To-get-her

932 160 34
                                    

Jeongyeon membawa Mina ke ruang ganti anak anak basket agar bisa membiarkannya mandi dan membasuh tubuhnya. Setelah mandi dan keramas, Ia memakai baju seragam Jeongyeon sedangkan Jeongyeon menggunakan pakaian olahraganya.

"Eoh? sudah?" Jeongyeon berdiri saat Mina sudah selesai mandi.

"Ne." Mina mengangguk.

"Bajuku terlihat kebesaran di tubuhmu." Komentar Jeongyeon sambil tersenyum.

"Terima kasih." Ucap Mina.

"Ahh ne tentu. Duduklah disini, aku akan membantu mengeringkan rambutmu." Jeongyeon menepuk nepuk kursi disampingnya.

"Ne." Mina mengangguk.

Setelah Mina duduk, Jeongyeon pun berdiri di hadapan gadis itu lalu mengeringkan rambutnya dengan handuk. Mina hanya diam sambil sedikit menunduk.

"Kau pulang lebih cepat." Mina membuka pembicaraan.

"Ya, aku memaksa pulang duluan." Ucap Jeongyeon.

"Kenapa?" Tanya Mina.

"Membosankan berada diantara orang orang berjas." Jawab Jeongyeon.

Keheningan kembali menyelimuti mereka.

"Sejak kapan kau di perlakukan seperti ini?" Tanya Jeongyeon.

"Sudah lama." Jawab Mina.

"Dan kau hanya diam?" Tanya Jeongyeon.

"Aku hanya ingin semuanya cepat selesai." Jawab Mina.

"Bukankah itu hanya membuat dirimu kesakitan?" Tanya Jeongyeon.

"..." Mina terdiam.

Ia menyandarkan kepalanya di perut Jeongyeon lalu isakan mulai terdengar.

"Hiks hiks hiks." Tangisan Mina pun terdengar jelas.

Jeongyeon terdiam sambil mengelus rambut Mina.

"Tidak apa apa, menangislah." Jeongyeon menenangkan Mina.

Setelah menangis cukup lama, akhirnya isakan Mina pun mereda. Ia mengusap air matanya lalu Jeongyeon pun berlutut dan menjajarkan tubuhnya dengan Mina. Ia menatap Mina lalu tersenyum manis.

"Mari akhiri ini, aku tidak suka bermusuhan denganmu." Ucap Mina.

"Ne, aku juga merindukanmu." Jeongyeon mengangguk lembut lalu membawa Mina ke dalam pelukannya.

Sejak saat itu, keduanya kembali menjadi dekat. Mereka tetap bersaing dalam pelajaran namun sering terlihat berjalan bersama, belajar bersama, bahkan makan bersama. Keduanya semakin dekat dengan satu sama lain.

Pagi ini Jeongyeon seperti biasa sudah berada di depan asrama Aphrodite. Aktivitas rutinnya tiap pagi selama seminggu kebelakang adalah menunggu Mina untuk dapat sarapan dan berangkat bersama ke sekolah.

"Maaf lama." Mina berjalan menghampiri Jeongyeon.

"Kurang lama." Sindir Jeongyeon.

" Ya maaf, lagian kau saja yang terlalu pagi." Cibir Mina.

"Ayo cepat, aku lapar." Jeongyeon berjalan lebih dulu menuju ke kafetaria.

"Lagian kenapa kamu ga langsung tunggu di kafetaria sih?" Tanya Mina.

"Masa aku seperti orang bodoh sendirian di ruangan besar ini?" Tanya Jeongyeon.

"Ya tak apa apa, aku juga selalu gitu kok dulu." Mina mengambil sarapan.

"Tapi sekarang lebih baikkan karna ada yang menemani?" Jeongyeon mengangkat kedua alisnya keatas kebawah.

"G." Jawab Mina sambil berjalan menuju ke bangku.

Beauty ThoughtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang