RーRestu

1.1K 266 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



     Katanya setiap orangtua mau anaknya dapat calon yang terbaik. Tapi kadang sang anak punya kriterianya sendiri, yang kadang bersebrangan dengan keinginan orangtua.

Kabar Mashiho dan Nako jadian yang menyebar cepat melebihi kabar LL hamil juga sudah sampai pada Pak Anton, dosen sekaligus Ayah Nako.

"Kamu beneran pacaran sama Mahesa?" tanya Pak Anton pada Nako yang tengah menyantap sarapannya.

"Eh? Ayah tau?" tanya Nako takut-takut.

Bukan apa-apa, Nako hanga takut Ayahnya melarangnya lagi berpacaran setelah kejadian 2 tahun lalu antara Nako dan mantan pacarnya.

"Taulah anak-anak sefakultas FSRD ngomongin kalian terus." jawab Pak Anton.

Nako tersnyum kikuk, "Ga boleh ya Yah?" tanya Nako lirih.

Pak Anton berdehem, "Coba nanti malam Mahesa suruh kerumah Ayah mau ngobrol sama dia sebagai pacar kamu bukan sebagai dosen yang ngajar dia." katanya dengan raut wajah tak busa ditebak.

Nako hanya mengangguk. Baginya menolak perintah Ayah itu hukumnya dosa besar.

"Mahes." panggil Nako begitu mereka akan berpisah di lorong fakultas menuju kelasnya masing-masing.

"Kenapa? Ada yang ketinggalan?" tanya Mashiho lembut.

Nako menggeleng, "Bukan. Kamu malam nanti diundang Ayah buat kerumah, bisa kan?" tanya Nako.

Mata Mashiho membola, rasanga campur aduk antara senang dan gugup.

"Bisa ko. Kamu kasi aku alamat lengkap rumah kamu ya." pinta Mashiho. Nako mengangguk dengan senyum lebar di wajah cantiknya.

"Oke Mahes, sampai ketemu nanti malem. Pulangnya Naya bareng Ayah ko." balas Nako sembari melangkah menuju kelasnya.

"Mati gue ketemu Pak Anton ntar." gumam Mashi dengan wajah paniknya.

"Ya gimana gimana? Lo pikir gue pakar cinta?" sewot Asahi menanggapai rengekan Mashiho soal undangan dari Pak Anton malam nanti.

"Lo temen bukan si Dar? Ko ga berguna ya?" ketus Mashiho.

Untunh yang dia ajak bicara Asahi, si manusia bodo amat sama omongan jelek orang. Coba kalau Jaehyuk si baperan, sudah pasti Mashiho dimusuhi 1 minggu paling sebentar olehnya.

"Tanya Bang Juan aja, diakan pinter ambil hati orangtua." saran Yedam yang dari tadi lebih milih nyimak abang-abangnya.

Mashiho membola, "Ih bener juga sampe lupa ada Juan si mulut manis." kata Mashiho sambil membereskan barangnya diatas meja kantin.

"Thanks Banyu lo doang yang dikasi sedkkit akal sehat." kata Mashiho.

Yedam diam, dia mencoba mencerna omongan Mashiho. Maksudnya muji atau ngejek?

A to Z | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang