"Lapor bos, kita udah berhasil nemuin tu anak" ucap salah salah satu preman dengan bangganya
"Bagus, kalian ikutin terus anak itu dan cari tau dimana dia tinggal sekarang" perintah Radit kepada 4 orang preman didepannya
"Baik bos, tapi_"preman tersebut menghentikan ucapannya
"Tapi apa?"
"A_anu bos kami lagi butuh uang"ucap preman tersebut terbata bata
Dengan kesal Radit merogoh sakunya dan melemparkan uang bernilai ratusan kearah preman preman tersebut
"Maksih bos"keempat preman itu berebut untuk mengambil uang."gue demen nih punya bos kayak dia"lanjutnya sambil mengibas ngibaskan uangnya sebagai kipas
"Tungga apa lagi, cepat lakukan tugas kalian"
"siaap bos"
☘
Hujan
Satu kata yang mengandung ribuan makna
Mungkin banyak orang diluaran sana yang menggambarkan hujan dengan berbagai macam makna seperti hujan itu Rindu, hujan itu tenang, hujan itu air, hujan itu waktunya tidur, hujan itu kenangan dan lain sebagainya.
Tapi bagi Reva hujan itu hidupnya, hujan itu kebahagiaannya dan sampai kapanpun ia tidak akan pernah membenci hujan, walaupun hujan adalah kelemahannya. tapi satu hal yang ia takuti adalah jika suatu saat ada seseorang yang berpura pura menjadi hujan padahal ia seoarang payung, payung akan selalu menjauhkannya dari hujan.
"Hey,ngapain di dekat jendela?" Suara mengkagetkan datang di belakang Reva
Reva yang tekejut pun menoleh,dan mendapati Rehan yang berjalan kearahnya
"yah bengong lagi,"Rehan memutar bola mata malas" selain suka hujan seorang Reva ternyata suka bengong ya"Lanjutnya
"Hah, enggak siapa yang bengong. Aku cuman lagi liatin Kak Rehan aja kok,ups,,"Dengan cepat Reva membekap mulutnya dengan kedua tangan karena keceplosan.
"Hah apa aku gak denger, coba ulang lagi kamu tadi ngomong apa?" seru Rehan
"Hmmm e-enggak,gak ngomong apa apa"ucap Reva terbata bata menahan malu
"Lagian kaka ngapain sih masuk kamar aku gak ngetuk pintu dulu,"lanjutnya mencoba mengalihkan pembicaraan
"Udah,kamu nya aja yang gak denger. Oh ya laptop aku mana? udah selesai belom?"tanyanya tanpa basa basi
"Udah tuh ambil aja"
Judul novel: Umbrella
Rehan membaca judul karya tulis diakun wattpad milik Reva
" Kamu suka nulis ya?"
Reva menganggukan kepalanya penuh semangat
"Aku punya mimpi suatu saat aku pengen bikin novel, kaka mau gak bantuin aku"
"Bantu apa?"
"Bantu wujudkan mimpi aku"
"Keinginanmu adalah perintah bagiku tua putrid Reva"
Rehan menundukan kepala seakan memberi hormat kepada Reva
"Lebay" Reva menghembuskan nafas kesal
"Biarin yang penting kamu suka kan?" ucap Rehan sambil menutup laptopnya
"Idih pede banget, siapa juga yang suka"
"Ngaku aja, tuh pipi kenapa kayak kepiting rebus "
Dengan cepat Reva memegang kedua pipinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Teen FictionHujan tak lagi menyenangkan, petrikor tak lagi menenangkan Kenangan itu hilang, ikut tersapu air hujan. Rehan Anggoro, satu nama yang telah berhasil memporak porandakan hatinya