18

4 0 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Apa kau tahu, saat kau datang padaku malam itu, aku sedang menyembuhkan hati dari luka masa lalu. Dan terima kasih, kau telah sudi membantuku.

...

Rabu, 25 Desember 2019
11:02

Davio menoleh ke arah kanan dan kirinya, memastikan tak ada orang yang melihatnya, sebelum memasukkan tiga buah novel kedalam bajunya. Tubuhnya yang kecil dan pasminanya yang dimodel lebar memudahkannya untuk menyembunyikan novel tersebut.

"Davio!" Teriakan Mio mengagetkan Davio. Dengan wajah malas, Davio menoleh ke arah Mio yang menghampirinya.

"Lagi ngapain Dav? Di depan koperasi, mojok sendirian lagi," lalu Mio melongok kedalam koperasi dan membelalakkan matanya. "Novel, ya? Pinjem dong!" teriak Mio histeris. Davio yang panik langsung membekap mulut Mio.

"Jangan keras-keras, bego! Kalau manager denger bisa disita!" bisik Davio setelah menarik tangannya dari mulut Mio.

"Untungnya tangan kamu wangi, Dav!" Mio menghembuskan nafasnya.

"Udah ngocehnya? Aku duluan." Davio melenggang didepan Mio yang melongo.

"E, eh. Kok ninggal sih?! Tungguin, woy!" Mio berteriak sembari berlari kearah Davio yang berjalan dengan langkah cepat.

Davio berhenti ketika menatap tempat yang jarang dikunjunginya akhir-akhir ini, taman angker belakang asrama. Davio tersenyum kecil, dan kini langkahnya membawanya ke arah taman. Mio mengernyit.

"Dav? Kamu beneran mau ke sana? Aku kira kamu ga bakalan ke sana lagi setelah kejadian itu, sejak hari itu."

Davio melirik tajam ke arah Mio yang gemetar, Mio baru sadar kalau ia baru saja membangunkan singa yang sedang tidur. Hatinya berjerit mengharap sang singa masih mengantuk dan kembali tertidur.

"Kamu ga perlu ungkit-ungkit lagi tentang hari itu, Yo!" ujar Davio dingin lalu kembali melangkah setelah menghela nafas panjang. Mio mengikuti Davio dengan takut-takut.

Mio memang masih trauma pada tragedi yang terjadi hari itu. Bukan hanya Mio mungkin, tapi juga Zaneta dan Nayaka, bahkan Hilda mungkin saja juga takut untuk kemari bersama Davio.

Mio ingat sekali, di suatu siang di jam yang sama seperti sekarang, namun kali itu mendung melingkupi asrama. Davio berlari kemari setelah sebelumnya berada di gedung sekolah lantai tiga karena menggarap tugas kelompok menciptakan mading mengenai tata surya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 14 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teruntuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang