HOLLA READERS?
BUDAYAKAN KLIK BINTANG SEBELUM MEMBACA BAB INI YA:)
—Happy Reading—
Kiara membasuh wajahnya dengan air di sebuah toilet umum yang tak jauh dari perkemahan nya. Kini, wanita itu sudah berganti pakaian juga didalam toilet untuk tidur. Sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Teman-temannya yang lain, sudah berada di tenda sejak tadi.
Setelah menyelesaikan kegiatannya didalam toilet, wanita itu lantas bergegas keluar. Suasana di luar sangatlah sepi, namun cahaya remang-remang dari area tenda masih terlihat hingga ke tempatnya kini.
“Kiara? Lo Kiara, kan?”
Kiara menoleh kearah salah satu bilik toilet yang terbuat dari kayu itu. Rupanya ada dua orang wanita seusianya yang tidak ia kenali, menyapanya. Namun, Kiara sangat familiar dengan keduanya yang kerap terlihat di dekatnya.
“Iya, bener gue Kiara. Kenapa ya?” tanya Kiara. “Lo bukannya teman sekelas Rey? Anak IPS tiga kan?”
Dua orang wanita itu menganggukkan kepalanya kompak. Hal itu mampu membuat Kiara menghela nafasnya, rupanya benar dugaannya.
“Ini ada surat dari Rey, tadi dia sempat nitip ini ke kita.”
Kiara mengerutkan keningnya saat satu orang didepannya mengulurkan sebuah surat yang tergulung rapi. Namun dirinya tetap mengambil surat tersebut.
“Surat apa ini?”
“Gue sih, gak tau ya. Kan gak mungkin kita baca, gak sopan.” tutur wanita itu. “Kalau gitu, gue pamit ke tenda duluan ya.”
Kiara mengangguk membiarkan kedua wanita itu melenggang pergi dari hadapannya. Berbanding dengan Kiara yang lantas beralih menatap gulungan surat dari Rey. Sudut bibirnya terangkat membayangkan tingkah konyol Rey.
“Jaman sekarang emang, masih jaman surat-suratan gini?”
Tidak ingin membuat dirinya penasaran, Kiara lantas mulai membuka gulungan kertas tersebut. Alisnya bertaut bingung membaca setiap kata yang di tuliskan oleh Rey.
Ikuti arah pita merah di timur toilet, gue tunggu tunggu di suatu tempat spesial.
-ReynandKiara terkekeh membaca surat tersebut. Rey benar-benar konyol di matanya, bisa-bisanya membuat surat seperti ini. Namun wanita itu tetap mengedarkan pandangannya mencari pita yang di maksud. Rupanya benar, di timur toilet terdapat sebuah pita yang dililitkan ke pohon besar.
“Dasar lo, Rey. Bisa-bisanya kepikiran ginian?” cetus Kiara.
Tidak ingin membuang-buang waktu nya didepan toilet. Wanita itu bergegas mengikuti kearah pita yang di maksud oleh Rey. Sesampainya di sana, dirinya mendapati sepucuk surat yang terikat di pita itu.
Ikuti terus pita ini, sampai lo nemuin gue.
-ReynandKiara terkekeh heran, mengapa Pria itu sok misterius sekali. Namun tetap melanjutkan langkahnya sembari memegang pita yang menurutnya sangat panjang itu. Entah apa yang ingin Rey lakukan mengajaknya ke tempat gelap gulita seperti ini, terlebih di dalam hutan.
Beruntung Kiara membawa handphone nya. Sekalipun sudah kehilangan sinyal sejak tadi, setidaknya ia masih memiliki senter ponselnya untuk menerangi jalannya.
Hampir sepuluh menit Kiara mengikuti pita yang dirasa tidak ada ujungnya. Wanita itu mengedarkan pandangannya kearah sekelilingnya yang kini terlihat menyeramkan. Hanya ada kegelapan dan pohon-pohon besar disekelilingnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNARA [XS-2 NEW VERSION]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART PRIVAT, HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] SEQUEL MAYRA XS-01 Rey dan Kiara selalu bertolak belakang. Terpisah selama belasan tahun, tidak membuat keduanya saling mendambakan. Melainkan, keduanya harus saling membenci karena permusuhan dia...