18🍁

18 15 1
                                    

Seorang gadis berpenampilan acak acakan berjalan menuruni tangga menghampiri dua orang paruh baya yang sedang menonton tv di ruangan keluarga.

Dengan membawa sebuah benda kecil di tangannya, ia mencoba menetralkan jantungnya yang berdetak hebat. Tangannya yang sejak tadi bergetar kini mengeluarkan keringat dingin. Bella mengusap air mata diwajahnya pelan lalu menatap sendu kedua orang tuanya.

"Pa ma" ucapnya dengan nada serak

Dua pasutri itu pun menoleh, mereka sempat mematung saat mendapati penampilan Bella yang sangat memprihatinkan.

"Bella." Namira bangkit dan mengusap lembut pipi putrinya yang basah karena air mata

Bella diam, merasakan usapan lembut dari tangan ibunya. Mungkin suatu saat ia akan merindukan hal kecil seperti ini setelah ibunya mengetahui kesalahan yang telah ia perbuat

"Bella, ada apa?" Radit ikut bersuara. Pria itu menatap lekat gadis didepannya, pasalnya baru kali ini Bella terlihat sangat kacau.

Bella menarik nafas panjang mencoba mengumpulkan segala kekuatan, sebelum berucap "ma pa maafinBella" ucap Bella lirih bahkan hampir tak terdengar.

Bella maju selangkah tepat dihadapan ayahnya. Entah kekuatan dari mana yang mendorong tangannya untuk mengulurkan benda kecil yang ia sejak tadi ia pegang dengan tangan yang gemetar.

Radit yang semula duduk kini berdiri untuk memastikan apakah yang dilihatnya itu benar atau salah

"Maaf" cicit Bella pelan sambil menggigit bibir bagian bawahnya, tanda ia sedang takut

"Apa ini,apa maksud dari semua ini Bella?" Namira merampas benda itu dari tangan putrinya

Bella menunduk tanpa menjawab, ia yakin ibunya pasti sudah mengerti arti dari benda itu.

"Jawab Bella!"

"Aku hamil"

Bagai disambar petir disiang bolong, kalimat singkat itu berhasil menguncang Namira dan juga suaminya

"Apa"

"kamu pasti lagi bohong kan"

Bella menggeleng membuat kedua orang tuanya sangat kecewa.

Ia terlalu terobsesi dengan yang namanya cinta. Entah apa yang ia fikirkan sampai ia berani berbuat hal kotor yang seharusnya tidak ia lakukan.

"Bodoh!" Radit mengumpat kasar kemudian menjambak rambutnya frustasi

"Aku minta maaf " Bella berjongkok dihadapan kedua orang tuanya. Ia menangis sejadi jadinya karena kesalahan yang telah ia perbuat.

"Kamu fikir dengan minta maaf bisa merubah segalanya ,apa kamu sadar dengan apa yang sudah kamu perbuat!"

Bella langsung terdiam saat melihat Radit membentak dirinya, seorang yang biasanya lemah lembut saat berbicara dengannya, tapi hari ini ia melihat sisi lain dari ayahnya

Tok tok tok

Didepan terdengar suara ketukan pintu membuat semua dengan cepat menghapus air mata.

Tok tok tok

"Ma"

Ketukan kedua diiringi suara khas dari seorang gadis yang telah lama tidak lagi mereka dengar

Semua melongo menatap satu sama lain hingga tanpa sadar melupakan masalah yang baru saja terjadi saat mendengar suara yang tidak asing bagi mereka.

Bi inem berlari dari arah dapur untuk membuka pintu yang sejak tadi di ketuk

Perlahan gadis itu melangkahkan kakinya kedalam rumah, pemandangan pertama yang ia lihat adalah seluruh keluarganya sedang berkumpul

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang