Mashiho menatap nyalang pria didepannya. Sedangkan Nako berusaha menarik Mashiho untuk keluar dari cafe.
"Mahes udah! Kita pulang aja biarin dia!" sentak Nako.
Mashiho melirik sekilas Nako yang menatapnya penuh kekesalan, "Kamu diem aja, dia udah ga sopan sama kamu." jawab Mashiho.
"Apa sih ribet banget lo. Cewek lo juga b aja sama gue kenapa lo yang nyolot." balas lelaki do depannya.
Mashiho mendengus, "Lo manusia ga punya adab ya." sentak Mashiho.
"Ngomong apa lo anjing?" emosi pria di depannya sembari menarik hoodie Mashiho.
Nako makin panik. Dia ga tau kalau Mashiho bisa se marah itu.
Beberapa menit yang lalu mereka lagi antri mau pesen makan, tapi tiba-tiba aja laki-laki yang kini menatap Mashiho penuh amarah bilang kalau dada Nako kecil banget. Emosilah Mashiho denger omongan laki-laki itu.
"Emnah lo ga punya adab. Pernah sekolah ga si lo? Lo tai ga omongan lo udah masuk pelecehan seksual secara verbal? Ngga ya? Pantes sih buktinya lo ga ada adab sama sekali."
Bugh
Mashiho tersungkur beberapa langkah karena tonjokkan laki-laki di depannya. Beberapa pengunjung cafe cuman liatin mereka, ada jug yang sibuk rekam.
"MAHES!" pekik Nako, tapi sebelum Nako membantunya berdiri Mashiho bangkit dan dnegan cepat memberikan pukulan mentah tepat di pipi kanan laki-laki itu.
"MAS PISAHIN DONG KO MALAH LIATIN!" teriak Nako pada pegawai disana.
Mashiho dan laki-laki tersebut semakin menjadi-jadi pukulan dan bogem mentah mendarat di wajah dan badan mereka. Sampai satpam cafe berhasil pisahin mereka dan mengusirnya dari cafe.
〄
"Jangan marah dong yang." bujuk Mashiho dengan tatapan memelas.
Nako masih mempertahankan mode diamnya sembari membersihkan luka di pelipis dan sudut bibir Mashiho.
"Nih obat buat si pitung versi bucin." ejek Jaehyuk sembari membawa sekeresek obat merah dan juga salep.
"Makasih Juan." kata Nako setelah menerima kantung kresek dari Jaehyuk.
Dengan cekatan Nako memgobati luka Mashiho. Untungnya pas mereka diusir bertemu Jaehyuk di depan cafe yang sedang memarkirkan motornya. Jadilah dia dimintai tolong beli obat merah dan salep sedangkan Nako dan Mashi pulang naik go-car.
"Gue balik deh kalau gitu sekalian nganter Haidar buat bawa motor lo Hes, pamit ya Naya." kata Jaehyuk sambil masang kembali helmnya.
"Iya makasih banyak ya Juan." jawab Nako tapi matanya masih fokus obatin sudut bibir Mashiho.
"Thanks bro, bilang ke Haidar kalau bensinnya udah mau abis seklaian isiin duitnya nanti gue ganti." pesan Mashiho pada Jaehyuk.
"Nggghokeeyy." jawab Jaehyuk lalu berlalu pergi ga lupa gedor dulu kamar Asahi.
"Lain kali apa-apa jangan paje urat." pesan Nako setelah selesai mengobati Mashiho.
"Iya maaf. Lagain dia ga sopan banget ngomong kaya gitu soal kamu." balas Mashiho sambil natap Nako memelas.
Nako mengehela nafas, "Makasih banyak Mahes, tapi lain kali jangan langsung emosi dan pake urat kaya gitu liat sekarang jadi luka-luka kan, bikin Naya khawatir aja." cerocos Nako.
Mashi terkekeh, "Iya Naya. Lagian udah janji aku mau jagain kamu, ya itu salah satunya. Jagain kamu dari orang-orang ga beradab kaya tadi." jelas Mashiho.
Nako cuman senyum lebar, betapa bersyukurnya dia bisa bersama orang seperti Mashiho yang penuh kasih sayang dan tanggungjawab, semoga saja.
ー𝕒 𝕥𝕠 𝕫ー
Pendek bener ni chapter🙂
Jan main-main kalian🤸🏻♀️
ーsandenim
KAMU SEDANG MEMBACA
A to Z | Treasure
Fanfictionー middle line ft girls ❝Penggalan kisah cinta sesuai huruf abjad❞ ーsandenim