"MINAAAAAAA!!!! IRENEEEEEE!!!!"Semua orang meneriakan nama kedua gadis tersebut sambil berkeliling wilayah pegunungan Ansan.
"Menyerahlah Mina, Jeongyeon itu milikku." Ucap Irene.
"Irene!!!! Mina!!!!" Suara seseorang terdengar dari jalur tempat Jeongyeon terjatuh.
"TOLONGGGG!!!" Mina langsung berteriak.
"Astaga Mina!!! Irene!!!" Jeongyeon terkejut saat melihat kebawah jalur pendakian ternyata ada 2 gadis yang ia cari cari.
"Jeongyeon!!" Irene begitu bahagia.
"HEIIIII MEREKA DISINI!!!! AKU MENEMUKANNYA!!!" Teriakan Jeongyein membuat semua orang merapat ke tempat tersebut.
Jeongyeon dengan perlahan turun ke bawah untuk menghampiri keduanya. Ia berhasil turun walau harus pelan pelan karena licin.
"Kalian tak apa apa?" Tanya Jeongyeon sambil berjalan mendekat.
"Kami berdua kesulitan berjalan." Jawab Mina.
"Jeongyeon kakiku terkilir." Rengek Jeongyeon.
"Dasar gadis bodoh." Dengan cepat Jeongyeon memeluk erat tubuh Mina tanpa mempedulikan Irene.
Mina terbelalak begitu juga dengan Irene. Debaran pada jantung Mina begitu kuat namun pelukan yang Jeongyeon berikan membuatnya merasa sangat aman dan tenang.
"Setelah seminggu tak mengatakan apapun, kalimat pertama yang kau ucapkan malah itu." Keluh Jeongyeon.
Irene pun di gendong oleh petugas pegunungan Ansan dan dibawa keatas menggunakan bantuan orang orang lainnya. Sedangkan Mina, gadis itu di gendong oleh Jeongyeon hingga ke ruang kesehatan. Ia dan Irene di obati oleh medis dengan segera.
"Akh!" Mina memejamkan kedua matanya sambil meringis kesakitan saat kakinya dipijat.
"Gwenchanhayo, ini supaya kau bisa berjalan lagi." Jeongyeon menggenggam tangan Mina.
"Jeongyeon, aku kan juga kesakitan disini! mengapa kau tidak menggenggam tanganku juga?" Lirih Irene dalam hati.
Setelah itu akhirnya Mina dan Irene membaik. Namun tiba tiba badan Irene panas dan ia pun diminta untuk beristirahat di tendanya. Pada malam harinya para siswi bergembira bersama di acara api unggun. Mereka duduk melingkar di sekitar api unggun sambil bermain banyak permainan seru. Jeongyeon pun sedari tadi tak membiarkan Mina jauh dari dirinya. Mina selalu dipastikan untuk ada di sampingnya.
Mina yang jantungnya tak bisa di kontrol saat berdekatan dengan Jeongyeon pun sedari tadi hanya terdiam dengan wajah merah padamnya. Jantungnya berdebar hebat dan ia merasa sangat canggung.
"Terima kasih atas malam ini anak anak, silakan beristirahat untuk kalian semua." Seluruh siswi pun kembali ke tenda masing masing.
Para alumni dan guru juga segera menuju tempat istirahat mereka, menyisakan Jeongyeon dan Mina yang masih berada di depan api unggun.
"Apa kau tidak kedinginan?" Jeongyeon melepaskan jaketnya dan memberikannya kepada Mina.
"G-gomawo." Wajah Mina semakin memerah, ia tak berani untuk menatap mata Jeongyeon.
"Aku ingin bertanya, aku harap kau mau menjawabnya." Ucap Jeongyeon.
"Mengapa kau menghindariku Mina?" Tanya Jeongyeon.
"Apakah aku melakukan sesuatu yang salah bagimu?" Tanya nya.
"A-aniyo." Mina menunduk.
"Huft.." Jeongyeon menghela nafas.
"Tidak melihatmu selama seminggu penuh membuatku sadar akan satu hal." Jeongyeon menoleh pada Mina.
Ia mengarahkan wajah Mina agar gadis itu menatap matanya.
