Happy reading❤
Hari ini hari minggu. Seperti biasa Jihan akan bangun pagi dan memasak sarapan. Lalu ia akan makan di kamarnya.
"Jihan" Baru saja Jihan mau naik ke lantai 2, tiba - tiba Jamie memanggilnya.
"Iya kak?"
"Ini apa?" Tanya Jamie dengan suara sarkas menunjuk surat yang sepertinya dari seseorang.
Jihan mengernyitkan alisnya, apakah itu dari Marvin? Tapi sepertinya bukan karena jika itu darinya pasti Marvin memberi tahunya lebih awal.
"Itu kayaknya dari Kak Marvin." Jawab Jihan asal karena memang ia tak tahu surat itu dari siapa.
"Kan udah saya bilang, jangan terima apapun dari orang yang bukan keluarga kita!" Jaemin membentak.
Jihan diam.
Sedangkan Juan dan Jayden hanya melihatnya dengan tatapan masa bodo.
Tak lama kemudian, Jaemin merobek surat tersebut.
"Udah sana cepet masuk ke kamar lagi!" Kali ini Jayden yang membentak.
Jihan tak berkata apapun dan langsung berlari ke kamarnya.
Setelah dilihatnya Jihan sudah tak terlihat lagi, Jayden mengambil lembaran-lembaran surat yang sudah dirobek tadi.
Surat yang tadi bukanlah dari Marvin melainkan dari Jayden. Sebuah kertas yang bertuliskan ucapan selamat ulang tahun dan segala harapan serta doa teruntuk Jihan.
Memang tadi ada surat lain yang benar-benar dari Marvin tetapi sengaja Jayden membuangnya dan menggantikannya dengan surat yang ia tulis.
"Seharusnya gue memang gak ngelakuin ini sejak awal karena pada akhirnya percuma." Jayden bergumam pada dirinya sendiri.
Sementara itu di kamar, Jihan berkutat dengan ponselnya dan membuka sebuah room chat dengan seseorang.
Kak Marvin❤️🩹
Kak Mark
08.12
ReadYes cutie
What's happened?
08.14Kak Marvin ngirim surat ke rumah Jihan?
08.14
ReadAh itu, iya
Udah kamu baca?
Maaf gak ngasih tau dulu
08.14Maaf kak, gak sempet Jihan baca
Tadi suratnya dirobek sama kak Jamie
08.15
ReadHey
Ngapain minta maaf
Kan bukan salah kamu
08.15Jihan mau main sama kak Mark
08.16
ReadMau kakak jemput?
08.16Gausah deh kak
Jihan pake sepeda aja
08.16
ReadOk sweetheart
08.17Jihan lalu bersiap-siap.
Jihan berjalan menuju depan rumahnya dengan sangat pelan. Ia takut akan ketahuan oleh kakak-kakaknya.
Setelah sampai di depan, Jihan langsung bergegas memakai sepeda nya menuju rumah Marvin.
Jika kalian bertanya siapakah Marvin, Marvin hanyalah orang asing yang tidak sengaja dipertemukan oleh Jihan. Ia adalah tempat bersandar Jihan saat ia sedang lelah dari perlakuan ketiga kakaknya. Jihan akan bercerita lalu Marvin akan memeluknya dengan pelukan yang sangat hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] "𝗛𝗜𝗥𝗔𝗘𝗧𝗛"
Genç KurguJihan rindu rumah lama nya. Jihan hanya berharap suatu hari nanti ia bisa merasakan rumah yang sebenarnya. Jihan hanya ingin mendengar ungkapan sayang dari orang yang paling ia sayangi. Harapannya begitu kecil tapi rasanya susah sekali untuk mewujud...