17. Mimpi

1.1K 168 4
                                    

Happy reading❤




"Ih kakak! Baju Jihan jadi basah kena air!" Perotes Jihan kepada Juan karena bajunya basah terkena cipratan air.

"Iya maaf hehe," Juan terkekeh.

"Haha hehe haha hehe, Jihan bilangin Papa nih nanti."  Ancam Jihan

"Eh jangan dong, nanti Kakak kena omel Papa."

Sore hari itu Juan, Jayden, dan Jihan sedang bermain di taman rumah mereka.

"Hayoloh mau kemana gabisa kabur," goda Jayden.

"Mamaaaa!" Teriak Jihan.

"Kakak adeknya jangan digituin nanti nangis kamu juga yang susah." Omel Mama Tiffany dari arah dapur.

"Huh dasar tukang ngadu." dengus Jayden kesal.

"Biarin wleee!" Jihan berlari sekuat tenaga agar Jayden tidak bisa menangkapnya.

"Ketangkep!" Jayden merengkuh badan mungil Jihan.

Mau sekuat apapun Jihan berlari tetapi tetap saja akan tertangkap oleh Jayden karena larinya yang sangat lambat. Atau mungkin memang kaki Jayden yang terlalu panjang? Bisa jadi.

Jayden menggelitik perut serta leher Jihan. Juan juga ikut serta dalam menggelitik Jihan sehingga ia tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha udah udah udah capek." Jihan membaringkan tubuhnya di atas rumput - rumput yang hijau nan segar.

Jamie yang sedang duduk membaca buku di pinggir rumput-rumput itu hanya tertawa melihat tingkah kembarannya dan kedua adiknya itu.

Sebenarnya Jamie ingin ikut main bersama dengan mereka semua namun saat hendak melangkahkan kakinya ke tengah taman, langkah kakinya terhenti begitu saja dan tidak bisa digerakan.

"Jamie," terdengar suara laki-laki yang lebih dewasa memanggil Jamie dari kejauhan.

"Iya Pa?" Jamie menghampiri Papanya.

"Duduk di samping sini, Papa mau ngomong." Dimas menepuk pelan kursi yang ada di sebelahnya, mengisyaratkan Jamie untuk duduk.

"Ngomong apa Pa?"

"Inget kata-kata Papa ini ya. Jaga adik perempuan kamu satu-satunya sebelum Mama sama Papa bawa dia."

Jamie mengangguk pelan namun sebenarnya ia tidak mengerti apa maksud kalimat yang dilontarkan sang Papa.

🍂🍂🍂

Kring kring....

Suara alarm berbunyi.

"Hah.." Jamie terduduk di kasurnya.

Ia menyeka rambutnya yang basah karena peluh yang dikeluarkannya saat tidur. Jamiw mengusap-usap wajahnya kasar lalu jalan ke dapur untuk mengambil minum.

[✓] "𝗛𝗜𝗥𝗔𝗘𝗧𝗛"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang