Happy reading❤
Jihan sedang menyiapkan sesuatu di atas sebuah kotak kecil.
Besok Jayden ulang tahun, ia menyiapkan beberapa jajanan berupa coklat, hiasan dari kertas origami, dan tentunya surat ucapan selamat ulang tahun untuk Kakaknya yang satu itu.
Besok Jayden akan berangkat pagi-pagi sekali karena ada turnamen basket dan akan pulang esok harinya. Jihan pasti akan bangun lebih pagi guna membuatkan sarapan untuk Jayden.
Ia berencana berangkat setelah semua Kakaknya berangkat lalu Jihan akan menaruh hadiah yang ia buat untuk Jisung di meja depan televisi.
🍂🍂🍂
"Emm... Kak, hari ini Jihan bakal pulang agak sore soalnya Jihan mau kerja kelompok dulu di tempat temen Jihan." Jihan mencoba meminta izin kepada Jayden.
"Pulang jam berapa?" Tanya Jayden.
"Sebelun jam 5 Jihan pastiin udah pulang kok." Jihan tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Boleh ya?"
"Hmm iya. Lewat dari jam 5 gak usah masuk rumah." Jawab Jayden singkat dan tanpa ekspresi.
"Makasih Kakak!"
Jihan kembali ke kamarnya setelah dapat persetujuan oleh Jayden.
Ia bersiap-siap untuk mengganti bajunya dengan seragam sekolah. Entah mengapa hari ini suasana hatinya sedang sangat baik.
Hari ini juga Jihan menguncit rambutnya dengan sangat rapi. Tak lupa ia hias rambutnya dengan beberapa jepit berwarna-warni. Memang biasanya Jihan selalu rapi namun jarang sekali ia menambahkan jepit di rambutnya.
Jihan kembali memeriksa hadiah yang ia siapkan untuk Jayden. Oh iya, Jihan juga menambahkan beberapa hiasan berupa bunga yang berukuran kecil.
"Selamat ulang tahun Kakak, semoga panjang umur, sehat selalu, dan semoga turnamen basket Kakak hari ini menang. Mungkin ada beberapa kalimat yang gak bisa Jihan ucapin hanya dengan kata-kata, tapi yang jelas Jihan selalu berdoa kepada Tuhan agar Kakak selalu bahagia. Jihan sayang Kakak." Gumamnya.
Semalam hujan, jadi udara pagi ini agak dingin. Bahkan sampai pagi ini juga masih dilanda dengan gerimis kecil.
Sudah menjadi kebiasaannya sebelum berangkat sekolah, Jihan memberi makan Mikha terlebih dahulu.
Dilihatnya semua Kakaknya sudah berangkat, Jihan turun kebawah dan menaruh hadiah untuk Jayden di meja depan televisi. Jihan memang sengaja berangkat paling akhir agar ia bisa menaruh hadiah untuk Jayden tanpa ada yang tahu.
Jihan juga lebih semangat untuk berangkat sekolah karena gurunya menyuruh semua murid untuk membawa handphone dikarenakan buku untuk materi yang baru belum dibagikan, maka dari itu semua siswa di sekolahnya akan melihat materi dan belajar dari website internet.
🍂🍂🍂
"Sumpah sih kalo disuruh bawa handphone setiap hari aku makin semangat buat sekolah." Ujar Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] "𝗛𝗜𝗥𝗔𝗘𝗧𝗛"
Teen FictionJihan rindu rumah lama nya. Jihan hanya berharap suatu hari nanti ia bisa merasakan rumah yang sebenarnya. Jihan hanya ingin mendengar ungkapan sayang dari orang yang paling ia sayangi. Harapannya begitu kecil tapi rasanya susah sekali untuk mewujud...