"Telah kutemukan, yang aku impikan kamu yang sempurnaa,,," suara Reva bernyanyi menirukan lirik lagu 'kamu yang ku tunggu' ciptaan Afgan yang ia putar di handphonenya sambil membolak balik nasi goreng yang kini ia masak.
"Segala kekurangan, semua kelemahan kau jadikan cintaaaaa.." bukan Reva yang bersuara melainkan Rehan yang tiba tiba datang dari belakang Reva
"Kak Rehan tau lagu ini?" seru Reva
"Tau dong, ini itu salah satu lagu kesukaan aku" ucap Rehan dengan senyum tipis
"Kok bisa samaan gitu ya?"tanya Reva
Rehan hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban
"Kamu lagi ngapain? Masak?"tanya Rehan dengan raut bingung nya
"Iya"sahut Reva dengan senyum sambil membolak balikkan nasi gorengnya agar tidak gosong
"Emang anak kecil kayak kamu bisa masak?" seru Rehan dengan nada mengejek
"Ya bisa lah, dulu itu aku pernah di ajarin masak sama bibi" sahut Reva
Rehan menaikan sebelah alisnya sebelum berucap "bibi?"
"Iya bi inem pembantu di rumah aku"
"Kok bi inem yang ngajarin,emang mama kamu kemana?"
"Mama sibuk kerja"jawab Reva dengan senyum getir dan tatapan datar ke depan,"ih kok malah bahas orang tua aku sih,mending sekarang kak Rehan cobain nasi goreng spesial buatan aku" lanjut Reva sambil menuangkan nasi goreng di sebuah piring kemudian di berikannya kepada rehan.
Rehan pun mulai memasukan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya. Baru suapan pertama ekspresi wajah rehan sudah berubah seperti ingin muntah hingga membuat Reva menjadi bingung
"Gimana? gak enak ya?"tanya Reva bingung
"Enak kok,enak banget malahan" Rehan kembali memasukan sesendok nasi kemulutnya
"Masa sih,sini aku juga mau"
"Jangan ini kan nasi gorengnya buat aku, jadi kamu gak boleh makan!"
"Ih aku kan juga belum sarapan, sini aku juga laper" Reva akhirnya berhasil merebut piring nasi goreng itu dari tangan Rehan dan mulai memakannya
"Hueek, kak rehan bohong! asin gini kok di bilang enak"
"Hahaha, makannya sini aku aja yang makan"
Rehan kembali merebut nasi goreng itu, namun di tepis kasar oleh Reva
"Udah ah gak usah, mending sekarang kakak siap siap buat berangkat sekolah aja"
"oke kamu juga ya"
Tidak butuh waktu lama bagi Reva untuk bersiap. Seragam putih biru khas SMP Nusa Bangsa sudah menempel ditubuhnya. Sedikit polesan lip balm dan juga taburan bedak my baby sudah membuatnya terlihat begitu sempurna.
"Hay cantik," sapa Rehan kepada Reva yang kini berdiri di hadapannya
"Hay,"jawab Reva dengan senyum yang mengembang dipipinya
"Sudah siap sekolah hari ini?"
Gadis itu mengangguk antusias sebagai jawaban
Rehan sangat gemas dengan tingkah laku gadis yang berdiri dihadapannya ini,ia mengacak rambut Reva yang sudah disisir rapi hingga membuatnya cemberut
"Kak Rehan! hobi banget sih ngerusakin rambut aku!" ucapnya geram
Bukannya minta maaf Rehan malah tertawa, hal itu semakin membuat Reva kesal
"Sini aku bantuin" Rehan membantu merapikan rambut gadisnya yang berantakan karena ulahnya
"Udah cantik lagi,"lanjutnya membuat Reva kembali tersenyum
"Ayo berangkat"
Sangat mudah membuat Reva kesal dan sangat mudah pula membuat Reva tersenyum.
☘☘
Sebagai pacar yang baik Rehan tentunya akan mengantarkan Reva kesekolahnya
Mobil putih milik Rehan melaju dengan cepat membelah jalanan kota yang cukup padat oleh pengendara lainnya
"Kak" cicit Reva pelan
"Iya, ada apa?" jawab Rehan dengan pandangan tetap fokus menyetir
"Hari ini ujian terakhir, aku takut kalo nilai aku rendah papa sama mama bakalan lebih benci sama aku." Reva menundukan pandangannya cemas
Rehan menoleh sekilas lalu menggenggam lembut tangan Reva
"Kok mikirnya gitu. Gak usah takut, kalo kamu dapat nilai tertinggi hari ini aku bakalan ngasih kamu hadiah," ujar Rehan membuat senyum Reva kembali mengembang
Suka memberi kejutan itulah salah satu sifat yang paling Reva sukai dari diri seorang Rehan Anggoro
☘
"Kemana aja lo? tumben jam segini baru nongol," tanya Ditto heran, pasalnya jam sudah menunjukan hampir setengah 9 dapat dipastikan guru sebentar lagi akan memasuki kelas untuk mengajar.
"Nganter Reva,"jawabnya dingin
"Ciye yang baru jadian. ngebucin teros lo sama bocil lagi,"ledek Ditto
Pletak
Sebuah polpen berhasil mendarat di kepala Ditto
"Enak aja lo bilang bocil" Rehan menatap Ditto sinis " iri bilang boss,"lanjutnya
"Gue gak iri boss"
"Rehan sayaang,,,"panggil seorang gadis yang berdiri dihadapan Rehan dengan senyum centil khasnya
"Ngapain lo kesini"
" Yamau ketemu kamu lah. Ini aku bikinin nasi goreng spesial buat kamu"
"Ck"
"Gue udah kenyang, minggir gue mau belajar"
Bella mendengus kesal
"Daripada dibuang mending buat bang Ditto aja, lumayan lah buat ngganjel perut"ujar Ditto sambil meneliti kotak makan tersebut
"Ahh lo sih Ditt gangguin PDKT gue aja, nih lo ambil"
Ditto mengambil nasi goreng itu dari tangan Bella lalu memasukan satu suapan ke mulutnya
"Enak Bell, lo pinter masak ternyata. Besok besok bawa lagi ya," puji Ditto terlihat suka pada nasi gorengnya
"Ogah," jawab Bella ketus kemudian pergi menuju tempat duduknya yang berada di barisan paling ujung
"Lo liat aja Re gue bakal bikin lo nyesel udah mutusin gue" batin Bella
Hay hay gimana chapter kali ini
Spam coment!!!!!
Jangan lupa vote!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Teen FictionHujan tak lagi menyenangkan, petrikor tak lagi menenangkan Kenangan itu hilang, ikut tersapu air hujan. Rehan Anggoro, satu nama yang telah berhasil memporak porandakan hatinya