Happy Reading🧡
Saat ini mereka sudah sampai di pantai. Indah sekali saat awan di pantai mulai berwarna merah
Sini duduk Rehan menepuk pasir di sampingnya dan Reva segera menghampiri Reva untuk duduk di samping Rehan
Sejenak mereka terdiam dan tenggelam menikmati salah satu ciptaan tuhan yang bernama senja indah sekali bahkan Reva enggan untuk berkedip
Deru ombak yang tak jauh dari mereka duduk seakan menciptakan alunan sebuah musik yang indah
Angin sepoi berhembus kesana kemari dengan tenangnya
Sungguh indah ciptaan tuhan. Lain halnya Reva yang tampak damai menikmati senja sore itu,Rehan malah terlihat lebih damai memperhatikan Reva di sampingnya. Seakan Rehan ingin pergi jauh dan tak akan pernah lagi bertemu dengan Reva. Rehan mengamati setiap lekuk wajah gadis, gadis yang sangat amat ia cintai dan suatu saat nanti akan selalu ia rindukan
"Aku sayang kamu Rev" ujar Rehan kecil dan terdengar samar di telinga Reva hingga Reva hanya menjawab dengan gumamam
"Rev kamu lihat karang itu" Rehan menunjuk karang laut yang kecil di pasir
"Iya,kenapa" Reva melihat kerang di pasir tepat di depan mereka duduk
"Suatu hari nanti,kamu harus bisa kuat sekuat karang ini apapun yang terjadi, seberat apapun masalahnya, sesakit apapun deritanya, kamu harus tetap menjadi sekuat karang ini, janji?"
"Tapi kan aku punya kakak di saat aku lagi rapuh, aku bisa berbagi rasa sakitku ke kakak"
"Ya seandainya suatu hari nanti aku gak bisa di samping kamu lagi gimana?"
"Kakak gak akan kemana mana, aku gak akan biarin kak Rehan pergi ninggalin aku, Karena kakak adalah hidupku."
Rehan hanya tersenyum menatap Reva. Rehan membawa kepala Reva kepundaknya dan mengelus rambut panjang Reva. Entahlah firasatnya hal tersebut pasti akan terjadi dan ia harus siap berpisah dengan Reva
"Kak, kak Rehan mau tau gak apa definisi dari senja?"wajah Reva mendongak menatap Rehan
"Apa itu?"
"Definisi senja adalah keindahan sementara sebelum lahirnya gelap malam yang akan membawa kembali terangnya sinar mentari dan aku harap kak Rehan bukanlah senja yang hanya membawa keindahan sementara, aku harap kamu selalu menjadi hujan yang bisa menemaniku saat aku lagi rapuh,"ucap Reva dengan senyum manis tercentang di bibirnya. Senyum pengharapan agar Rehan tidak akan pernah meninggalkannya apapun yang terjadi
"Kak Rehan janji ya gak akan pernah ninggalin aku" lanjutnya
Namun yang di tanya hanya tersenyum getir
"kak Rehan janji kan" ulangnya
"Iya aku janji"
"Promise"
"Promise"
Suasan menjadi hening menyisakan dua insan yang sedang menginkat janji. Disaksikan oleh deburan ombak pantai dan keindahan senja yang tergambar indah di depan mata mereka.
☘☘
05.00
Rehan mengusap kedua matanya dan menatap sekelilingnya bingung. Kemudian ia meraba tubuhnya yang kini tanpa busana dan hanya di tutupi selimut tebal.
Ia mengingat kejadian tadi malam saat beberapa orang membekap mulut nya dari arah belakang saat ia ingin membeli cemilan di warung depan.
Ceklek
Pintu terbuka menampakkan seorang gadis dengan pakaiakan tidur yang masih melekat di tubuhnya.
"Kamu udah bangun ?apakah tadi malam cukup menyenangkan?''.
Ucap gadis itu menghampiri Rehan dan mengusap lembut pipinya
"APA YANG UDAH LO LAKUIN JALANG!"
"Berapa kali gue bilang kalo gue cinta sama lo dan gue bakal ngelakuin apapun buat dapetin lo" bisik gadis itu di telinga rehan
"CK,ANJING LO!" umpat Rehan kesal
"Gue harap gue bisa hamil,"ucap gadis itu sambil tersenyum miring lalu pergi meninggalkan Rehan
"GUE GAK AKAN PERNAH TANGGUNG JAWAB KALO MISALNYA LO BENERAN HAMIL. LO DENGER ITU BELLA." Teriak Rehan frustasi sambil melangkahkan kakinya ke kamar mandi
gadis itu adalah Bella. Tentu kalian tau siapa dia,ya dia adalah mantan kekasih Rehan.
Bella tidak terima Rehan memutuskan dia secara sepihak. Hingga dia melakukan hal bodoh bahkan mengotori dirinya sediri yang tujuannya hanyalah dia tak ingin berpisah dengan rehan. Cinta memang membutakan hati dan fikiran.
Setelah keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah melekat ditubuhnya Rehan berniat ingin menghubungi Reva kekasihnya namun ia urungkan saat melihat selembar kertas terletak di atas nakas. Rehan mengambil surat itu
Apapun bakal gue lakukan buat dapetin lo lagi!
Lo inget itu Rehan Anggoro!!!
Bella
"Bangsat!!!" Rehan meremas surat itu dan melemparnya kesembarang arah
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Ficção AdolescenteHujan tak lagi menyenangkan, petrikor tak lagi menenangkan Kenangan itu hilang, ikut tersapu air hujan. Rehan Anggoro, satu nama yang telah berhasil memporak porandakan hatinya