DーDosen

2.2K 501 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mashiho memandang malas dosen yang kini masih menjelaskan tentang materi sistem desain. Seharusnya jam mengajar dosen didepannya beres 10 menit yang lalu.

"Sampai disini pertemuan kita kali ini. Ada yang ditanyakan dulu?" tanya sang dosen.

Mashiho menegang, takutnya ada teman sekelas yang menyebalkan bertanya sekarang. Dia sudah ingin merebahkan dirinya di kasur kosan yang memang tak terlalu empuk tapi nyaman.

"Ok kalau tidak ada kalian boleh meninggalkan kelas sampai berjumpa minggu depan." tutup sang dosen.

Mashiho mendesah lega. Untung temannya tak ada yang cari perhatian hari ini.

"Ah Mahesa kesini sebentar." seru sang dosen.

Mashiho yang tinggal beberapa langkah lagi menuju keluar kelas memejamkan matanya. Menahan segala kekesalan agar terganti senyuman ramah pada sang dosen.

"Iya kenapa pak?" tanya Mashiho sembari membalikkan badannya menghadap dosen.

"Saya minta tolong berikan ini pada anak saya ya. Saya ada kelas lagi, sudah ditunggu mahasiswa di kelas." pinta sang dosen dan menyerahkan map berlogo kampus mereka pada Mashiho.

"Tapi saya ga kenal anak Bapak." jawab Mashiho.

Dosennya tersenyum, "Anak saya udah nunggu ko di kantin fakultas jadi kamu ga perlu bingung nyari. Namanya Nayara, kalian juga seangkatan. Makasih ya Mahesa sebelumnya." kata sang dosen.

Mashiho ga bisa nolak jadi dia cuman ngangguk aja. Dia natap malas punggung dosennya yang kini keluar dari kelas.

"Ada aja halangan mau cepet rebahan." gumam Mashiho.



Mashiho mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin yang sepi karena aktivitas perkuliahan hanya sedikit saat sore hari begini.

Matanya menangkap seorang gadis yang tengah menulis di salah satu meja kantin. Kelihatan sangat fokus.

"Itu kali ya kan kata Pak Anton anaknya nungguin di kantin kan? Cuman ada dia doang nih pasti bener." gumam Mashiho.

Pelan Mashih melangkah menuju meja tempat gadis tadi duduk.

"Permisi, lo Nayara anaknya Pak Anton bukan?" tanya Mashiho begitu sampai di hadapan gadis yang masih menunduk sambil menulis.

Mashiho ngerutin dahinya. Gadis itu sama sekali tidak menoleh.

Mashiho mengehela nafas begitu melihat airpod pada kedua telinga gadis itu. Dengan pelan Mashiho menepuk pundak gadis itu.

"Eh iya kenapa?" tanya gadis itu sembari melepas kedua airpodsnya.

"Lo Nayara anaknya Pak Anton bukan?" tanya Mahiho tanpa basa-basi.

"Eh iya kenapa?" tanya Nako.

Mashiho menyerahkan map yang tadi diberikan Pak Anton padanya, "Pak Anton nyuruh gue ngasihin ini sama lo katanya beliau ada kelas lagi jadi ga bisa nganter." kata Mashiho.

Nako meraih map berwarna biru itu lalu melihat isinya.

"Ah iya makasih ya eummー" Nako menggantungkan ucapannya begitu sadar tidak kenal Mashiho yang kini menyatukan kedua alisnya.

"ーgue Mahesa." jawab Mashiho cepat.

Nako tersenyum, "Makasih ya Mahesa maaf Naya sama Ayah jadi ngerepotin kamu." katanya.

Mashiho tertegun.

Senyum Nako manis sekali dipandangannya. Belum lagi cara dia bicara dan menyebut dirinya sendiri degan nama.

Mashiho menggelengkan kepalanya cepat sebelum fikirannya semakin kemana-mana.

"Gapapa santai aja, lagian Pak Anton dosen yang ngajar gue ko." jawab Mashiho.

"Oh kamu ambil jurusan Desain Produk? Eh tunggu kamu angkatan berapa? Takutnya kamu kakak kelas ga sopan banget kalau Naya ga panggil kaka." cerocos Nako.

"Iya anak Desain Produk. Kita seangkatan ko tadi Pak Anton bilang, santai aja Naya." jawab Mashiho.

Nako senyum makin lebar, "Oh iya salam kenal ya Mahesa, Naya juga anak Desain tapi ambil Desain interior." katanya.

Mashiho mengigit bibir bawahnya. Entah kenapa dia jadi gemas sendiri melihat gadis didepannya.

"Iye hehe. Gue duluan ya Nay udah sore juga. Lo masih mau disini?" tanya Mashiho.

Nako membalikkan badannya, dilihatnya langit yang mulai menggelap lewat kaca kantin dibelakangnya.

"Ah iya lagi-lagi Naya lupa waktu. Kayaknya Naya juga pulang sekarang." jawab Nako sembari membereskan buku dan alat tulisnya.

"Mau barengan kedepan?" tawar Mashiho.

"Eum boleh." jawab Nako.

Mashiho jalan lebih dulu dan Nako lari kecil dibelakangnya untuk menyamakan langkah dengan lelaki yang baru dikenalnya itu.

ー𝕒 𝕥𝕠 𝕫ー

Double Up. Vote dan Komen janlup browᕙ(⇀‸↼‶)

ーsandenim

A to Z | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang