08🍁

26 30 8
                                    


Sekarang pelangi sudah di depan mata
Tapi sayang aku tak bisa meraihnya
-Reva Talia

                                        ☘

 Rehan menyusuri koridor sekolah,kemudian ia memasuki ruang kelas X IPA 2. Suasana di kelasnya sudah sangat ramai padahal jam masih menunjukan pukul 07.00 dan masih kurang 30 menit lagi bel akan berbunyi

"Eh Re," Sapa Dito sambil menepuk pundak Rehan

"Hmm" jawab Rehan cuek

" Dih pagi pagi sensi amat sih lo, aelaah," cibir Dito

Rehan hanya diam, tidak menggubris sahabatnya yang satu ini.

"Re," panggil Dito lagi

"Paan njiir,"geram Rehan

Ditto hanya terkekeh, lucu menurutnya jika membuat sahabatnya yang satu ini geram

"Gue pinjem ya."

Ditto menyomot buku tugas matematika Rehan tanpa menunggu izin sang empu buku

"Hai Rehan,Dito," sapa Bella memasuki kelas sebelum menduduki kursinya

"Tuh cewe lo udah dateng, lo mah pacar datang bukannya di sambut malah di diemin," pekik Dito sambil menyenggol lengan Rehan yang dihadiahi tatapan tajam.

"Diem lo," sinis Rehan

"Kenapa lo?"

"Gakpapa, aelah slow aja kali" jawab Rehan gampang

"Kayak sama siapa aja, cerita aja kali," tekan Dito

"Tadi malam gue ketemu sama Reva dia di taman lagi kehujanan, gue mau nganterin dia pulang tapi dia gak mau," jujur Rehan. memang benar kenyataannya seperti itu

"Terus sekarang dia dimana?"

"Ada tu di apartemen gue" jawab Rehan santai

"Lo gila? Ntar kalo sampai ketahuan Bella bisa abis lo," cibir dito

"Peduli setan. Lagian gue udah gak cinta lagi sama tu anak,"jawab rehan santai

"Sumpah lo gila apa gimana sih, kalo lo udah gak cinta ya lo putusin lah. Tapi ntar kalo udah putus tu anak buat gue ya hehe."

"Bacot lo," umpat Rehan kesal

"Aelaah, lo kalo beneran gak cinta mending sekarang aja lo putusin" tekan Dito sambil menatap tajam Rehan

Namun yang di tatap hanya diam dengan memasang wajah datar

"Wooyy Re" pekik Dito

Diam

"Ni anak emang ya budek ngapa lo," ucap Dito kesal

Guru yang mengajar kelas X IPA 2, kelas Rehan pun memasuki pintu

"Selamat pagi anak anak" sapa bu Indah sopan

"Pagiii buu" jawab anak anak serempak

"Sekarang langsung aja kita masuk ke pelajaran, buka buku paket halaman 39"

"Iya bu"

Pelajaran dimulai, suasana kelas kini kembali sunyi. Kegiatan belajar mengajar akan berlangsung selama 2 jam

                                      ☘

      Merasa tubuhnya sudah segar Reva keluar kamar mandi. Tubuhnya hanya berbalut handuk yang ada di kamar mandi ini.

Ia hanya membawa satu baju yang ia pakai tadi malam dan juga satu baju yang Rehan berikan

Untungnya baju yang ia bawa tadi malam sudah ia keringkan terlebih dulu sehingga Reva bisa memakainya hari ini

Lalu setelahnya Reva mengambil benda pipih yang terletak di atas nakas

Ia pun mulai mengutak atik handphone nya yang sengaja ia nonaktifkan tadi malam karena ia tidak ingin keberadaanya di lacak oleh Radit, mungkin setelah ini ia akan mengganti kartu sim agar orang tuanya tidak bisa menghubunginya.

Saat membuka Handphone disana ada beberapa panggilan tak terjawab dari Radit dan Namira

"Maafin Reva ya pa ma" gumamnya dalam hati

Setelah itu ia membuka room chat, deretan pesan dari Ira ia baca satu persatu

Ratu nyinyir

Rev lo kemana tumben belom dateng, Wah gue tau lo pasti telat bangun lagi kan?

07.00

Woyy jawab donk, lo sakit? Kok gak ngabarin gue

Woyy Rev aelah

08.30

Reva hanya membaca pesan dari Ira, tidak ada niatan baginya untuk membalas. Ia berfikir akan menghubungi Ira jika ia sudah mengganti kartu sim

Reva kembali meletakan benda pipih itu. Lantas ia pergi mengambil nasi goreng yang ada di atas meja. Semburat senyum tercentang di bibirnya saat akan memasukan sesuap nasi kemulutnya. Reva jadi teringat saat tadi malam ia tidur di pelukan Rehan,lelaki yang selalu menghantuinya beberapa hari ini. Sepertinya bukan hanya senyum yang kini menghiasi wajahnya melainkan juga pipinya yang mulai blushing seperti tomat matang.

                                         ☘

   Bel istirahat berbunyi, Ira berjalan menyusuri koridor menuju kekantin karena perutnya sudah sangat lapar.

"Reva kemana Ra?" tanya feby menghamipi Ira karena menyadari bahwa Reva absen hari ini

Feby adalah salah satu teman Reva juga Ira

"Gue juga gak tau nih,gue chat tapi cuman di read doang," jawab Ira

"Mungkin lagi sakit,"lanjutnya

"Iya kali."

"Yok kantin gue laper banget nih,"ajak Feby

"Kita duduk dimana ya Feb?" tanya Ira saat sudah sampai di kantin. Ia melirik setiap sudut kantin mencari bangku yang masih kosong

"Hmmm"

"Disana aja gimana?" jawab Feby menunjuk bangku kosong dan di angguki kepala oleh Ira

"Lo mau pesen apa? biar gue aja yang pesenin"

"Mie ayam sama minumnya jus jeruk aja. Nih uangnya." Feby menyodorkan selembar uang bernilai 50 ribu

"Oke" Ira pun mengambil uang itu lalu pergi untuk memesan makanan

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang