25. Ngamen

219 65 15
                                    

55 hari nggak update!😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

55 hari nggak update!😭

Gara-gara merantau lupa nggak bawa OTAK🥴

Giliran udah nyantol di kepala, eh malah mirikin Kangmas Adr 2🌚

Ada yang kangen?

Sama LIDI aja kan?

Karena nggak mungkin gue😭(ngelus dada)

Wes lah...

MESKI BACA OFFLINE JANGAN LUPA VOTE YA!

Apa keinginan kalian yang hari ini pengin banget dikabulkan?

Me: Kerja + Sehat

Stts: Lagi butuh penyemangat 😞

Happy Reading
.

Hari Sabtu karena Lily sudah pergi latihan dari pagi membuat Diego tak mau kalah juga, cowok itu ikutan pergi ke apartemen Sean bersama Ravel, Rayhan, Farhan, dan Johan. Seperti anak kecil, mereka samper-samperan dari mulai Johan yang menyamper si kembar, lalu Diego, dilanjut Ravel dan terakhir ke tempat tujuan utama.

Mendapati Johan bersama si kembar di depan rumah sempat membuat Diego terkejut. Untungnya Lily sudah pergi, kalau tidak, entah bagaimana akhirnya.

Kegiatan yang mereka lakukan sedari pagi sampai sekarang — waktu menjelang Maghrib— di apartemen Sean hanya bermain PS. Terkadang sambil menunggu giliran mereka juga mabar ML supaya tidak bosan.

Apartemen yang sebelumnya bersih dan lantainya kinclong pun kini sudah berubah 180°. Bungkus jajan dan botol minuman kosong tersebar di meja kaca, tumpukan kulit kacang yang sudah menggunung di lantai gara-gara di makan Farhan, Lalu ada pula abu rokok yang tumpah gara-gara asbaknya tersandung kaki Rayhan.

"Uwwasem! Ra mlebu 'kan, gara-gara ko si! Mripate ora deleng!" Farhan mendesah kesal karena bola yang akan ia masukan ke kandang Johan meleset keluar lapangan. Semua ini tentu saja gara-gara abangnya yang berulah dengan menyandung asbak yang berada tepat di depannya, membuat ia gagal fokus dan berakhir tendangan keluar.

"Rasain lo! Kalah di tangan sodara sendiri." Johan tertawa melihat posisi timnya yang masih aman, 3-2.

"Salah sapa di sog kono," balas Rayhan tak mau di salahkan.

"Halah emboh!"

"Goblok! Nyalahin aja terus asbaknya," umpat Johan dengan mata yang sudah fokus kembali ke TV.

LIDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang