Irene

935 165 63
                                    

"Huftt bisa bisanya aku juara 2. Bagaimana ini?? semua orang pasti akan meledekku." Khawatir Irene sambil berjalan menyusuri lorong.

"IRENEEEEE!!!!" Dari kejauhan Jeongyeon memanggilnya dengan kencang sambil melambaikan kedua tangannya. Hal itu berhasil menyita perhatian banyak siswi yang sedang berada di lorong.

"Hiii!! ada dia! bagimana in?! haduh bagaimana ini?! dia pasti akan meledekku mati matian!!" Panik Irene dengan pipinya yang memerah seperti biasa.

Tanpa menghiraukan Jeongyeon pun Irene segera menjauh dari situ dan pura pura tidak tau.

"Yak Irene!!" Panggil Jeongyeon sambil mengejar Irene.

"Huaaa bagaimana ini aku harus bagaimana?!!!" Bingungnya.

*Stret

"Yakk berhenti menghidariku!" Ucap Jeongyeon sambil memeluk Irene dari belakang.

"Huaaaaaa bagaimana ini?!!! d-dia memelukku!!" Paniknya dalam hati.

Wajah Irene sudah semerah kepiting rebus sekarang. Mengetahui bahwa dirinya sedekat ini dengan Jeongyeon membuatnya sangat berdebar debar.

"Irene? kau kenapa?" tanya Jeongyeon.

"JANGAN SENTUH AKUUU!! MENJAULAHH!!" Teriak Irene.

"Hahaha wajahmu memerah." Tawanya.

Sudah bukan rahasia umum lagi jika Jeongyeon dan Irene memang cukup dekat. Jeongyeon bukanlah tipe orang yang mudah dekat dengan semua orang, namun Irene berhasil membuat Jeongyeon selalu ingin meledek atau mengisenginya. Sebelum Jeongyeon masuk ke Eclairya, Irene adalah sang nomor 1 The Genius. Namun setelah datangnya Jeongyeon, ia tergeser dan bahkan mustahil kembali mengejarnya.

Jeongyeon awalnya menganggap Irene sebagai rivalnya, namun semakin kesini ia merasa bahwa Irene tidak pernah sanggup menyusul ketertinggalan pointnya dari Jeongyeon. Namun, kepribadian Irene yang cenderung misterius membuat Jeongyeon penasaran dan selalu mencoba untuk mengajak Irene berbicara. Mengetahui bahwa Irene mudah marah, Jeongyeon pun memanfaatkan itu untuk dapat selalu meledeknya. Walaupun tanpa Jeongyeon ketahui, Irene sudah jatuh cinta sejak lama padanya.

"Hey Irene, ayo belikan aku susu pisang." Pinta Jeongyeon sambil merangkul Irene.

"Berhenti meminta minta padaku dan menjauhlah!!!" Omel Irene.

"Ohh ayolah, kau cantik deh hari ini. Ayo belikan aku susu pisang." Bujuk Jeongyeon.

"A-aku apa?" Tanya Irene pelan.

"Cantik." Ucap Jeongyeon sambil menjajarkan tingginya dengan Irene.

"Hahahhaaha pipimu makin merah!" Ledek Jeongyeon.

"Haish sialan!" Kesal Irene sambil mendorong tubuh Jeongyeon lalu menjauh darinya.

"Hei hei hei hanya bercanda loh aku. Ayo ke kafetaria dan belikan aku susu pisang, nona manis." Pinta Jeongyeon sambil masing mengikuti Irene hingga ke kelasnya.

"Apa yang kau lakukan disini?!" Tanyanya saat Jeongyeon mengikutinya masuk.

"Aku mau susu pisang dan meminjam baju olahragamu." Jawabnya sambil tersenyum.

"Memang kemana baju olahragamu?" Tanya Irene.

"Ketinggalan di asrama hehe." Jeongyeon terkekeh.

"Masa aku harus memakai baju bekasmu nanti?!" Irene tak terima.

"Pinjam dulu, nanti saat pelajaran olahraga aku akan menyelinap ke asrama dan mengambil milikku. Nanti kau pakai punyaku saja." Bujuknya.

"Kenapa harus aku?! kenapa tidak yg lain?!" Kesalnya.

Beauty ThoughtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang