Happy reading❤️
Malam itu adalah malam paling bahagia bagi seorang Aulia Jihan Mahesa Rani, malam itu adalah malam terbaik yang pernah ia alami, dan malam itu adalah malam yang tidak akan terlupakan olehnya seumur hidup.
Kakaknya sudah kembali menerima kehadirannya sebagai bagian dari keluarga dan sebagai adik bungsu mereka.
Juan, selaku saudara tertua diantara mereka berempat tengah tersenyum cerah sambil membacakan sebuah cerita kepada adik bungsunya. Ah, bahkan Juan baru tahu jika Jihan senang sekali dibacakan cerita bertema fantasi.
Juan telah benar-benar jauh dari Jihan sampai-sampai apa yang disukai adiknya itu pun ia tak tahu. Juan sungguh menyesal karena sering manyakiti sosok peri kacil yang kini berada dihadapannya.
"Tamat..." Ucap Juan menyelesaikan sesi ceritanya.
"Bagus banget ceritanya, Kakak tau cerita itu darimana?"
"Ngarang dong." Juan terkekeh kecil.
Lantas Jihan tertawa renyah.
Keduanya berdiam selama beberapa saat. "Kak," panggil Jihan.
"Iya?"
"Kita jadi sarapan bareng kan? Ini udah jam tujuh loh."
"Kan makanan Jihan belum dateng, nanti ya?" Juan mengusak pelan rambut adiknya.
"Tapi Jihan udah laper, kita makan makanan yang dimasak sama Kak Jaemie aja ya?"
"Loh? Kok gitu? Kan gak boleh." Sambar Jamie yang baru saja masuk ke ruang rawat adiknya.
"Please, sekali ini aja, ya?"
"Yaudah. Tapi Kakak bilang dokter dulu ya?"
Baru saja Jamie ingin keluar untuk meminta izin dokter namun tangan mungil Jihan menarik bajunya guna menahannya.
Jihan menggeleng. "Jangan, kalo sama dokter ganteng pasti gak bakal dibolehin."
Wajah Juan berubah menjadi seperti emot '👁️👄👁️', pasalnya Jihan menyebut dokter tersebut dengan sebutan 'ganteng'.
"Dih? Sejak kapan kamu manggil dokter itu pake sebutan 'ganteng'?" Ucap Jayden dengan nada suaranya yang seolah sedang mengejek.
"Sejak kemarin, hehe."
"Terus Kakak gak ganteng gitu?"
"Ya ganteng, cuma... lebih ganteng dokter Jeff."
"Bisa aja." Jayden menggelengkan kepalanya.
"Yaudah, sekarang ayo makan. Tapi jangan salahin Kakak ya kalau kamu nambah sakit nanti."
"Iya Kak, cuma sekali ini aja kok, habis itu enggak lagi."
Saat itu juga Jamie mengeluarkan semua isi tas yang berisikan makanan tanpa terkecuali.
Juan, Jamie, dan Jayden melihat adik bungsu mereka makan dengan lahap. Padahal jika dipikir-pikir, ia sedang sakit namun selera makannya tak hilang sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] "𝗛𝗜𝗥𝗔𝗘𝗧𝗛"
Teen FictionJihan rindu rumah lama nya. Jihan hanya berharap suatu hari nanti ia bisa merasakan rumah yang sebenarnya. Jihan hanya ingin mendengar ungkapan sayang dari orang yang paling ia sayangi. Harapannya begitu kecil tapi rasanya susah sekali untuk mewujud...