Happy reading❤
31 Desember 2020
Malam hari. Jam menunjukan tepat pukul 9.
Jihan sedang di balkon kamarnya. Ia melihat langit-langit malam yang begitu ramai karena dihiasi dengan bintang-bintang yang cerah nan berkilau.
Malam ini ia pantang tidur sebelum jam 00.00 yang menandakan sudah memasuki tahun baru. Alasannya simpel, ia hanya ingin melihat orang-orang yang bermain kembang api.
Jihan sangat menyukai kembang api. Dulu saat ia masih berumur 2 tahun dan masih ada Papanya disisinya, ketika malam tahun baru, ia dan ketiga Kakaknya bermain kembang api di depan rumah mereka. Tentu saja Jihan bermain kembang api diawasi oleh orang yang lebih dewasa karena berbahaya jika bermain kembang api sendirian.
Dirinya sangat bahagia saat itu. Disaat ia baru saja lancar berjalan dan berlari. Momen tahun baru itu adalah momen yang paling diingat oleh Jihan sampai sekarang saat. Bermain kembang api, bercanda, sampai tawa yang semakin membuat momen itu semakin hangat. Jihan rindu momen itu.
Sekarang disinilah dirinya, dimana ia merayakan tahun baru sendirian meskipun semua Kakaknya berada sangat dekat dengan dirinya namun terasa sangat jauh.
Flashback
"Pa, nanti kita beli kembang api yang banyak ya!" Seru Jayden sangat semangat.
"Iya."
"Yeayy!"
"Nanti malem kita main kembang api bareng-bareng ya" sambung Papanya.
🍂🍂🍂
"Jihan ayo sini!" Panggil Juan.
"Ta-ta," Jihan berlari ke arah Juan.
"Ih Jihan, Kakak bukan tata!" Jamie mendengus kesal.
Jayden hanya bisa tertawa melihat wajah kesal Jayden.
Jihan memang belum bisa mengucapkan kata 'Kakak' dengan jelas.
"Jamie jangan marah-marah, nanti juga adeknya bisa sendiri ngucapinnya." Dimas terkekeh.
"Siapa bilang Jamie marah? Jamie cuma kesel!" Sahut Jamie.
"Ck ck ck!" Dimas menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Udah udah. Ayo kita idupin kembang apinya." Juan menengahi.
Jam menunjukan pukul 10 malam. Mereka semua pantang tidur sebelum jam 12. Maka dari itu mereka memutuskan untuk bermain kembang api di halaman rumah.
Kembang api menyala. Masing-masing orang memegang satu kembang api di tangannya.
"Jihan sama Kakak sini," panggil Juan.
Jihan berlari kecil untuk menghampiri Juan.
Diantara Juan, Jamie, dan Jayden, yang paling dekat dengan Jihan adalah Juan. Juan selalu lebih protektif dan hati-hati ketika sedang menjaga Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] "𝗛𝗜𝗥𝗔𝗘𝗧𝗛"
Teen FictionJihan rindu rumah lama nya. Jihan hanya berharap suatu hari nanti ia bisa merasakan rumah yang sebenarnya. Jihan hanya ingin mendengar ungkapan sayang dari orang yang paling ia sayangi. Harapannya begitu kecil tapi rasanya susah sekali untuk mewujud...