"N-Ne?" Jantung Mina berdebar tak karuan.
"Aku rasa aku telag jatuh cinta padamu." Jeongyeon tersenyum manis.
"N-ne?!" Mina kaget, bingung, kelabakan, dan tak tau harus apa.
Bila ia sebuah komputer, sudah pasti dia akan 'eror 404' dan menjadi blank.
"Aku rindu mati matian padamu. Aku benar benar tak bisa tenang. Aku selalu memikirkanmu dan senyuman di wajahmu itu. Aku tak bisa fokus belajar, di kepalaku hanya ada dirimu. Aku gila karena mencintaimu Mina. Aku tak bisa jauh darimu, jadi jangan jauhi aku lagi." Ungkap Jeongyeon.
Mina terpaku menatap Jeongyeon. Matanya perlahan turun ke bibir Jeongyeon dan saat menyadari itu, Jeongyeon memajukan wajahnya dan perlahan mencium lembut bibir Mina. Di pegangnya tengkuk gadis itu agar dapat memperdalam ciuman mereka. Lumatan lumatan lembut yang menyalurkan rasa cinta keduanya yang telat mereka sadari.
.
.
."Hei Jeongyeon!! rank war denganku! bila aku menang, kau harus menjauhi Mina sunbaenim!! dia akan menjadi pacarku!" Tantang Chaeyoung di depan Jeongyeon dan Mina.
"Kami sudah berpacaran, bagaimana bisa berjauhan?" Pertanyaan Jeongyeon membuat Chaeyoung kebingungan.
"E-eh?! apa?! s-s-sudah berpacaran?!" Kagetnya.
"Dia kenapa?" Tanya Sejeong yang datang menghampiri Mina dan Jeongyeon.
"Ntahlah, depresi mungkin." Jawab Jeongyeon.
"Astaga aku terlambat." Ucap Chaeyoung sambil meratapi nasibnya di pojok ruangan.
"Hei Jeongyeon, Mina, kudengar hari ini ada banyak orang yang menantang kalian rank war ya?? Bagaimana ini? kalian bisakah?" Tanya Sejeong.
"Tentu, tidak akan jadi masalah." Jeongyeon mengangguk.
"Bagaimana denganmu Sejeong? Ada yang menantangmu rank war basket?" Tanya Mina.
"Ne, seorang anak tingkat 1 menantangku 1 on 1 hari ini. Bila aku kalah, dia menginginkan posisiku sebagai ketua tim basket perempuan." Ucap Sejeong.
"Woah, daebak. Aku yakin ibu ketua ini pasti menang." Ucap Jeongyeon.
"Yap, tentu!" Sejeong yakin.
"Kalau begitu kita ke ruang rank war cerdas cermat dulu ya, semangatlah!" Ucap Jeongyeon.
"Ne, kalian juga!" Balas Sejeong.
Mina dan Jeongyeon pun berjalan sambil bergandengan tangan.
"Kenapa harus bergandengan sih?? aku malu tau." Ucap Mina.
"Hahaha, memangnya kenapa? tidak apa apa, santai saja." Ucap Jeongyeon.
"Tapi aku malu, semua orang menatap kita." Ucap Mina.
"Itu artinya kita pasangan yang sempurna." Jeongyeon beralih merangkul pundak Mina lalu mencium pipinya.
"Jeongyeon!" Pekik Mina sambil merasakan panas di pipinya.
"Hahahahaha wajahmu yang memerah sungguh lucu!" Jeongyeon terkekeh.
"Haish, meledek terus saja kerjaanmu itu." Cibir Mina.
"Meledek pacarku sendiri tidak masalah kali." Bangga Jeongyeon.
"Berisik!!" wajah Mina kembali memanas.
"Hahaha, kiyowo." Puji Jeongyeon.
Berlayar gaesss

KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Thought
FanficAn ordinary high school love story. Update setiap minggu DISCLAIMER! Bila ada kesamaan cerita, alur, watak, dan tokoh ada cerita ini, murni kebetulan. Cerita ini murni dari ide, hayalan, pemikiran dan imajinasi penulis belaka. A Story By: TYZYX ©03...