REYNARA-17

10.5K 976 77
                                    

HOLLA READERS?

BIAR SEMANGAT UPDATE NYA
BUDAYAKAN KLIK BINTANG DULU SEBELUM MEMBACA YA:)

BACA PART SEBELUM NYA DULU BIAR NYAMBUNG.

—Happy reading—

Rey mengerutkan keningnya saat melihat Kiara keluar dari rumah wanita itu, dengan tangannya yang menggandeng seorang anak kecil perempuan. Terlebih keduanya terlihat kompak tertawa. Anak siapa itu?

“Loh, Rey? Lo kok kesini?” Kiara yang menyadari keberadaan Rey lantas bertanya.

“Mami yang minta dia kesini, mumpung masih ada waktu tiga jam lagi ke kantor polisi. Jadi biar kamu ada temennya, jagain si bocil.” tutur Mayra dari arah belakangnya. Kiara yang mendengar itu tentu saja membelalakkan matanya. Memangnya harus Rey begitu?

“Mami mau susul Papi kamu dulu. Jangan keluyuran jauh, nanti saat di kantor polisi sudah hampir beres, Mami hubungi kalian.”

Mayra langsung melenggang pergi meninggalkan ke-tiga nya dihalaman rumahnya. Berbanding dengan Rey yang masih kebingungan melihat bocah mungil itu. Terlebih, Mayra tidak menjelaskan apapun.

“Anak kecil ini siapa? Terus apa hubungannya sama kantor polisi?” tanya Rey.

Kiara menghela nafasnya berat, lantas menceritakan kejadian semalam kepada Rey. Bahkan kini keduanya duduk di gazebo, tepat di depan halaman kediaman keluarga Kiara. Keduanya mengamati bocah mungil yang kini tengah bermain tak jauh dari keduanya.

“Terus gimana? Sudah ada yang cari anak ini?”

Kiara menggeleng pelan. “Papi tadi sudah ke kantor polisi, barusan mami juga susul. Kalau semisal ada yang cari, pasti gue antar si bocil ke kantor polisi.”

“Kasihan,” tutur Rey pelan, lalu kembali berkata. “Orang tuanya lalai, menjaga anak se kecil dia. Beruntung ada kalian yang nolongin.”

“Nah itu, gue juga mi—”

“Aya mau esklim!” Kiara tidak melanjutkan perkataannya saat anak kecil itu berkata. Lantas ia mengikuti kearah tunjukan nya, rupanya memang ada pedagang eskrim di depan gerbang rumahnya yang kini sedang melayani para tetangganya.

“Biar gue aja yang beli.”

Belum sempat mengatakan iya sekalipun, Rey sudah terlebih dahulu melenggang pergi kearah luar gerbang. Pria itu memang peka sekali.

“Tunggu ya, Kak Rey lagi beli eskrim buat kamu.” kata Kiara kepada bocah mungil yang mengangguk itu.

Tak lama dari itu. Rey datang membawa dua eskrim di tangannya. Hal itu tentu saja menyita perhatian Kiara yang sejak tadi mengamatinya. Untuk apa membeli dua eskrim?

“Kok, dua?” heran Kiara.

Rey tersenyum tipis menanggapi hal itu, beralih berjongkok di hadapan si bocil. “Ini buat kamu, eskrim rasa stroberi.”

“Maci akak!” Bocah mungil itu memeluk erat Rey sebelum akhirnya kembali fokus menikmati es krim nya.

“Sama sama.” Rey beralih menatap Kiara yang tersenyum tipis mengamati Bocah mungil itu. Tangannya mengulurkan satu eskrim yang di pegang nya. “Eskrim cokelat, buat kakaknya si bocil.”

Kiara terdiam membisu untuk sesaat, ketika Rey memberikan eskrim tersebut kepadanya. Entah mengapa jantungnya berdegup kencang dengan perlakuan kecil dari Rey. Padahal hanya sebuah eskrim saja, namun terlihat manis dari cari Pria itu memberikannya kepada nya. Namun tak urung, Kiara menerima pemberian Pria itu.

REYNARA [XS-2 NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang