"M-mas... Kalau mas ingin...Mas boleh melakukanya dengan ku.." ucap naifar terbata dan malu.
"Apa?!"
.
.
.
.
.
.
"Nai, kamu ngga perlu memaksain diri kamu, aku bisa mengatasi ini sendiri..." Ucap kenan khawatir, setelah melihat ekspresi naifar,entah sudah berapa kali kenan mengatakan hal ini padanya.Naifar yang berada dalam kukungan Kenan itu memang sangat gugup dan sedikit takut, posisi mereka memang sudah ada dikamar, diatas kasur dengan posisi yang sedikit ambigu ini.
"Aku Tidak apa-apa mas, a-aku bisa....." ucap nai, kenan masih terdiam, hingga akhirnya naifar memberanikan diri mencium kenan tepat dibibir nya, ciuman kilat yang membuat kenan terkejut dan berakhir dengan Wajah naifar yang terlihat memerah malu.
Sebenarnya naifar mencium kenan untuk meyakinkannya, bahwa dia benar-benar serius akan ajakannya ini.
Hingga akhirnya kenan merendahkan tubuhnya dan membuatnya lebih dekat dengan naifar, Kenan mencium pipi naifar sekilas lalu membisikan sesuatu yang membuat naifar kembali merona malu akan perkataan kenan kepadanya.
"mas akan pelan-pelan..." Bisik kenan setelah nya, dia mulai menciumi pipi naifar lagi, lalu kedahi, hidung dan berakhir dibibir merah alami istrinya itu.
Naifar benar-benar terlihat pasrah menyerahkan tubuhnya padanya meskipun dia masih dalam keadaan Trauma, Kenan sebenarnya tidak tega tapi naifar sedang berusaha melakukan yang terbaik untuk nya, Kenan tahu Naifar sedang berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.
Kenan memperlakukan naifar dengan hati-hati, semua dia lakukan dengan lembut, agar naifar relax dan tidak terkejut akan apa yang sedang dia lakukan sekarang.
Kenan mencium lembut naifar, disertai dengan lumatan-lumatan kecil, tidak terlalu menuntut, tapi begitu intens.
hingga akhirnya kenan mencoba untuk memperdalam ciumannya, tapi bibir naifar masih terasa begitu kaku, kenan tahu naifar tidak pernah berciuman dengan siapapun selain dirinya, karena ciuman pertama naifarpun dialah yang merenggutnya. ada perasaan bangga dihatinya, tapi kalau dia mengingat bagaimana dia merenggutnya dari naifar, dia selalu merasa bersalah.
"Buka sedikit mulutmu.." ucap kenan agar dia bisa memperdalam ciumannya, naifar hanya menurut dengan tangan yang terkepal didadanya terlihat jelas dia sangat gugup, dia juga tidak tahu harus membalasnya seperti apa, naifar hanya mengikuti alur kenan dan membalas sebisanya.
Ciuman kenan beralih pada leher serta bahu putih naifar, kenan mulai membuka kancing teratas baju tidur yang dipakai naifar agar lebih leluasa, hisapan- hisapan naifar rasakan diarea lehernya, membuatnya terasa aneh dan geli.
"Ukhh mashh-..!" Satu Lenguhan naifar akhirnya lolos begitu saja, ketika kenan sedang asik membuat beberapa tanda dileher serta bahunya.
Hingga kenan bangkit dia membuka kaos tidur yang dipakainya, dengan begitu saja dihadapan naifar, naifar yang masih belum terbiasa sedikit terkejut dan tidak tahu harus melihat kearah mana, didepannya terpampang tubuh yang begitu atletis dengan sixpack yang begitu sempurna, naifar memutuskan untuk mengalihkan matanya agar tidak terlalu malu ketika melihat tubuh suaminya ini.
"Kenapa??" Ucap kenan Ketika melihat reaksi naifar yang terlihat menghindari bertatapan langsung dengan nya.
"Ti-tidak_aku hanya-mmhhkkh!!" Ucapan naifar terhenti ketika kenan mulai mencium nya kembali, naifar mencoba lebih aktif sekarang dia mulai mengalungkan tangannya pada leher kenan, lalu mengusap lembut leher suaminya itu dengan refleks Ketika kenan semakin memperdalam ciumannya.
Kenan sekarang melakukannya dalam keadaan sadar sepenuhnya, naifar sedikit tenang tapi khawatir akan reaksi Kenan, apa kenan akan menyukai bentuk tubuhnya ini setelah nanti dia melihat nya?, Naifar menjadi tidak fokus setelah dia memikirkan itu, dia tidak bisa mengimbangi ciuman kenan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMU
Romanceseorang pemuda berumur 21 tahun yang mempunyai kehidupan yang kurang beruntung, bekerja untuk menghidupi keluarganya. Tiba-tiba harus menerima takdir dipertumukan dengan seorang laki-laki berumur 10 tahun lebih tua darinya dengan sifat yang rumit da...