Pandemi Covid-19 membuat kegiatan sekolah diberhentikan sementara dan ga tahu sampai kapan akan begitu.
Awalnya memang menggembirakan karena bisa leha-leha di rumah. Tapi makin kesini makin bosan juga karantina.
Ryujin menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Dia sudah mencoba segala kegiatan dari nonton, nyanyi, baca AU sampai joget tiktok. Tapi masih saja bosan.
"Haidar lagi ngapain ya?" gumamnya sambil menatap langit-langit kamar.
"Huhu kangen Haidar." rengek Ryujin sambil berguling kesana kemari di atas kasurnya yang sudah acak-acakan.
"Gue chat juga di bales-bales. Lagi ngapain si dia?" tanya Ryujin entah pada siapa.
Matanya menatap langit biru cerah lewat jendela kamarnya yang dia biarkan terbuka.
"Jangan-jangan dia jalan sama cewe di kampung halamannya." pekiknya sambil bangun dan meraih ponselnya.
Dia buka aplikasi instagram, tapi tidak ada updatean apapun dari Asahi selama seminggu terakhir.
"Anjir ga kuat kangen Haidar." gumamnya lagi sambil menatap foto yang diupload Asahi 2 bulan lalu di berandanya.
"Kalau dia ada cemceman di sana gue sleding pas ke kampus ntar. Bisa-bisanya dia ngasi gue harapan, masa seorang Aqilla mau kena ghosting dari Haidar." cerocosnya lagi.
〄
Asahi baru saja selesai kelas lewat zoom meeting. Rasanya aneh kuliah lewat video conference. Konsentrasi jadi kepecah kesana sini.
"Bisa-bisa gue bodoh kalau gini terus." gumam Asahi sambil menatap catatan kuliahnya yang kosong.
Sama sekali tidak ada materi yang masuk ke otaknya. Bahkan penjelasan dosennya saja tadi tak ada yang dia pahami sedikitpun.
"Bodoamat tugasnya gue ga paham, dahlah." gerutu Asahi sambil menutup laptop dan bukunya lalu merebahkan diri di kasur.
"Bosen banget. Pengen hunting foto njir, dah lama banget ga keluar buat nyari spot foto." katanya sambil melirik tumpukan album foto hasil jepretannya.
Drrt drrt drrt
Asahi menoleh pada nakas disamping ranjangnya. Ada panggilan telpon dari Ryujin. Dia segera menggeser tombol hijau begitu selesai mengamati foto profil gadis itu.
"Halo." sapanya.
"Haidar!! Gue kira ga bakal diangkat njir." pekik Ryujin dari sebrang telpon.
"Kenapa emang?" tanya Asahi sambil bersandar pada headboard.
"Gue kangen." jawab Ryujin.
Asahi tersenyum kecil akan ucapan Ryujin yang blak-blakan, "Gue juga." jawab Asahi.
Tak ada jawaban, hanya suara berisik seperti suara orang berlarian yang terdengar.
"Aswbshnakw demi apa lo kangen gue juga?" heboh Ryujin setelah 3 menit.
"Iya kangen. Bentar." kata Asahi.
Tangannya menekan tombol video dan menunggu Ryujin menerima permintaan video call darinya.
"Ha-anjir bentar gue rapihin rambut dulu." kata Ryujin sedetik setelah sambungan video call mereka terhubung.
Asahi terkekeh dan menunggu kamera Ryujin menampilkan wajah gadis itu dari gambar langit-langit kamarnya saat ini.
"Hehe maaf ya soalnya gue abis rebahan seharian jadi rambut gue kaya singa." jelas Ryujin.
Asahi cuman ngangguk, "Lo ga bandel kan pas karantina?" tanya Asahi.
Ryujin menggeleng ribut, "Nggalah, gue masih takut kena coronce. Lo gimana? Ga jalan sama cewe lain kan?" tanya Ryujin spontan.
"Eh?" gumamnya setelah melihat reaksi Asahi yang menaikkan alisnya.
"Ngga. Gimana mau jalan kan ga boleh kemana-mana, bahaya ntar kena virus." jawab Asahi.
"Karantina ga enak banget emang. Apalagi tetangga gue ada yang positif jadilah satu komleks karantina mandiri di rumah 2 minggu. Nanti ada petugas yang cek kesini." cerita Ryujin.
"Tapi lo gapapa kan? Awas lo jangan keluar. Ntar postitif, bahaya bisa makin gila lo." ejek Asahi.
Ryujin cemberut, Asahi terkekeh, "Canda Aqilla." katanya.
Ryujin senyum lebar, pipinya memerah mendengar Asahi manggil namanya, "Gapapa deh karantina lama-lama asal kita kaya gini hehe." kata Ryujin.
Asahi cuman senyum, "Haidar, jangan senyum-senyum gue ga kuat." rengek Ryujin sambil gigit bonek yang dia peluk dari tadi.
"Sampis ah lo. Btw, boleh lah kita sehari sekali VC gue juga bosen ga ada temen." kata Asahi.
Ryujin sumringah, ternyata bener Asahi punya caranya sendiri buat lebih dekat. Kayaknya karantina bawa berkah buat hubungan dia sama Asahi.
"Dengan senang hati. Tapi ya btw Haidar." kata Ryujin.
"Kenapa?" tanya Asahi, "Lo ga pegel megang hp kaya gitu? Dongak mulu, kaya bapak-bapak aja si lo hahahahahaha." Ryujin terbahak di sebrang sana.
Asahi cuman masang muka datarnya lalu mematikan sambungan telpon mereka.
"Ngeselin banget. Tapi gue suka gimana dong." kata Asahi sambil natap wallpaper hpnya yang terpasang foto Ryujin.
Foto yang dulu ada di kameranya sekaligus alasan mereka kenal.
ー𝕒 𝕥𝕠 𝕫ー
"Lo ga pegel megang hp kaya gitu? Dongak mulu, kaya bapak-bapak aja si lo hahahahahaha."
ーRyujin pada Asahiー
ーsandenim
KAMU SEDANG MEMBACA
A to Z | Treasure
Fanfictionー middle line ft girls ❝Penggalan kisah cinta sesuai huruf abjad❞ ーsandenim