bagian 18

7.2K 530 95
                                    

"aku sudah bilang padamu... Jangan berbicara pada siapapun!!- apa kau tuli naifar?!, Aku hanya memalingkan wajahku sebentar darimu dan kau sudah menggoda orang lain!!" Ucap kenan pada naifar yang sekarang terlihat sangat ketakutan itu, dagunya dicengkram oleh kenan membuat naifar mau tidak mau menatap suaminya itu.

"Ma-s bukan seperti itu hiks... do-dokter devan hanya menyapaku, dan aku hanya membalas sapaannya saja, hanya itu.... " Ucap naifar dia mencoba menenangkan kenan yang terlihat sangat marah padanya.

"Aku tidak percaya!!, Devan mengatakan padaku bahwa dia tertarik padamu!!- kau bahkan bisa menggodanya huh?!! kau memang berniat meninggalkanku lagi dan mencari laki-laki lain bukan?!" Ucap Kenan lagi, kenan memanglah selalu seperti ini dia selalu memperhatikan sisi tempramen nya pada naifar dan kadang dia melakukan kekerasan fisik padanya.

"Mas Kumohon... A-aku benar-benar tidak tahu hiks!!- mas Kumohon lepas, ini sakit!!" Naifar menangis, dia mencoba melepaskan cengkraman tangan kenan pada dagunya.

Tapi dengan tiba-tiba Kenan malah menciumnya, dan ciuman itu sangat kasar, membuat naifar mau tidak mau melenguh karena ciuman itu.

"Ummhh-cpkk!!akhh... Mas- hiks!!" Naifar mencoba mendorong dada kenan, mencoba menghentikannya.

"Layani aku sekarang!!" Ucap kenan dia langsung membuka paksa baju yang dikenakan naifar.

"M-mas hiks ja-ngan seperti ini!!, A-aku takut!!" Tangan naifar mulai bergetar, dia panik, naifar tiba-tiba teringat kembali malam dia diperkosa oleh kenan, malam mengerikan itu kembali terjadi, kenan kembali akan memperkosanya.

"Jangan menolaku naifar!!- kau istriku dan ini sudah menjadi kewajibanmu!!" Ucap kenan dia sekarang sudah berhasil membuka baju naifar, dan kenan langsung memberikan beberapa kecupan ditubuh istrinya itu.

Tubuh yang belum dia jamah lagi setelah istrinya ini melahirkan ,kini kembali terpangpang dihadapannya, membuat nafsunya begitu menggebu.

Kedua puting mungil naifar terlihat jelas dihadapan kenan, dengan puting yang pink diatas kulit putih pucat naifar membuat Kenan tidak bisa lagi menahan nafsunya, Puting mungil itu Kenan hisap, dan akibat hisapan itu air susu naifar keluar, membuat kenan semakin menyeringai senang, dan dia tahu tubuh naifar memang luar biasa dan tidak ada satu orang pun yang dapat menandinginya meskipun itu zahra.

"Akhh!!- mas ja-ngan..aku mohon jangan seperti ini...hiks!" Naifar masih saja terus berontak dia memukul-mukul dada kenan dan mencoba mendorongnya.

"BERHENTI BERONTAK!!" Teriak kenan dia terlihat sangat marah, dan Langsung mencengkram kedua tangan naifar menghentikannya untuk berontak.

Beruntunglah mereka hanya berdua didalam kamar hotel itu, dan Zayn juga sedang bersama zahra beserta keluarga besar Kenan, naifar tadi setelah acara pernikahan kenan selesai dia langsung ditarik oleh Kenan kedalam kamar hotel yang berada ditempat acara pernikahan itu, yang memang diadakan disebuah ballroom hotel besar berbintang, hotel itu memang milik keluarga kenan, jadi tidak begitu mengherankan kenan bisa masuk kedalam kamar hotel begitu saja.

Kenan menatap naifar yang memang terlihat sangat ketakutan, wajah naifar sudah pucat dengan tubuh yang sangat gemetar,air mata naifar tidak berhenti mengalir dari mata yang coba dia tutup rapat itu dia berusaha tidak melihatnya, dia juga mengigit bibirnya menahan semua rasa takutnya itu, tiba-tiba hati kenan meluluh dan dia merasa begitu bersalah hingga membuat naifar seperti ini.

kenan dengan perlahan melepaskan tangan naifar,dia tahu trauma naifar masih belum sembuh, tapi dengan bodohnya disini dia akan memperkosanya lagi, Kenan beranjak dari atas tubuh naifar, lalu dia mengusap pipi naifar lembut, menyalurkan semua perasaan menyesal nya, pada laki-laki mungilnya ini.

"Hiks- ma-s?!" Ucap naifar bingung ketika dia merasakan usapan lembut dipipinya itu, dan kenan juga mulai melepaskan tubuhnya, naifar dengan perlahan membuka matanya, dan Melihat kenan yang menatapnya dengan pandangan lembut, terlihat sangat menyesal, lalu dia menjauh membalikkan tubuhnya dan membelakanginya.

"Kau memang sebegitu takutnya padaku?" Ucap kenan, nada suaranya memelan dia duduk ditepi ranjang, membelakangi naifar yang masih mencoba menenangkan dirinya.

Naifar bingung harus bagaimana menjawab pertanyaan yang tiba-tiba ini dari kenan, dia memang sangat takut pada kenan sekarang, tapi entah kenapa dia tidak mau mengungkapkan itu.

"Mas.. aku minta maaf a-aku tidak bermaksud seperti itu.." ucap naifar akhirnya, dia tidak mau menambah runyam masalah, dia sudah lelah harus bagaimana menghadapi kenan yang emosinya terus berubah-ubah seperti ini.

"Traumamu masih belum sembuh naifar.. apa kau begitu membenciku?, Hingga kau terus bersikap seperti ini padaku?" Ucap Kenan dia mengusap wajahnya kasar lalu beranjak berdiri, seperti akan meninggalkan naifar dari kamar itu.

"Bu-kan seperti itu..." Naifar terus saja mengelak dia tentu saja tidak mau hal ini terjadi, tapi sikap kenan padanyalah yang membuat dirinya takut, dia takut dengan kenan yang sekarang, dia takut dengan semua tingkah Kenan yang selalu kasar padanya, membuat tubuhnya selalu bereaksi berlebihan seolah mencoba untuk menjauh dari kenan dan lepas dari laki-laki itu.

"Kau milikku naifar, rasa yang aku miliki padamu bahkan lebih besar dari rasaku pada zahra, kau harusnya mengerti kenapa aku mempertahankanmu disisiku... Tapi kau terus bersikap seperti ini padaku, aku hanya ingin kita seperti dulu lagi.. kau hanya menuruti perkataanku dan aku pastikan kau tidak akan pernah terluka, tapi kau selalu membuat semua ini menjadi rumit.." ucap Kenan lagi dia memberitahukan semua perasaannya pada naifar, dengan perasaan yang begitu berkecamuk membuat kenan terlihat sangat stress.

"A-aku tidak pernah mau membuat semua ini rumit... Mas harusnya mengerti aku hanya manusia biasa yang bisa merasakan sakit hati... Aku diperlakukan dengan semena-mena oleh mas, padahal mas tahu aku juga masih tetap punya hati yang bisa kapanpun merasa sakit jika diperlukan tidak adil seperti ini...apa salahku hingga mas mengikatku bagaikan hewan peliharaan, Mana jan-ji mas pada orang tuaku bahwa mas akan membahagiakan ku?, dan asal mas tahu, Tidak pernah ada secuilpun niatan aku ingin mengkhianati mas..." Ucap naifar memberanikan diri berharap kenan mengerti posisinya sekarang.

Kenan tidak berbicara apapun setelah dia mendengarkan semua perkataan naifar padanya, semua kekesalan naifar padanya, dia tahu naifar akan mengatakan hal seperti ini pada akhirnya.

Punggung kokoh Kenan terus ditatap oleh naifar, punggung kokoh itu dulu begitu hangat, tapi sekarang terlihat begitu dingin memunginya seolah-olah mengatakan naifar bukanlah apa-apa.

Tidak ada pembicaraan lain setelah itu, hingga akhirnya kenan pergi dari kamar hotel menyisakan naifar dengan kondisi yang berantakan serta tangisannya yang belum berhenti, naifar mengusap air matanya kasar, dia harus kuat untuk sekarang demi anaknya, dan perkataan tadi adalah perkataan terakhir untuk Kenan tentang perasaannya, dia tidak akan mempertanyakan hal itu lagi, karena setelah melihat sikap kenan barusan dia tahu kenan tidak akan pernah mewujudkan keinginannya itu, untuk Sekarang dia hanya cukup bertahan, semuanya ini untuk anaknya.
.
.
.
.
.
TBC....

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang