Gue diam menatap Kak Ten. Mendadak ngeblank karena pertanyaannya tadi. Ah, bahkan gue gak bisa bilang kalau itu pertanyaan karena dari nada bicaranya itu lebih terdengar ke sebuah ajakan.
Ini.. gue ditembak? Sama Kakak gue sendiri?
Segitu jomblonya kah gue?
"Boleh gak kalau aku ngerasa pede bilang kalau kamu itu juga punya perasaan yang sama kayak aku?"
Kak Ten meraih satu tangan gue, lalu dia genggam dengan kedua tangannya.
"Kalau kamu gak punya perasaan yang sama, kamu pasti marah. Secara kamu kan suka ngamuk."
Gue langsung memasang ekspresi datar setelah Kak Ten bilang gitu. Niatnya apa sih sebenernya ini orang?
"Lin? Bisa?"
Gue masih diam, enggan rasanya mau ngebuka suara. Karena jujur gue masih bingung sama perasaan gue sendiri, sama apa yang gue rasain sejak hari dimana Kak Ten confess ke gue.
"Kak, tapi kita itu saudaraㅡ"
"Tanpa ada hubungan darah," potong Kak Ten.
Gue menghela nafas pelan, lalu menunduk. "Kalau sampai mama sama papa tauㅡ"
"Dengan jawaban kamu yang kayak gitu, aku jadi semakin yakin kalau kamu juga ngerasain apa yang aku rasain. Isn't right?"
Lagi-lagi gue menghela nafas pelan.
"Aku.. Maksa kamu ya? Kamu merasa tertekanㅡ"
"NO!"
Astaga gue merutuki diri gue sendiri yang refleks teriak ketika Kak Ten bilang kayak gitu.
Gue terdiam dengan nafas yang sedikit tersengal. Kak Ten tersenyum tipis dengan sebelah tangannya yang sekarang udah ada di pipi gue.
Dia memajukan kepalanya perlahan. Ketika tepat di depan muka gue dia bilang, "So now, i'm your brother or boyfriend?"
Setelah itu gue melebarkan mata karena tiba-tiba sesuatu yang lembut berhasil menyentuh bibir gue sepenuhnya.
Kak Ten menarik tengkuk gue ketika merasa bahwa gue membalas ciumannya.
🌻
Jadi hari ini gue memutuskan untuk pergi ke minimarket dekat rumah karena gue mau bikin sandwich.
Jangan tanya gue belinya sama Kak Ten apa enggak, karena gue pergi sendiri.
Ngapain ngajak itu orang?
"Udah sering gue ngeliat lo disini, dan baru kali ini gue berani nyapa lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Or Boyfriend ✓ | Ten [SUDAH TERBIT]
Fiksi Penggemar[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] • Di rumah dan di sekolah sifatnya beda 180 derajat • Seperti apa perasaan lo ketika lo ditaksir sama kakak lo sendiri? Eitsss, ini bukan kakak kandung, tiri, ataupun sepupu seperti kebanyakan cerita dari orang-orang di...