempet masak. Mana lupa ngasih tau pembokat juga. Akhirnya gue cuma bawa roti isi selai daripada nggak bawa." Mulut Disya mencerocos sambil mengunyah roti tangkupnya.

"Ini, kalo mau makan nasi barengan aja. Lagian gue bawa banyak juga, nggak abis kalo dimakan sendiri." Lily menggeser kotak bekalnya ke samping agar Disya mudah menjangkaunya.

"Maap nih, princes nggak makan sayur kangkung," tolak Disya.

Lily mencibir, "Iya, princes Disya kan udah tuwir, jadi kalo makan kangkung penyakit reumatiknya kumat."

Crystal tersedak karena tak bisa menahan tawa. Gadis itu lalu buru-buru membuka botol yang berisi infuse water dan segera meminumnya. "Haah ... bengek gue kalo makan sama lo berdua. Ada aja yang dibahas dan bikin keselek."

Mulut Disya yang menggembung itu mengerucut sebal. "Masih muda gini dibilang punya penyakit reumatik. Huh! Sorry ya, gue itu dulu pernah kelolodan gara-gara makan kangkung! Makanya sampe sekarang nggak mau lagi makan itu sayur."

"Ya udah, makan bareng sama gue aja. Lo nggak pantangan makan nasi goreng kan?" tanya Crystal.

Disya menggeleng. "Nggak, gue makan roti aja cukup."

Seperempat jam sudah mereka makan sambil disisipi obrolan ringan. Kelas yang tadinya hanya diisi mereka bertiga sekarang sudah bertambah hingga suasana berubah semakin ramai.

"Eh, gue denger-denger anak dancer mau pada ngamen ya?" tanya Disya. Sebagai jurnalis sekolah, gadis itu memang diwajibkan update mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan sekolah dan kegiatan siswa.

Lily mengangguk. "Iya, rencananya."

"Kapan Ly?" tanya Adrian dari kursi belakang. Tumben sekali cowok yang saat ini sedang main Mobile legend dengan kedua kaki dinaikan ke kursi itu ikut nimbrung membahas masalah perempuan.