*Tok tok tok."Iya." Mina berjalan menuju ke arah pintu.
"Minaaa tolong aku, Jeongyeon benar benar lemas! astaga aku benar benar kebingungan sedari kami di kapal." Ucap Doyeon.
"Mi-na.." Lirih Jeongyeon begitu lemas.
"Astaga kau ini." Mina segera memapah Jeongyeon masuk ke dalam kamarnya.
"Tadinya aku akan membawanya ke artemis, tapi aku sudah tak sanggup lagi memapahnya." Ucap Doyeon.
"Iya, tidak apa apa. Terima kasih Doyeon, aku akan merawatnya." Ucap Mina.
Setelah Doyeon pergi, Mina pun menghampiri Jeongyeon dan membuka sepatunya.
"Jeongyeon, apa yang kau rasakan sekarang?" Tanya Mina.
"Aku terombang ambing diatas laut selama 3 jam Mina. Aku pusing sekali." Ucap Jeongyeon.
"Aku- hmmppp!!" Jeongyeon menutup mulunya dan langsung berlari menuju ke kamar mandi.
"Astaga Jeongyeon." Mina segera menyusulnya.
"Hoooekkkk!!" Jeongyeon menumpahkan semua isi perutnya.
"Keluarkan saja Jeongie." Mina mengangkat rambut Jeongyeon sambil memijit lehernya.
"Hoekkk!!" Ia kembali memuntahkan isi perutnya.
"Aigoo aigooo." Mina senantiasa memijat leher Jeongyeon.
Setelah muntah cukup banyak, Mina pun menyuruh Jeongyeon untuk mandi sedangkan ia membuatkan teh hangat untuk Jeongyeon.
"Minaaa." Lirih Jeongyeon setelah keluar dari kamar mandi.
"Sudah selesai?" Tanya Mina.
"Hmm." Jeongyeon memeluk Mina dari belakang.
"Kau sangat pucat. Ini minumlah dulu teh hangatnya lalu tiduran di kasur. Aku akan membalurkan minyak penghangat ke perutmu." Perintah Mina.
Setelah Jeongyeon meminum tehnya, ia pun tiduran di kasur Mina. Setelah Mina membalurkan minyak ke perut Jeongyeon, ia pun menyelimuti gadis itu dan membiarkannya tidur.
*Cup.
"Cepat sembuh jelek." Mina mengecup kening Jeongyeon.
Setelah itu ia pun merapihkan kamarnya yang cukup berantakan. Karena insiden pada kopernya, ia pun hanya membawa tas kecilnya saat pulang. Mina berinisiatif untuk membongkar koper Jeongyeon dan merapihkan baju baju gadis itu. Supaya gadis itu bisa istirahat lebih banyak agar cepat sembuh.
.
.
."Jeongyeon.. Jeongyeon... Jeongyeon ayo bangun dulu. Sudah sore Jeongyeon, kamu belum makan." Mina dengan lembut mengelus pipi Jeongyeon.
"Ughhh." Saat mata Jeongyeon terbuka, ia dapat melihat wajah cantik Mina berada tepat dihadapannya. Waktu seakan berhenti, membiarkan Jeongyeon menatap lama wajah gadis itu. Di raihnya tangan Mina di pipi kanannya.
"Ayo Bangun, makan dulu yaa." Ajak Mina lembut.
"Ughh." Jeongyeon mendudukan tubuhnya.
"Aku meminta izin pada bibi Kim untuk membawa makanannya ke kamar untukmu. Ia membuatkanmu sup hangat." Mina duduk di pinggir kasur lalu mencampurkan nasi ke dalam sup Jeongyeon.
"Fuuuuuhhh fuhhhh." Mina meniup sup itu hingga tidak terlalu panas, lalu menyuapinya kepada Jeongyeon.
Tanpa memprotes, Jeongyeon membuka mulutnya dan membiarkan Mina menyuapinya. Alih alih merasa seperti bayi, ntah mengapa ia selalu senang jika mina memperlakukannya dengan manis, memberinya afeksi, memanjakannya, bahkan menyuapinya seperti ini. Mina seperti seseorang yang memberinya air saat ia kehausan. Mina adalah orang yang memberinya perhatian dan menyayanginya saat ia kekurang perhatian dan kasih sayang. Jeongyeon begitu bersyukur bisa terus berada di dekat Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Thought
FanficAn ordinary high school love story. Update setiap minggu DISCLAIMER! Bila ada kesamaan cerita, alur, watak, dan tokoh ada cerita ini, murni kebetulan. Cerita ini murni dari ide, hayalan, pemikiran dan imajinasi penulis belaka. A Story By: TYZYX ©03...