Bagian 24

3.1K 199 46
                                    

"Apa maksudmu!, kenapa kamu berbohong pada kami kenan!!,apa kamu sudah gila!, ceraikan dia!!, kami tidak akan sudi menerimanya, apa kamu tidak memikirkan zahra?, seberapa banyak yang telah dia korbankan, kami juga tidak akan mau menerima anaknya sebagai cucu kami, bagaimana jika dia memiliki kelainan sama seperti ibunya?, apa kau tidak memikirkannya?" Ucap ayah kenan dia murka ketika kenan ingin memepertahankan naifar disisinya.

"Apa salah aku ingin bersamanya, dia sudah melahirkan anakku, aku ingin mempertanggung jawabkan semua perbuatanku, dan zayn anakku mau bagaimanapun dia,!! kalian harusnya mengerti!!" Ucap kenan tidak mau kalah.

"Mengerti bagaimana kenan?!, apa kau bodoh, apa dia mencuci otakmu, dia tidak pantas untukmu, kau akan menghancurkan keluarga ini jika kau tetap mempertahankannya, akan ditaruh dimana muka keluarga kita, jika semua keluarga besar kita tahu, apa kau ingin menjadi anak durhaka hanya karena manusia tidak jelas itu!" Ucap ibu kenan menambahkan.

"Lihat zahra dia adalah istri sahmu, dia yang paling pantas bersanding denganmu, sedangkan apa yang bisa dibanggakan darinya?, dia menjijikan dengan kelainannya itu, kami tidak akan pernah menerimanya!!, tidak ada perdebatan lagi, kamu meninggalkannya atau kami yang membuatnya lenyap dari dunia ini tanpa seorangpun yang tahu, apa kau ingin melihat dia mati ditangan kami?.!" ucap ayah kenan lagi, semua yang ada disana setuju akan perakataan ayah kenan.

tapi setelah mendengar bahwa zayn tidak akan dianggap bagian keluarga lagi, zahra khawatir dan tidak setuju jika zayn dikembalikan ke naifar.

perdebatan itu berjalan cukup lama, tidak ada yang mau mengalah dan semua tetap dalam egonya masing-masing.

"kamu tidak bisa terus seperti ini kenan, kamu harus memikirkan bagaimana keluarga kita, keluarga yang membesarkanmu, dan kau akan terus menyiksa naifar jika dia terus bersamamu, karena sampai kapanpun keluarga kita tidak akan menganggapnya sebagai menantu keluarga ini.." ucap ibu kenan kembali membujuk, dia sudah tidak tahu harus berbicara apalagi pada anaknya yang keras kepala ini.

ibu kenan juga sebenarnya menaruh simpati pada naifar setelah tahu bagaimana naifar bertahan selama ini, tanpa protes atau mengungkapkan jati dirinya yang adalah istri kenan, dia bertahan dengan segala cacian juga hinaan yang entah sudah berapa kali dilontarkan padanya Hanya untuk zayn.

dia juga menuruti apa yang kenan inginkan meskipun itu sangat menyakitkan untuknya, naifar orang yang begitu baik, dan tentu saja disini yang jahat itu kenan juga termasuk dirinya juga keluarganya ini.

Meskipun ibu kenan juga tidak rela jika cucunya diberikan pada naifar, dia sudah terlanjur menyayangi zayn. tapi mau bagaimana lagi ini demi keluarganya, dia harus merelakan zayn, dia pasti akan mempunyai cucu dari zahra dan tentunya jauh lebih sempurna.

mau bagimana lagi kenan adalah penerus keluarga, dia satu-satunya dan hidupnya harus tetap sempurna, begitupun dengan pendamping hidupnya, dan naifar bukan orang yang pantas untuk mendampingi kenan.

zahra lah yang pantas, dia yang akan menjadi pendamping kenan dan akan memberikan cucu yang sempurna, tidak seperti zayn meskipun dia sangat menyayangi cucunya ini, tapi dia berpikir zayn tidak akan bisa bertahan dikeluarga ini, apalagi seteleh semua kebenaran ini terungkap, mereka akan terus mengungkit, dan jika zayn memiliki kelainan seperti ibunya atau sedikit saja dia melakukan kesalahan sudah pasti tidak ada ampun dan dia akan dibuang begitu saja, ibu kenan yakin itu, dan dia tidak ingin hal itu terjadi pada zayn cucunya.

