"Kita kapan nyusul?"
Kalau biasanya yang nanya kayak gitu itu dari pihak yang tunangan atau menikah, ini Kak Ten sendiri yang nanya ke gue waktu kita lagi ngobrol sama Jefri-Ayana dan juga ada orang tua mereka sedang berbincang dengan Mama dan Papa, seperti sekarang ini.
Mereka tunangan tapi berasa nikah. Mana Ayana cantik banget lagi. Beneran cantik. Dia yang pas itu di restoran tanpa make up aja udah cantik, ini malah cantik banget gila. Gue yang cewek aja betah lihatnya.
"Kapan-kapan," jawab gue asal atas pertanyaan Kak Ten tadi.
"Aturan lo nikah dulu baru kawin. Kebelet banget heran gue," ledek Jefri.
"Udah terlanjur," jawab Kak Ten enteng.
Iya. Jefri udah tau tentang gue sama Kak Ten, gue cerita pas kita ketemuan di coffee shop waktu itu.
Gue percaya sama manusia satu ini. Mulutnya beneran enggak bocor, cuma emang kupingnya aja yang ada dimana-mana.
"Gue mau kesana dulu, nemuin tamu lain. Ayo yang," Jefri meraih jemari Ayana, menggandeng tunangannya itu lalu berlalu dari situ. Meninggalkan gue dan Kak Ten berdua.
Mama, Papa, dan orang tua Jefri juga menjauh karena datangnya kerabat mereka yang sepertinya Mama juga kenal karena Mama langsung cipika-cipiki layaknya teman lama.
"Kapan ya," ucap Kak Ten tiba-tiba.
Gue hanya mengangkat satu alis sebagai balasan atas maksud dari ucapan Kak Ten."Bisa nyusul kayak Jefri sama Ayana," lanjutnya.
Dengan segera, gue menggenggam tangan Kak Ten yang kosong sambil berkata, "Bisa aja asal ada usaha dari Kak Ten."
Dan diakhiri dengan senyuman paling lebar dari gue, yang membuat siapapun yang melihatnya justru terlihat creepy.😊
🌻
Karena gue dan Kak Ten pulang lebih lama dari Mama dan Papa, alhasil Kak Ten enggak memulangkan gue ke rumah. Kita pulang ke apartemen Kak Ten.
Dress selutut dengan warna merah yang gue kenakan memang bukan dress yang ribet. Cenderung sangat simpel malah.
Tadi pagi waktu gue pakai dress ini, gue benar-benar pakai sendiri meskipun ada resleting di bagian punggung. Gue enggak memerlukan bantuan siapa-siapa buat pakai dress ini.
Tapi sialnya, kenapa sekarang sulit banget mau bukanya?????
Okay, kayaknya adegan-adegan di cerita romansa tentang kesulitan buka dress itu bukan karena letak resleting yang ada di belakang punggung deh. Tapi karena si ceweknya aja yang kelelahan jadi enggak kuat buat narik resletingnya.
Now i know.
Gue dengan segera keluar dari kamar mandi tanpa pikir panjang, lalu mendapati Kak Ten yang ternyata sudah melepas tuxedo dan berganti dengan kaos rumahannya, dia lagi malas-malasan di kasur.
"Tolong turunin. Resletingnya doang!" pinta gue. Karena kalau enggak bilang kayak gitu, nanti dia melebar kemana-mana tangannya.
"Emang beneran susah ya?" tanyanya ketika sedang menurunkan resleting dress gue.
Ini sengaja apa bagaimana sih? Cuma nurunin resleting aja lama banget???
"Aku bilang cuma resleting aja ya. Jangan bandel," tangan Kak Ten yang tadinya ada di belakang punggung, tiba-tiba aja sudah ada di sisi kanan dan kiri pinggang gue.
Gue merasakan ada sedikit tarikan kebawah dari situ.
"Hehe.."
Gue kembali ke kamar mandi buat berganti pakaian. Karena enggak bawa baju, berakhirlah gue pinjam kaos Kak Ten, oversized pastinya. Dan celana pendek yang- enggak tau ini sejak kapan shortpants gue ada di apartemen Kak Ten.
Padahal gue enggak merasa bawa ini celana, tapi ada di lemarinya Kak Ten?
"Laper enggak?" yang tadinya Kak Ten sibuk sama ipadnya, setelah gue naik ke kasur dia langsung mendusel ke gue.
"Tadi kenyang, sekarang laper lagi. emang ada makanan?" tanya gue balik.
"Enggak ada sih, nanya doang."
Serius gatel banget jidat gue, jadi pengen ngatain ini kaki.
"Kamu tau anjing?"
"Diam?"
Oke, bentar lagi gue mau beli bubble wrap. Yang bersedia rumahnya nampung Chittapon dm aja ya, kita obrolin price sama ongkirnya.
"Sini coba, mau aku foto."
"Hm? Buat apa?" tanya Kak Ten.
Bawel.
Gue memposisikan badan Kak Ten menjadi duduk, lalu mengarahkan ponsel gue ke arahnya.
"Nama barang, pacar ganteng cuma minus akhlak, selebihnya tergantung cuaca. Harga jual empat juta lima ratus ribu sesuai rata-rata UMK, tapi sistemnya lelang jadi kalau ada yang tawar lebih mahal dia yang dapat. Kekurangan, enggak tau liat aja sendiri. Ongkos kirim 0-42.000 free bubble wrap."
"Lin???"
Oh iya, enggak tersedia di online shop. Jadi yang minat dm aja.
So, grab is fast.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Or Boyfriend ✓ | Ten [SUDAH TERBIT]
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] • Di rumah dan di sekolah sifatnya beda 180 derajat • Seperti apa perasaan lo ketika lo ditaksir sama kakak lo sendiri? Eitsss, ini bukan kakak kandung, tiri, ataupun sepupu seperti kebanyakan cerita dari orang-orang di...