Kamu milikku, aku milikmu
Kita pacaran mulai hari ini
~Rehan AnggoroHappy Reading:)
Jangan lupa vote!!!!Jam menunjukan pukul 11 malam Dengan setengah kesadaran yang di milikinya, Reva berjalan mendatangi pintu yang sedari tadi di ketuk tanpa henti. Tampaknya orang di balik pintu itu sedang tidak waras bagaimana tidak jika tengah malam seperti ini dia tak henti hentinya mengetuk pintu
Kedua alis Reva ia naik turunkan saat melihat Rehan berdiri di depan pintu kamarnya.
" Ada apa kak?" tanpa menjawab Rehan langsung menarik tangan Reva dengan perasaan tak bersalah
"Udah gak usah banyak ngomong, aku pengen malam ini kamu temenin aku," ucap Rehan yang terus saja menarik tangan Reva
" Temenin? Emang mau kemana?"
Rehan tak menjawab, ia terus saja menarik tangan gadis itu menuju belakang apartemen. Kedua alis Reva bertautan saat Rehan memintanya menaiki anak tangga menuju rooftop apartemen
"Kita mau kemana sih kak?" tanya Reva bingung
Rehan berhenti melangkahkan kakinya dan berbalik badan menatap Reva
"Aku mau nunjukin kamu sesuatu" ucap Rehan sambil tersenyum
Rehan kemudian kembali melangkahkan kaki nya pada anak tangga diiring Reva dari belakang
Saat ini mereka telah sampai di rooftop apartemen, Reva mengamati sekeliling kosong tak ada apapun disana
"Mana sesuatunya, gak ada apa apa tuh disini "tanya Reva bingung
Rehan tersenyum kemudian berucap ,"Coba liat ke atas"
Mata Reva terbelalak saat melihat jutaan bintang terhambur di angkasa. Pandangannya kini berbinar tak henti hentinya menatap kilauan bintang bersinar di angkasa. Indah
"Bagus banget kak" ucap Reva girang
"Kamu suka"
"Suka banget, kakak sering kesini?"
Rehan merebahkan dirinya sebelum meminta Reva melakukan hal yang sama seperti dirinya agar bisa menikmati indahnya ciptaan tuhan saat malam hari.
Rehan menarik napas panjnag sebelum berucap "Dulu saat orang tuaku masih hidup aku sering di ajak kesini"
Reva melirik Rehan yang masih asik menatap bintang "Kakak rindu mereka ya, maaf aku udah ngingetin kakak sama orang tua kakak"
Rehan tersenyum mengalihkan pandangannya menatap Reva " gakpapa"
Reva mengalihkan pandangannya ke atas, ia kembali menatap bintang dalam diam. Ia memikirkan sesuatu yang mengganggu kepalanya, matanya kini mulai berkaca kaca Reva terisak kecil sebelum akhirnya ia menundukan kepalanya dan meciptakan sungai kecil di pipinya
"Kamu kenapa nangis?"tanya Rehan yang menyadari ada yang berbeda dari Reva
"Reva kangen sama mama papa" nadanya terdengar serak
Rehan tersenym tipis, dia mengubah posisinya menjadi duduk membuat Reva juga ikut duduk.
"Kamu liat itu" Rehan menunjuk salah satu bintang yang tampak lebih bercahaya daripada bintang lainya.
"Anggap saja dia sebagai orang tua kita dan yang lainya itu adalah kita. Semarah apapun kita sama mereka, mereka tetap orang yang harus kita hormati. Dan sejahat apapun mereka,tetap saja kita tidak bisa berada lebih di atas dari mereka Seperti bintang itu ia ia lebih bercahaya dari bintang lainya. Sebab yang lainya tidak bisa mengalahkan sinar cahayanya, karena ia adalah sumber untuk bintang lainya. tanpa orang tua kita tidak akan bisa bersinar terang seperti bintang diatas sana" ucap Rehan tersenyum hangat
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Teen FictionHujan tak lagi menyenangkan, petrikor tak lagi menenangkan Kenangan itu hilang, ikut tersapu air hujan. Rehan Anggoro, satu nama yang telah berhasil memporak porandakan hatinya