" apa kau juga akan terus menyembunyikannya, dan terus berpura-pura pada semua orang bahwa dia bukan istrimu, kamu bahkan tega membuatnya menjadi pengasuh anaknya sendiri dan membiarkan zahra mengakui anaknya, apa kamu akan terus menyakiti naifar?." Ucap ibu kenan, dia menatap anaknya itu dengan wajah yang memohon agar anaknya sadar.

"nak ibu tahu kamu menyukainya, tapi kamu juga begitu kejam, kamu mencekiknya secara tidak sadar, kamu begitu egois dan tidak memikirkan persaan naifar. apa naifar mencintaimu?, apa dia bahagia bersamamu?, apa kamu pernah bertanya bagaimana kondisinya, bagaimana persaannya?, apa kamu akan terus menyiksanya dengan dia terus bersamamu dan berada diantara keluarga ini?, apa kamu akan terus egois?" ucap ibu naifar lagi, dia akhirnya menggunakan kelemahan kenan untuk membujuk anaknya itu.

"Aku tidak mau ibu, aku tidak bisa melepas naifar, dia- entahlah aku hanya tidak ingin naifar jauh dariku." Ucap kenan, dia sungguh frustasi dan dia juga terus berpikir kemana naifar, diluar hujan deras, dan naifar pergi entah kemana.

"Kau harus melepasnya, naifar tidak akan pernah bisa berada diantara keluarga kita. Citra keluarga kita akan buruk, ayah tidak setuju jika dia ada disini. Aku juga tidak ingin menerima cucu darinya. Berikan anak itu padanya, beri saja dia uang dan suruh dia pergi jauh dari rumah ini!." Ucap ayah kenan dengan tidak berpersaan, nenek dan kakek kenan juga mengiyakannya setuju dengan ayah kenan.

"Ayah biarkan zayn bersama kita, a-aku sudah terlanjur menyayanginya. Biarkanlah dia disini, aku akan dengan senang hati mengurusnya dengan baik." Ucap zahra tiba-tiba menyela perdebatan kenan.

"Tidak bisa!!, aku tidak sudi menerima keturunan dari seorang intersexual. Kita tidak mau bisa ambil resiko!!, aku tidak mau darah keturunanku tercampur dengan manusia tidak jelas asal usulnya." Ucap kakek kenan dia menjawab terlebih dahulu sebelum ayah kenan, sudah cukup dia hanya mendengarkan perdebatan yang menurutnya sudah jelas ujungnya.

"Ta-tapi kek aku-"

"Tidak zahra kakek bilang tidak!, kamu bisa memberi keturunan pada kami, aku tidak mau menerima keturunan dari seorang manusia menjijikan seperti naifar, dan kau kenan segera ajukan gugatan cerai, aku tidak ingin mendengar apapun lagi, sudah cukup untuk malam ini!." Ucap kakek kenan mutlak.

"Kek! Aku tidak mau menceraikan naifar, aku berjanji akan-"

"SUDAH CUKUP, AKU TIDAK INGIN MENDENGAR BANTAHAN APAPUN!!" Ucap kakek kenan, dia menaikan nada suaranya, setelah itu dengan muka terlihat marah dia menatap tajam kenan yang terdiam, lalu berlalu pergi.

"Sudah kenan sekarang kau cari naifar, dia keluar dari tadi siang. Dengarkan keputusan kakek, kita harus segera menyelesaikan ini semua, ibu dan ayah tidak ingin lagi melihat hal seperti ini." Ucap ibu kenan, dia mengusap bahu anaknya dan berlalu pergi bersama suaminya, sepertinya mereka juga sudah lelah.
.
.
.
.
.
Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang