REYNARA [XS-2 NEW VERSION]

REYNARA-01

HOLLA
SELAMAT DATANG DI ‘REYNARA NEW VERSION’

AKAN ADA 40% PERUBAHAN DARI VERSI LAMA. PEMBACA LAMA HARAP JANGAN SPOILER. REYNARA SUDAH TAMAT DARI TAHUN 2021.

BUDAYAKAN KLIK BINTANG POJOK BAWAH KARENA UNTUK LANJUT ADA TARGET NYA. KALAU KOMPAK, DIJAMIN UPDATE CEPAT.

—Reynara—

Milan, Italia.

Sebuah amplop berwarna cokelat mendarat sempurna dimeja, tepat dihadapan seorang Gadis bersurai panjang serta pakaiannya yang serba hitam terkesan badgirl.

“Ini apa Pi?” tanya gadis itu sedikit takut.

Pria paruh baya didepannya, memijat pangkal pelipisnya yang terasa sakit. Setiap hari putrinya selalu mencari masalah disekolah.

“Kamu bertanya itu apa Kiara? Jelas jelas itu surat dari sekolah kamu. Kamu ketahuan mencelakai teman mu huh? Apa apaan ini Kiara? Sudah berapa sekolah yang kamu tempati, tapi tingkah laku mu belum berubah!”

Kiara Xavialasa Fernando. Gadis yang kini usianya sudah genap delapan belas tahun. Hidup di negeri orang, membuat gadis itu menyesuaikan kehidupannya dengan gaya sekitarnya. Bahkan Kiara, tumbuh menjadi wanita yang mendominasi sifat pria. Seperti balapan, tawuran, clubbing sudah menjadi kebiasaan gadis itu.

“Jangan ngomel ngomel Pih, ingat kolestrol.” kata Kiara berniat bergurau, namun ayahnya —Nathan masih terlihat serius.

Mayra menatap nyalang Putrinya. “Bahkan kamu dikeluarkan dari sekolah, mau sekolah dimana kamu? Lagian, kenapa bisa kamu mencelakai anak orang?!”

“Cuma bantuin tawuran doang Mi. Anaknya aja yang letoy, lagian Kiara keren kan tawuran?” serobot Kiara.

Mayra mengelus dadanya sabar. Kiara ini sebenarnya anak siapa? Perasaan dirinya dan Nathan tidak seperti itu.

“Kami kurang apa sih nak mendidik kamu? Mami capek harus denger laporan kamu setiap hari. Banyak jadwal pemotretan Mami yang ketunda, semua karena surat surat ini.” kesal Mayra.

Kiara menunduk saat menyadari kesalahannya. “Iya iya Mi, Kia tau Kia salah. Maaf juga buat Papi, pasti banyak kerjaan ngurus semua ini.”

“Papi gak bisa toleransi kamu lagi. Minggu depan kamu akan kembali ke Indonesia bersama kami. Kamu juga akan bersekolah disana!”

Kiara membelalakkan matanya mendengar penuturan ayahnya. “Yah, Pi kok gitu sih? Kia gak mau pindah ke Indonesia. Apalagi sekolah disana, males beradaptasi. Ciwi ciwi disana gak suka tawuran, sukanya gosip!”

“Tawuran, tawuran, tawuran terus! Kamu ini anak cewek tidak seharusnya seperti ini. Papi gak mau tau, keputusan kami sudah final!” Nathan langsung melenggang pergi kearah kamar nya. Meninggalkan Kiara bersama istrinya —Mayra.